nusabali

70 Hari, 172 Orang Ditangkap, 33 Ditembak

  • www.nusabali.com-70-hari-172-orang-ditangkap-33-ditembak

Polda Bali Bentuk Satgas Pemberantasan Kejahatan Jalanan

DENPASAR, NusaBali
Polda Bali melakukan operasi besar-besaran menyasar kejahatan jalanan dan premanisme jelang perhelatan akbar Annual Meeting IMF-World Bank (WB), 8-14 Oktober 2018 mendatang. Hasilnya, dalam 70 hari operasi, jajaran Polda Bali tangkap 172 pelaku kejahatan, di mana 33 orang di antaranya terpaksa ditembak.

Data ini diungkap Direktur Reskrimum Polda Bali, Kombes Andi Fairan, dalam jumpa pers hasil Operasi Cipta Kondisi (Cipkon) di halaman belakang Mapolda Bali, Jalan WR Supratman Denpasar, Jumat (14/9). Kombes Andi Fairan mengatakan, Operasi Cipkon yang digelar selama 70 hari mulai 6 Juli hingga 12 September 2018 ini khusus menyasar pemberantasan kejahatan jalanan. Target sasarannya meliputi pelaku curanmor, begal, jambret, copet, dan aksi premanisme.

Hasilnya, kata Kombes Andi, Polda Bali dan jajaran Polres se-Bali menangani 140 kasus, dengan menangkap 172 pelaku kejahatan jalanan dan premanisme. “Dari jumlah itu, 33 pelaku di antaranya terpaksa ditembak. Mereka yang ditembak ini tergolong pelaku kambuhan (residivis), yang melawan petugas dan meresahkan masyarakat,” tegas Kombes Andi.

Menurut Kombes Andi, peningkatan patroli keamanan dan kenyamanan di Bali akan terus dilakukan, karena daerah tujuan wisata internasional ini akan menjadi tempat perhelatan akbar Annual Meeting IMF-WB 2018, yang diikuti lebih dari 15.000 delegasi asal 189 negara. "Tinggal 23 hari lagi menuju Annual Meeting IMF-WB 2018. Saat itu akan banyak kepala negara, ada pejabat setingkat kepala negara, banyak tamu-tamu negara, para menteri keuangan, dan pimpinan bank. Lebih dari 15 ribu orang akan datang ke Bali. Kita khawatir Bali tidak aman dan nyaman," tandas Kombes Andi.

Kombes Andi mengingatkan, para pelaku begal, copet, rampok, jambret, dan sejenisnya silakan berhenti berbuat jahat. "Mulai hari ini (kemarin) saya umumkan agar para pencopet, begal, rampok berhenti melakukan aksi atau kami lumpuhkan di tempat. Jadi, silakan pillih. Kami tidak segan-segan ambil tindakan tegas," ancam Kombes Andi.

Dengan melakukan tindakan tegas, kata Kombes Andi, dalam beberapa waktu terakhir secara keseluruhan terjadi penurunan angka kejahatan dan kriminal lainnya di Bali. Aksi kejahatan diharapkan tidak terjadi lagi jelang Annual Meeting IMF-WB 2018.

Menurut Kombes Andi, event Annual Meeting IMF-WB 2018 menjadi momentum bagi Bali untuk memberantas kejahatan sampai ke akar-akarnya. Beberapa aksi premanisme yang dibekingi Ormas juga dilibas. Banyak dari mereka yang melakukan pemerasan dan pungutan liar (Pungli), dengan alasan uang keamanan dan sebagainya. Aksi tersebut turut dilibas Polda Bali sampai habis.

"Ini momentum bagi Bali untuk melibas habis kejahatan dan kasus kriminal lainnya. Sebab, Bali ini telah didatangi oleh orang dari seluruh dunia. Bila ada satu saja kasus kejahatan yang menimpa wisatawan, maka sekembalinya dari Bali, mereka akan menceritakan peristiwa yang dialaminya. Ini akan menjadi ancaman bagi pariwisata Bali," katanya.

Saat ini, Polda Bali sudah melakukan pemetaan wilayah yang akan dijaga secara khusus demi keamanan dan kenyamanan wisatawan di Bali. Beberapa wilayah yang sudah dipetakan, antara lain, kawasan wisata Kuta (Kecamatan Kuta, Badung), Legian Kuta (Kecamatan Kuta, Badung), Seminyak Kuta (Kecamatan Kuta, Badung), Jimbaran Kuta (Kecamatan Kuta Selatan, Badung), Nusa Dua Kuta (Kecamatan Kuta Selatan, Badung), dan Sanur (Kecamatan Denpasar Selatan).

Wilayah-wilayah ini menjadi sangat rawan, karena para pelaku kejahatanan selalu menyasar wisatawan. Wilayah-wilayah ini, selain sudah dijaga oleh aparat biasa, juga akan dijaga oleh Satgas Pemberantasan Kejahatan Jalanan yang dibentuk oleh Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose. Personel Satgas Pemberantasan Kejahatan Jalanan ini berasal dari Polda Bali (60 orang) dan masing-masing Polres se-Bali kerahkan 30 orang. Satgas ini dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres masing-masing. *rez

Komentar