Keji, Pelaku Cekik dan Jerat Leher Bayinya
Pelaku panik saat bayinya lahir dan langsung menangis, karena takut ketahuan bayi malang itu lalu dicekik dan dijerat lehernya hingga tewas.
Rekonstruksi PRT Buang Bayi di Peguyangan Kaja, Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Penyidik Sat Reskrim Polresta Denpasar, Rabu (6/4) pukul 10.00 Wita menggelar reka ulang (rekonstruksi) kasus pembuangan bayi oleh tersangka Kadek Yosi Wiryani,18, di Jalan Sentanu nomor 22 Banjar Ben Biu, Peguyangan Kaja, Denpasar Utara. Sebanyak 26 adegan diperagakan pembantu rumah tangga (PRT)) asal Banjar Tiying Tali, Kecamatan Abang, Karangasem ini. Aksi keji pelaku pun terungkap pada adegan ke 9 hingga 12 yang menunjukan setelah dilahirkan, bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut dicekik dan dijerat lehernya menggunakan tali rafia.
Pantauan NusaBali di lapangan, tersangka tiba di lokasi mengenakan baju tahanan Polresta sekitar pukul 10.00 Wita. Tersangka yang dikawal ketat polisi ini tidak menggunakan mobil khusus tahanan. Saat tiba di lokasi, tersangka Yosi tampak gugup dan menundukan kepala lantaran ratusan warga di seputaran lokasi tumpah ruah untuk menyaksikan secara langsung aksi keji sang pembantu sadis itu. Bahkan, ada pula yang menyorakinya.
Polisi langsung menggiring pelaku ke dalam rumah majikannya yang terletak di Jalan Sentanu nomor 22 Banjar Ben Biu, Peguyangan Kaja, Denpasar Utara untuk menghindari amukan massa yang tampak emosi. Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Naingolan menerangkan rekonstruksi yang diperankan tersangka Kadek Yosi untuk mencocokkan keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) dengan kejadian yang sebenarnya di lapangan.
Dalam BAP itu, jelas Reinhard, tersangka direncanakan akan melakukan 25 adegan rekonstruksi dari proses melahirkan hingga pembuangan. Namun, ada satu adegan tambahan yang belum diakui oleh tersangka saat diperiksa di Mapolresta Denpasar. Adegan itu, yakni saat tersangka melakukan aksi bejatnya dengan mencekik dan menjerat leher bayi naas itu menggunakan tali rafia.
"Memang mulai dari adegan ke 9 itu prosesnya. Tersangka sakit perut lalu ke kamar mandi dan melahirkan anaknya di dalam closet," beber Kompol Reinhard ditemui usai memimpin proses rekonstruksi itu. Sesaat setelah melahirkan, tersangka panik dan kebingungan melihat buah hatinya yang berada di dalam closet duduk. Ia pun langsung mengangkatnya dan melihat sebentar. Tapi, sang bayi yang lahir secara normal tersebut menangis.
"Spontan pelaku membekap mulutnya, lalu mencekik dan mengambil tali rafia yang ada di tempat sampah samping kamar mandi. Lalu mengikat lehernya hingga tewas," ungkap Kompol Reinhard tentang adegan ke 12 yang diperagakan tersangka Yosi. Setelah memastikan bayi itu tewas, pelaku lalu mengambil plastik putih yang berisikan sampah untuk meletakan bayi dan dilanjutkan dengan membuangnya di sawah yang terletak 100 meter dari di depan rumah majikannya itu. Bayi naas itu, awalnya diletakan di atas tembok yang berada di dekat sawah. Bayi itu lalu diduga terjatuh dari atas tembok setinggi 2 meter itu lantaran dimakan tikus. Hal ini setelah pihak forensik menemukan adanya tanda bekas gigitan di beberapa bagian tubuh bayi.
Sebelumnya diberitakan Jalan Sentanu nomor 22 Banjar Ben Biu, Peguyangan Kaja, Denpasar Utara, Jumat (1/4) pagi digegerkan penemuan bayi dalam plastik kresek di areal sawah. Tak lama terungkap jika bayi malang itu dibuang oleh seorang PRT bernama Kadek Yosi Wiryani,18. 7 da
Putus Gara-gara Tersangka Menolak Dimadu
DENPASAR, NusaBali
Untuk melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP), petugas juga berhasil menangkap sang mantan kekasih pelaku Kadek Yosi Wiryani,18, yakni Nengah Landung yang diduga menghamili tersangka. Mantan pacar tersangka ini diamankan pada, Selasa (5/4) di Karangasem.
Landung sudah dikeler dan dimintai keterangan di Mapolresta terkait kasus yang menimpa mantan kekasihnya itu. Dari pengakuan Landung, dirinya benar sudah melakukan hubungan badan dengan tersangka pada bulan Juli tahun 2015 lalu. Namun, setelah dua bulan berselang, ia memutuskan hubungan spesial itu dengan tersangka. "Putusnya itu setelah diketahui kalau tersangka sudah dalam keadaan hamil," kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard HN di sela-sela proses rekonstruksi, Rabu (6/4) siang kemarin.
Setelah diketahui tersangka Kadek Yosi Wiryani berbadan dua, Landung yang juga sudah memiliki pacar meminta kepada tersangka agar mau dimadu. Tapi, tersangka tidak menginginkan hal tersebut. " Nengah Landung ini memang ingin mempertangungjawabkan perbuatannya dengan catatan tersangka Yosi bersedia menjadi istri kedua. Tapi, tersangka tidak mau. Makanya hubungan mereka," ucapnya. Untuk saat ini, Landung masih menjalani pemeriksaan secara intensif oleh pihak penyidik. "Sekarang masih kami periksa. Kita dalami semua kemungkinan-kemungkinan lainnya," imbuh Kompol Reinhard.
Sementara pengakuan warga di TKP, tersangka Kadek Yosi sebelum melahirkan dan membuang bayinya kerap mengelak saat ditanyai oleh tetangga yang menaruh curiga dengan perubahan pada bentuk tubuhnya. Namun, tersangka Kadek Yosi justru mengelak jika dirinya sering minum air es sehingga berat badanya naik. "Katanya nggak lancar haid-lah, pengaruh banyak minum air es-lah. Makanya berat badannya naik. Tapi, anehnya perutnya ikut gendut," jelas seorang saksi, Ketut Asih yang sejak awal sudah mencurigai keadaan tersangka di temui di tengah rekonstruksi, kemarin. 7 da
1
Komentar