Putri Suastini Koster Minta RRI Wadahi Kreatifitas Seni Kawula Muda
Istri Gubernur Bali Nyonya Putri Suastini Koster meminta Radio Republik Indonesia (RRI) mewadahi dan memberi ruang lebih luas bagi kawula muda untuk mengapresiasikan hasil kreatifitas mereka khususnya dalam bidang seni dan budaya.
DENPASAR, NusaBali
Hal tersebut diutarakannya saat menghadiri peringatan Hari Radio ke-73 di Panggung Terbuka Parahita Mandala RRI Denpasar, Rabu (12/9). Menurut Putri Suastini Koster, karakter dan budi pakerti kawula muda perlu diasah dengan penguatan seni dan budaya. "Mereka jangan hanya dicekoki dengan matematika, karakter dan budi pakerti juga harus kita asah melalui kreatifitas seni dan budaya," ujarnya.
Ia berpendapat, RRI memegang peran yang besar dalam mengasah karakter dan budi pakerti kalangan generasi muda melalui siaran-siarannya.
Lebih daripada itu, wanita yang jago baca puisi ini menegaskan kalau RRI tak boleh hilang karena merupakan tonggak penting dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia. "Saat Bapak Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan, RRI memegang peran penting dalam menyebarluaskan informasi itu kepada masyarakat Indonesia," bebernya. Mengingat pentingnya peran RRI, ia ingin stasiun radio ini tetap mengudara dan jangan sampai hilang.
Selain mengemban misi mencerdaskan kawula muda, RRI juga punya andil besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Bali dikenal dengan masyarakatnya yang heterogen namun tetap bersatu dalam bingkai kebhinekaan dan hidup berdampingan. Menjadi tanggung jawab kita semua, khususnya media seperti RRI untuk merawat persatuan itu," imbuhnya.
Hal senada diutarakan Ketua FKUB Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukehet. Dia menyampaikan terima kasih karena dalam siarannya RRI banyak menyampaikan pesan kerukunan.
Sementara itu, Kepala LPP RRI Denpasar Dra Sophia Endang Widowati menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya peringatan Hari Radio ke-73. Peringatan Hari Radio ke-73 ditandai dengan penyalaan obor yang bermakna sebagai penyulut semangat angkasawan dan angkasawati RRI Denpasar. *
Hal tersebut diutarakannya saat menghadiri peringatan Hari Radio ke-73 di Panggung Terbuka Parahita Mandala RRI Denpasar, Rabu (12/9). Menurut Putri Suastini Koster, karakter dan budi pakerti kawula muda perlu diasah dengan penguatan seni dan budaya. "Mereka jangan hanya dicekoki dengan matematika, karakter dan budi pakerti juga harus kita asah melalui kreatifitas seni dan budaya," ujarnya.
Ia berpendapat, RRI memegang peran yang besar dalam mengasah karakter dan budi pakerti kalangan generasi muda melalui siaran-siarannya.
Lebih daripada itu, wanita yang jago baca puisi ini menegaskan kalau RRI tak boleh hilang karena merupakan tonggak penting dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia. "Saat Bapak Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan, RRI memegang peran penting dalam menyebarluaskan informasi itu kepada masyarakat Indonesia," bebernya. Mengingat pentingnya peran RRI, ia ingin stasiun radio ini tetap mengudara dan jangan sampai hilang.
Selain mengemban misi mencerdaskan kawula muda, RRI juga punya andil besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Bali dikenal dengan masyarakatnya yang heterogen namun tetap bersatu dalam bingkai kebhinekaan dan hidup berdampingan. Menjadi tanggung jawab kita semua, khususnya media seperti RRI untuk merawat persatuan itu," imbuhnya.
Hal senada diutarakan Ketua FKUB Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukehet. Dia menyampaikan terima kasih karena dalam siarannya RRI banyak menyampaikan pesan kerukunan.
Sementara itu, Kepala LPP RRI Denpasar Dra Sophia Endang Widowati menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya peringatan Hari Radio ke-73. Peringatan Hari Radio ke-73 ditandai dengan penyalaan obor yang bermakna sebagai penyulut semangat angkasawan dan angkasawati RRI Denpasar. *
1
Komentar