FENG-SHUI : Pengobatan Tradisional untuk Jerawat
Jerawat Menurut Ilmu Kedokteran Barat
Pengertian
Jerawat adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri. Gambaran klinis jerawat sering bermacam-macam; terdiri atas berbagai kelainan kulit berupa komedo, papul, pustul, nodus, dan jaringan parut yang terjadi akibat kelainan aktif tersebut, baik jaringan parut yang hipotrofik maupun yang hipertrofik.
Epidemiologi
Karena hampir setiap orang pernah menderita jerawat, maka sering dianggap sebagai kelainan kulit yang timbul secara fisiologis. Kligman mengatakan bahwa tidak ada seorang pun, yang sama sekali tidak pernah menderita jerawat. Umumnya insidens terjadi pada sekitar umur 14-17 tahun pada wanita, 16-19 tahun pada pria, dan pada masa itu lesi yang dominan adalah komedo dan papul dan jarang terlihat lesi beradang. Pada seorang gadis, jerawat dapat terjadi pada masa premenarche. Setelah masa remaja kelainan ini berangsur berkurang. Namun kadang-kadang, terutama pada wanita, jerawat menetap sampai dekade umur 30-an atau bahkan lebih. Meskipun pada pria umumnya jerawat lebih cepat berkurang, namun pada penelitian diketahui bahwa justru gejala jerawat yang berat biasanya terjadi pada pria. Diketahui pula bahwa ras Oriental (Jepang, China, Korea) lebih jarang menderita jerawat dibandingkan dengan ras Kaukasia (Eropa, Amerika), dan lebih sering terjadi nodul-kistik pada kulit putih dari pada negro.
Epidemiologi
Karena hampir setiap orang pernah menderita jerawat, maka sering dianggap sebagai kelainan kulit yang timbul secara fisiologis. Kligman mengatakan bahwa tidak ada seorang pun, yang sama sekali tidak pernah menderita jerawat. Umumnya insidens terjadi pada sekitar umur 14-17 tahun pada wanita, 16-19 tahun pada pria, dan pada masa itu lesi yang dominan adalah komedo dan papul dan jarang terlihat lesi beradang. Pada seorang gadis, jerawat dapat terjadi pada masa premenarche. Setelah masa remaja kelainan ini berangsur berkurang. Namun kadang-kadang, terutama pada wanita, jerawat menetap sampai dekade umur 30-an atau bahkan lebih. Meskipun pada pria umumnya jerawat lebih cepat berkurang, namun pada penelitian diketahui bahwa justru gejala jerawat yang berat biasanya terjadi pada pria. Diketahui pula bahwa ras Oriental (Jepang, China, Korea) lebih jarang menderita jerawat dibandingkan dengan ras Kaukasia (Eropa, Amerika), dan lebih sering terjadi nodul-kistik pada kulit putih dari pada negro.
Penyebab dan Faktor Risiko
Faktor penyebab jerawat sangat banyak, antara lain genetik, endokrin, faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebasea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri Propionibacterium acnes dengan Corynebacterium acnes, kosmetika, dan bahan kimia lainnya. Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi banyak faktor yang berpengaruh, seperti:
1. Sebum
Sebum merupakan faktor utama penyebab timbulnya jerawat. Jerawat yang keras selalu disertai pengeluaran sebore yang banyak.
2. Bakteri
Mikroba yang terlibat pada terbentuknya jerawat adalah Corynebacterium acnes, Staphylococcus epidermis, dan Pityosporum ovale.
3. Hormon, di antaranya:
a. Hormon androgen. Hormon ini menyebabkan kelenjar palit bertambah besar dan produksi sebum meningkat.
b. Progesteron. Progesteron dalam jumlah fisiologis tidak mempunyai efek pada efektifitas terhadap kelenjar lemak. Produksi sebum tetap selama siklus menstruasi, akan tetapi kadang-kadang progestron dapat menyebabkan jerawat pre menstrual.
4. Makanan
Terutama yang tinggi lemak, kaya karbohidrat, alkohol, dan pedas.
5. Faktor psikis
Pada beberapa penderita, stres dan gangguan emosi dapat menyebabkan eksaserbasi jerawat. Mekanisme yang pasti mengenai hal ini belum diketahui. Kecemasan menyebabkan meningkatnya produksi hormon androgen dari kelenjar anak ginjal dan sebum, bahkan asam lemak dalam sebum pun meningkat dan stres menyebabkan peningkatan asam lemak bebas.
6. Iklim
Faktor ini berhubungan dengan sekresi sebum, pada udara yang panas dan lembab sekresi sebum akan meningkat dan dengan kelembaban yang tinggi maka infestasi bakteri juga akan semakin banyak di permukaan kulit. *
Faktor penyebab jerawat sangat banyak, antara lain genetik, endokrin, faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebasea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri Propionibacterium acnes dengan Corynebacterium acnes, kosmetika, dan bahan kimia lainnya. Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi banyak faktor yang berpengaruh, seperti:
1. Sebum
Sebum merupakan faktor utama penyebab timbulnya jerawat. Jerawat yang keras selalu disertai pengeluaran sebore yang banyak.
2. Bakteri
Mikroba yang terlibat pada terbentuknya jerawat adalah Corynebacterium acnes, Staphylococcus epidermis, dan Pityosporum ovale.
3. Hormon, di antaranya:
a. Hormon androgen. Hormon ini menyebabkan kelenjar palit bertambah besar dan produksi sebum meningkat.
b. Progesteron. Progesteron dalam jumlah fisiologis tidak mempunyai efek pada efektifitas terhadap kelenjar lemak. Produksi sebum tetap selama siklus menstruasi, akan tetapi kadang-kadang progestron dapat menyebabkan jerawat pre menstrual.
4. Makanan
Terutama yang tinggi lemak, kaya karbohidrat, alkohol, dan pedas.
5. Faktor psikis
Pada beberapa penderita, stres dan gangguan emosi dapat menyebabkan eksaserbasi jerawat. Mekanisme yang pasti mengenai hal ini belum diketahui. Kecemasan menyebabkan meningkatnya produksi hormon androgen dari kelenjar anak ginjal dan sebum, bahkan asam lemak dalam sebum pun meningkat dan stres menyebabkan peningkatan asam lemak bebas.
6. Iklim
Faktor ini berhubungan dengan sekresi sebum, pada udara yang panas dan lembab sekresi sebum akan meningkat dan dengan kelembaban yang tinggi maka infestasi bakteri juga akan semakin banyak di permukaan kulit. *
Komentar