nusabali

Presiden: Ekonomi Global seperti Film Avenger

  • www.nusabali.com-presiden-ekonomi-global-seperti-film-avenger

Tokoh antagonis Thanos dalam film Avenger: Infinity War harus dihadapi bersama, namun bukan untuk menjalani 'perang yang tak terbatas' melainkan menikmati limpahan 'sumber yang tak terbatas'.

JAKARTA, NusaBali

Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada World Economic Forum on ASEAN di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9), menganalogikan kondisi perekonomian global saat ini menuju perang tak terbatas seperti dalam film ‘Avenger: Infinity War’. Dalam film tersebut ada sosok bernama Thanos yang mengancam akan memusnahkan setengah populasi bumi.

Presiden Joko Widodo menyatakan bersama rekan ‘Avengers’ lainnya siap untuk mencegah hal tersebut terjadi.  "Thanos ingin memusnahkan setengah populasi karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas," ujar Presiden sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Menurut Presiden, pada kenyataannya sumber daya untuk umat manusia tidak terbatas. Perkembangan teknologi, misalnya, telah menghasilkan peningkatan efisiensi, memberi manusia kemampuan untuk memperbanyak sumber daya lebih banyak dari sebelumnya. "Penelitian ilmiah membuktikan, ekonomi kita sekarang lebih 'ringan' dalam hal berat fisik dan volume fisik. Dalam 12 tahun terakhir, total berat dan volume televisi, kamera, pemutar musik, buku, surat kabar, dan majalah telah tergantikan oleh ringannya ponsel pintar dan tablet," kata Presiden. Presiden juga memberikan contoh bagaimana pembangkit listrik berbahan bakar batu bara yang besar dan berat, sudah mulai diganti oleh panel surya yang tipis dan ringan.

Di depan sejumlah pimpinan negara yang hadir, Presiden juga memaparkan bahwa sudah saatnya peningkatan ekonomi didorong bukan lagi dari sumber daya alam, melainkan sumber daya manusia yang tidak terbatas. "Asian Games dan Asian Para Games yang diadakan di Jakarta dan Palembang, merupakan pertunjukan spektakuler dari bakat manusia di Asia. Lebih dari 14 ribu atlet dan 7 ribu ofisial dari 45 negara bertanding di 40 cabang olahraga," kata Presiden. Bahkan, pada acara pembukaaan dan penutupan, ribuan penyanyi, penari dan berbagai artis dari Indonesia, India, Korea, serta berbagai negara turut memeriahkan acara, termasuk penampilan musik dangdut dari Indonesia, Bollywood dari India dan K-Pop dari Korea.

Presiden Jokowi juga mengatakan, secara khusus di Indonesia, sumber daya manusia khususnya kaum muda sedang menggerakkan transformasi e-Commerce dan ekonomi digital. "Saat ini, Indonesia telah memiliki empat Unicorn atau perusahaan start-up dengan nilai miliaran dolar, sama dengan jumlah Unicorn di gabungan 28 negara di Uni Eropa," ucap Presiden.

Sumber daya manusia menurut Presiden, juga turut mendorong revolusi industri keempat atau Revolusi Industri 4.0. Presiden mengatakan bahwa pada 4 April 2018 telah meluncurkan program pemerintah Revolusi Industri 4.0 yang diberi nama ‘Making Indonesia 4.0’. "Saya percaya bahwa Revolusi Industri 4.0 akan menciptakan banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesetaraan, karena salah satu aspek penting dari Industri 4.0 adalah penurunan biaya produksi dan jasa sehingga menyebabkan produk tersebut lebih murah dan mudah dijangkau bagi kalangan berpendapatan rendah," ujar Presiden. Oleh sebab itu ia menyatakan yakin, ASEAN, termasuk Indonesia akan menjadi yang terdepan dalam Revolusi Industri 4.0.

Presiden kembali mencontohkan dalam Asian Games misalnya, Indonesia telah mempertunjukkan uji coba mobil otonom (tanpa pengemudi) yang beroperasi di jaringan 5G. Namun, Presiden menegaskan, untuk menuju ke arah sana, harus dicegah terlebih dahulu perang dagang, ‘perang yang tak terbatas’.

Sosok Thanos, menurut Presiden, bukanlah seorang individu, namun sebuah kepercayaan yang salah bahwa untuk mencapai keberhasilan bagi kita, yang lain harus mengalah.

“Perang yang tak terbatas bukan hanya tentang perang dagang, namun tentang kita semua agar kembali belajar pada sejarah, bahwa dengan kreativitas, energi, kolaborasi dan kemitraan, kita sebagai manusia dapat menikmati 'kelimpahan', dan kita bisa menghasilkan bukan 'perang yang tak terbatas' melainkan 'sumber yang tak terbatas'," kata Presiden Jokowi.*ant

Komentar