Anak Petani Raih Medali Emas Olimpiade Matematika
SMPN 4 Singaraja Bergelimang Prestasi
SINGARAJA, NusaBali
Prestasi membanggakan ditorehkan I Putu Wisnu Jaya Wardana, 15. Siswa kelas IX SMPN 4 Singaraja ini berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Matematika tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Malang pada Minggu (9/9) lalu. “Saya bersyukur, tapi tak mau berpuas diri dan akan melanjutkan perjuangan di ajang-ajang lainnya,” tekad siswa asal Banjar Dinas Insakan, Desa Padawa, Kecamatan Banjar, Rabu (12/9).
Perjalanan menjadi juara itu pun tak mudah. Anak seorang petani ini harus mengikuti seleksi di tingkat provinsi bersama lima orang temannya. Namun dari puluhan siswa terbaik di seluruh Bali, hanya lima siswa yang dinyatakan lolos mengikuti olimpiade tingkat nasional yang digelar Universitas Islam Malang. “Ada lima orang yang lolos dari Bali, tapi dari Buleleng hanya saya yang lolos. Sisanya dari Denpasar dan Jembrana,” ungkap siswa kelahiran 14 Juni 2003 ini.
Dengan persiapan matang dan latihan soal rutin di sekolah bersama guru pembinanya, ia berhasil menjadi yang terbaik dari 75 peserta dari seluruh Indonesia dengan peraihan medali emas. “Hanya berdoa dan jangan pikirkan juara, tetapi berusaha saja dulu, ternyata dapat emas,” ungkap anak pertama dari dua bersaudara pasangan I Nengah Sutarjana dan Kadek Marianti ini.
Selain Wisnu yang mengharumkan nama Bali, dua perwakilan dari SMPN 1 Denpasar juga menyumbang perak dan siswa SMPN 1 Jembrana menyumbang perunggu di ajang yang sama. “Saya suka pelajaran matematika sejak masih duduk di bangku SD,” ungkapnya.
Minatnya untuk memperdalam penguasaan mata pelajaran Matematika pun semakin kuat saat sekolah menyediakan wadah Kelompok Siswa Penggemar Mata Pelajaran (KSPM). Wadah dan kesempatan itu pun dimanfaatkan Wisnu yang keseharian kos di dekat sekolah. “Wisnu adalah siswa yang giat dan cekatan. Dia juga tak mengenal kata menyerah,” puji Guru Pembinanya, Made Wiweka.
Hanya saja diakui Wiweka bahwa sebagai pembina KSPM Matematika masih menghadapi kendala terkait penguasaan soal berbahasa Inggris. Sehingga dalam pembinaan dan latihan soal, ia sering meminta bantuan kepada guru bahasa Inggris. “Sulitnya di penguasaan bahasa inggris, karena memang kami masih terbatas di sana. Sehingga sering tanya guru bahasa Inggris. Tetapi tetap kami genjot dengan latihan soal-soal dari luar negeri, seperti dari Amerika, Kanada, Kolombia dan Afrika Selatan, untuk memperkaya jenis soal,” katanya.
Bahkan dalam waktu dekat ini, Wisnu yang juga peraih medali perak pada Kompetisi Matematika Nalaria Realistik 2017 di Jakarta, kembali akan diadu dan menjalani seleksi di provinsi untuk mengikuti Pekan Ilmiah Nasional.
Sementara itu Kepala SMPN 4 Singaraja, Putu Budiastana, mengatakan peraihan prestasi anak didiknya tidak semata-mata untuk berpuas diri. Namun hal itu menjadi satu ukuran untuk mengembangkan potensi dan bakat siswanya. “KSPM yang dibuka sejak lama memang mewadahi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berprestasi,” ujarnya.
Pembinaan dan pengiriman siswa dalam lomba-lomba menjadi program untuk mengasah mental, melatih dan membiasakan berkompetisi, meski hasilnya tak selalu indah. “Kadang anak yang dilatih sejak kelas VII, tidak bisa berprestasi seperti menggigit cabe, tapi baru muncul saat SMA, tidak apa-apa yang penting kita berkontribusi pada keberhasilan mereka,” jelasnya.
Selain Wisnu, prestasi yang membanggakan juga diraih siswanya Putu Wira Yudha Ananda, sebagai Juara II bidang TIK se-Bali di Undiksha dan Putu Gita Shani Mayani peraih Juara Harapan II, dalam bidang Bahasa Inggris tingkat Provinsi yang diselenggarakan Universitas Mahendradata.*k23
Prestasi membanggakan ditorehkan I Putu Wisnu Jaya Wardana, 15. Siswa kelas IX SMPN 4 Singaraja ini berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Matematika tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Malang pada Minggu (9/9) lalu. “Saya bersyukur, tapi tak mau berpuas diri dan akan melanjutkan perjuangan di ajang-ajang lainnya,” tekad siswa asal Banjar Dinas Insakan, Desa Padawa, Kecamatan Banjar, Rabu (12/9).
Perjalanan menjadi juara itu pun tak mudah. Anak seorang petani ini harus mengikuti seleksi di tingkat provinsi bersama lima orang temannya. Namun dari puluhan siswa terbaik di seluruh Bali, hanya lima siswa yang dinyatakan lolos mengikuti olimpiade tingkat nasional yang digelar Universitas Islam Malang. “Ada lima orang yang lolos dari Bali, tapi dari Buleleng hanya saya yang lolos. Sisanya dari Denpasar dan Jembrana,” ungkap siswa kelahiran 14 Juni 2003 ini.
Dengan persiapan matang dan latihan soal rutin di sekolah bersama guru pembinanya, ia berhasil menjadi yang terbaik dari 75 peserta dari seluruh Indonesia dengan peraihan medali emas. “Hanya berdoa dan jangan pikirkan juara, tetapi berusaha saja dulu, ternyata dapat emas,” ungkap anak pertama dari dua bersaudara pasangan I Nengah Sutarjana dan Kadek Marianti ini.
Selain Wisnu yang mengharumkan nama Bali, dua perwakilan dari SMPN 1 Denpasar juga menyumbang perak dan siswa SMPN 1 Jembrana menyumbang perunggu di ajang yang sama. “Saya suka pelajaran matematika sejak masih duduk di bangku SD,” ungkapnya.
Minatnya untuk memperdalam penguasaan mata pelajaran Matematika pun semakin kuat saat sekolah menyediakan wadah Kelompok Siswa Penggemar Mata Pelajaran (KSPM). Wadah dan kesempatan itu pun dimanfaatkan Wisnu yang keseharian kos di dekat sekolah. “Wisnu adalah siswa yang giat dan cekatan. Dia juga tak mengenal kata menyerah,” puji Guru Pembinanya, Made Wiweka.
Hanya saja diakui Wiweka bahwa sebagai pembina KSPM Matematika masih menghadapi kendala terkait penguasaan soal berbahasa Inggris. Sehingga dalam pembinaan dan latihan soal, ia sering meminta bantuan kepada guru bahasa Inggris. “Sulitnya di penguasaan bahasa inggris, karena memang kami masih terbatas di sana. Sehingga sering tanya guru bahasa Inggris. Tetapi tetap kami genjot dengan latihan soal-soal dari luar negeri, seperti dari Amerika, Kanada, Kolombia dan Afrika Selatan, untuk memperkaya jenis soal,” katanya.
Bahkan dalam waktu dekat ini, Wisnu yang juga peraih medali perak pada Kompetisi Matematika Nalaria Realistik 2017 di Jakarta, kembali akan diadu dan menjalani seleksi di provinsi untuk mengikuti Pekan Ilmiah Nasional.
Sementara itu Kepala SMPN 4 Singaraja, Putu Budiastana, mengatakan peraihan prestasi anak didiknya tidak semata-mata untuk berpuas diri. Namun hal itu menjadi satu ukuran untuk mengembangkan potensi dan bakat siswanya. “KSPM yang dibuka sejak lama memang mewadahi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berprestasi,” ujarnya.
Pembinaan dan pengiriman siswa dalam lomba-lomba menjadi program untuk mengasah mental, melatih dan membiasakan berkompetisi, meski hasilnya tak selalu indah. “Kadang anak yang dilatih sejak kelas VII, tidak bisa berprestasi seperti menggigit cabe, tapi baru muncul saat SMA, tidak apa-apa yang penting kita berkontribusi pada keberhasilan mereka,” jelasnya.
Selain Wisnu, prestasi yang membanggakan juga diraih siswanya Putu Wira Yudha Ananda, sebagai Juara II bidang TIK se-Bali di Undiksha dan Putu Gita Shani Mayani peraih Juara Harapan II, dalam bidang Bahasa Inggris tingkat Provinsi yang diselenggarakan Universitas Mahendradata.*k23
1
Komentar