nusabali

Jembatan Penghubung Munduk-Gobleg Masih Darurat

  • www.nusabali.com-jembatan-penghubung-munduk-gobleg-masih-darurat

Jembatan darurat dari bamboo itu pun hasil swadaya dari warga. Sementara jembatan yang sudah putus belum ada tanda-tanda bakal dibangun lagi.

Delapan Bulan Akses Terputus


SINGARAJA, NusaBali
Jembatan penghubung Banjar Dinas Taman Desa Muduk dengan Banjar Dinas Jembong, Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng hingga kini masih menggunakan jembatan darurat dari bambu. Akses jalan di atas Sungai Mendaung yang putus diterjang banjir bandang, delapan bulan lalu hingga kini belum tersentuh perbaikan.

Warga dua banjar itu biasanya menggunakan jembatan itu sebagai akses jalan vital, mengantar jemput anak sekolah, jalan menuju kebun termasuk akses satu-satunya untuk mengangkut hasil panen warga. Jembatan darurat itu pun dikatakan Ketut Jata, 45, warga Banjar Dinas Taman, Desa Munduk, ditemui di sekitar jembatan Kamis (13/9) kemarin, dibuat sekitar enam bulan yang lalu swadaya dan gotong-royong masyarakat.

Pasca bencana banjir bandang, ia dan warga lainnya mengaku sempat mencari jalan alternatif, hanya saja jarak tempuh dan waktu tempuhnya lebih lama. “Sempat lewat jalan lain tapi memutar, akhirnya sepakat buat jembatan ini sebagai jembatan sementara,” kata dia. Sejauh ini Jata selaku masyarakat berharap jembatan permanen segera dapat dibangun, mengingat sejumlah bambu jembatan darurat sudah ada yang patah.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Made Widiartana warag Banjar Dinas Taman, Desa Munduk. Ia mengaku cukup khawatir jika jembatan ini tak segera diperbaiki. Mengingat sebentar lagi memasuki musim penghujan. Jembatan bambu itu jauh akan lebih berbahaya dan licin saat dilintasi dalam kondisi basah. “Ya takut juga kalau terus-terusan begini. Saya sih berharapnya cepat dibuatkan jembatan permanen. Katanya sih sudah ada pengajuan proposal, tapi ga tau juga kejelasnanya,” kata Widi.

Sementara itu Camat Banjar, Ketut Darmawan dihubungi terpisah membenarkan jika kondisi jembatan penghubung dua desa itu masih menggunakan jembatan darurat. Ia pun mengaku sejauh ini pengajuan permohonan perbaikan jembatan sudah diteruskan ke Pemkab Buleleng, bersamaan dengan rincian kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh bencana banjir bandang yang terjadi Januari 2018 lalu. “Permohonan perbaikan sudah kami sampaikan ke kabupaten. Mudah-mudahan segera dapat alokasi anggaran perbaikan. Jadi warga mohon bersabar dulu,” ungkap Darmawan.*k23

Komentar