20 Persen Kader Demokrat Dukung Jokowi
Indikasi bahwa Demokrat bermain dua kaki dalam Pilpres 2019, bukanlah sekadar isapan jempol.
JAKARTA, NusaBali
Survei membuktikan, 20 persen kader Demokrat pilih mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, Capres-Cawapres yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI. Padahal, partainya mendukung pasangan Prabowo-Subianto, Capres-Cawapres yang diusung Gerindra-Demokrat-PAN-PKS-Partai Berkarya.
Wakil Ketua Umum DPP Demokrat, Syarief Hasan, juga mengakui memang ada sejumlah kader partainya ingin mendukung Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019. Hal tersebut diketahui melalui survei internal yang dilakukan untuk mendengar aspirasi dari kader Demokrat di daerah-daerah, sebelum partai besutan SBY memutuskan dukung Jokowi atau Prabowo.
"Berdasarkan hasil survei internal, 20 persen kader Demokrat ingin mendukung Jokowi, sementara 80 persen lagi dukung ke Prabowo," ujar Syarief di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/9). Menurut Syarief, kader yang memilih ke Jokowi berasal dari beberapa daerah yang memang basis pendukung incumbent, seperti Bali, Jawa Timur, NTT, Sulsel, dan Papua.
"Namun, kami tidak mungkin memecat mereka, karena ini kan hanya sekadar meminta masukan. Kami akan yakinkan yang 20 persen ini nantinya memilih pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Apalagi, masih ada waktur sekitar 6 bulan lagi. Kami solid mendukung Prabowo-Sandi," tegas mantan Menteri Koperasi di era Presiden SBY 2009-2014 ini.
Sementara itu, Ketua DPP PAN, Yandri Susanto, juga sependapat dengan Syarief. Menurut Yandri, PAN sebagai parpol yang selalu bersama Demokrat, sangat memahami partai besutan SBY. Bagi Yandri, mereka yang menilai Demokrat bermain ‘dua kaki’ keliru. Apalagi pimpinan tertinggi Demokrat telah menyatakan dukungan ke Prabowo-Sandi.
"Saya mengapresiasi tinggi apa yang dikatakan Bapak Syarief. PAN-Demokrat lama bersama, sehingga sangat memahami. Tudingan ‘dua kaki’ kepada Demokrat keliru, karena komandan utama Demokrat, mulai dari SBY, AHY, hingga Pak Syarief sudah menegaskan solid mendukung Prabowo-Sandi," tandas Yandri.
Yandri yakin Demokrat akan merapikan permasalahan-permasalahan yang mencuat ke permukaan. Nantinya, Demokrat dapat mendongkrak perolehan suara Prabowo-Sandi. Menurut Yandri, perbedaan di internal partai merupakan hal biasa. Di internal PAN pun terjadi dinamika sebelum putuskan dukung Prabowo-Sandi. Kader PAN di Papua, NTT, dan Kepri dominan ingin mengarahkan dukungan ke Jokowi-Ma'ruf. Namun setelah ada Rakernas, PAN bulat satu suara mengusung Prabowo-Sandi. *k22
Wakil Ketua Umum DPP Demokrat, Syarief Hasan, juga mengakui memang ada sejumlah kader partainya ingin mendukung Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019. Hal tersebut diketahui melalui survei internal yang dilakukan untuk mendengar aspirasi dari kader Demokrat di daerah-daerah, sebelum partai besutan SBY memutuskan dukung Jokowi atau Prabowo.
"Berdasarkan hasil survei internal, 20 persen kader Demokrat ingin mendukung Jokowi, sementara 80 persen lagi dukung ke Prabowo," ujar Syarief di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/9). Menurut Syarief, kader yang memilih ke Jokowi berasal dari beberapa daerah yang memang basis pendukung incumbent, seperti Bali, Jawa Timur, NTT, Sulsel, dan Papua.
"Namun, kami tidak mungkin memecat mereka, karena ini kan hanya sekadar meminta masukan. Kami akan yakinkan yang 20 persen ini nantinya memilih pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Apalagi, masih ada waktur sekitar 6 bulan lagi. Kami solid mendukung Prabowo-Sandi," tegas mantan Menteri Koperasi di era Presiden SBY 2009-2014 ini.
Sementara itu, Ketua DPP PAN, Yandri Susanto, juga sependapat dengan Syarief. Menurut Yandri, PAN sebagai parpol yang selalu bersama Demokrat, sangat memahami partai besutan SBY. Bagi Yandri, mereka yang menilai Demokrat bermain ‘dua kaki’ keliru. Apalagi pimpinan tertinggi Demokrat telah menyatakan dukungan ke Prabowo-Sandi.
"Saya mengapresiasi tinggi apa yang dikatakan Bapak Syarief. PAN-Demokrat lama bersama, sehingga sangat memahami. Tudingan ‘dua kaki’ kepada Demokrat keliru, karena komandan utama Demokrat, mulai dari SBY, AHY, hingga Pak Syarief sudah menegaskan solid mendukung Prabowo-Sandi," tandas Yandri.
Yandri yakin Demokrat akan merapikan permasalahan-permasalahan yang mencuat ke permukaan. Nantinya, Demokrat dapat mendongkrak perolehan suara Prabowo-Sandi. Menurut Yandri, perbedaan di internal partai merupakan hal biasa. Di internal PAN pun terjadi dinamika sebelum putuskan dukung Prabowo-Sandi. Kader PAN di Papua, NTT, dan Kepri dominan ingin mengarahkan dukungan ke Jokowi-Ma'ruf. Namun setelah ada Rakernas, PAN bulat satu suara mengusung Prabowo-Sandi. *k22
1
Komentar