nusabali

Industri Tekstil Harus Hadapi Era 4.0

  • www.nusabali.com-industri-tekstil-harus-hadapi-era-40

Pengusaha sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) harus melakukan transformasi untuk menghadapi era Industri 4.0 dalam upaya meningkatkan efisiensi dan daya saing menghadapi produk negara lain.

JAKARTA, NusaBali

"Upaya untuk memperkuat pelaku industri tekstil dan produk tekstil diperlukan peningkatan kapasitas melalui investasi mesin modern dengan skema pembiayaan yang ramah industri," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Mundandar di Jakarta, Jumat (14/9).

Kementerian Perindustrian telah menetapkan 10 prioritas bagi industri yang akan masuk era 4.0 untuk melakukan perbaikan alur aliran material, desain ulang zona industri, akomodasi standar berkelanjutan, pemberdayaan UMKM, membangun infrastruktur digital nasional, menarik investasi asing, meningkatkan kualitas SDM, membentuk ekosistem inovasi, menerapkan insentif investasi teknologi, dan melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan.

Khusus untuk industri TPT, menurut Haris, terdapat produksi dalam negeri yang masih lemah untuk bersaing dengan produsen dari negara lain yaitu weaving, knitting, dyeing, finishing, serta sektor penunjang seperti spinning dan serat. "Saya selalu tekankan kepada Bank Indonesia bahwa TPT ini bukan industri suram, tetapi akan terus tumbuh dan berkembang karena permintaan pakaian di masyarakat itu tidak mungkin berkurang," kata Haris yang optimistis industri TPT mampu mengimplementasikan Industri 4.0 dengan baik.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengungkapkan seluruh perusahaan anggota asosiasi membutuhkan bantuan pemerintah dan pihak-pihak lainnya untuk dapat bertransformasi dan menerapkan standar Industri 4.0. Selain menghadapi tantangan keterbatasan akses ke pasokan bahan mentah dan ketergantungan yang tinggi pada bahan impor, Ade mencatat ada tiga hal lain yang menghambat kinerja seluruh anggota API. "Dari sisi kemampuan, tenaga kerja, dan akses pasat kita kalah segalanya dari Bangladesh dan Vietnam yang menjadi pemain tekstil baru yang mampu menyalip Indonesia," kata Ade.

Co-Founder dan CMO 88Spares.com Rosari Soendjoto mengatakan PT Delapan Suku Cadang sebagai pengelola marketplace 88Spares.com setahun terakhir gencar membantu pelaku industri TPT bertransformasi menghadapi Industri 4.0. Dikatakannya, dengan menjadi perusahaan yang mempertemukan pembeli dan penjual mesin, bahan baku, dan produk akhir tekstil, berharap perusahaannya bisa membantu pelaku industri terbiasa dengan konsep kemudahan berbisnis dalam Industri 4.0.

"Selama hampir satu tahun beroperasi, kami sudah bekerjasama dengan 100 merek OEM dan memasarkan mesin dan bahan baku tekstil yang menjual lebih dari 6.000 item di 88Spares.com. Saat ini kami sedang dalam proses digitalisasi lebih banyak lagi produk, sehingga sampai akhir kuartal II tahun depan, jumlah item yang kami jual mencapai 252.000," kata Rosari.

Industri 4.0 menurut, kata Rosari, menjadi hal yang penting bagi industri TPT, karena pemanfaatan teknologi dalam industri generasi keempat dapat mempermudah pekerjaan bukan menggantikan fungsi pekerja manusia dengan robot. *ant

Komentar