Atasi Krisis Air Bersih, Desa Kutuh Bangun Jaringan
Pemerintah Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Bangli, membuat jaringan air bersih.
BANGLI, NusaBali
Pembangunannya dilakukan secara bertahap menggunakan dana desa, Pamsimas, dan Pemkab Bangli. Setelah pembangunan jaringan ini rampung, warga Desa Kutuh akan bisa menikmati air bersih setiap hari. Selama ini, warga krisi air dan mendapatkan pasokan air bersih secara bergilir.
Perbekel Desa Kutuh, I Wayan Pasek, mengatakan warga Kutuh memakai air secara bergantian. Biasanya dapat giliran 7 hari sekali, ada juga yang membeli air untuk ditampung dalam bak. Warga beli air kisaran Rp 125 ribu untuk 1.200 liter. “Kami punya sumber air yakni mata air Utus dan Batu Kandik namun debitnya kecil. Tidak mencukupi untuk warga,” ungkap Wayan Pasek, Selasa (11/9).
Dikatakan, program air bersih dilakukan secara bertahap. Pendanaannya sebesar Rp 350 juta dari dana desa, Pamsimas Rp 250 juta, Pemkab Bangli Rp 600 juta untuk pompa tenaga gravitasi dan mesin Rp 70 juta. “Ada pula swadaya masyarakat. Saat ini sedang berlangsung pemasangan pipa pendistribuasian. Target kami bulan November sudah rampung,” ungkapnya. Ia pun meyakini jika jaringan ini tuntas maka seluruh warga sebanyak 454 kepala keluarga akan terlayani air bersih.
Wayan Pasek menjelaskan, di dua mata air yang ada di Desa Kutuh, satu menggunakan pompa tenaga gravitasi dan satunya lagi menggunakan mesin. Air yang diangkat disimpan dalam bak penampungan. Sumber air yang diangkat menggunakan pompa tenaga gravitasi debitnya 1 liter perdetik dan sumber air yang menggunakan mesin debitnya sekitar 4 liter per detik. Wayan Pasek berharap program ini berjalan lancar dan warga tidak kesulitan lagi mendapatkan air bersih. *es
Perbekel Desa Kutuh, I Wayan Pasek, mengatakan warga Kutuh memakai air secara bergantian. Biasanya dapat giliran 7 hari sekali, ada juga yang membeli air untuk ditampung dalam bak. Warga beli air kisaran Rp 125 ribu untuk 1.200 liter. “Kami punya sumber air yakni mata air Utus dan Batu Kandik namun debitnya kecil. Tidak mencukupi untuk warga,” ungkap Wayan Pasek, Selasa (11/9).
Dikatakan, program air bersih dilakukan secara bertahap. Pendanaannya sebesar Rp 350 juta dari dana desa, Pamsimas Rp 250 juta, Pemkab Bangli Rp 600 juta untuk pompa tenaga gravitasi dan mesin Rp 70 juta. “Ada pula swadaya masyarakat. Saat ini sedang berlangsung pemasangan pipa pendistribuasian. Target kami bulan November sudah rampung,” ungkapnya. Ia pun meyakini jika jaringan ini tuntas maka seluruh warga sebanyak 454 kepala keluarga akan terlayani air bersih.
Wayan Pasek menjelaskan, di dua mata air yang ada di Desa Kutuh, satu menggunakan pompa tenaga gravitasi dan satunya lagi menggunakan mesin. Air yang diangkat disimpan dalam bak penampungan. Sumber air yang diangkat menggunakan pompa tenaga gravitasi debitnya 1 liter perdetik dan sumber air yang menggunakan mesin debitnya sekitar 4 liter per detik. Wayan Pasek berharap program ini berjalan lancar dan warga tidak kesulitan lagi mendapatkan air bersih. *es
Komentar