nusabali

Tewas Setelah Motornya Tabrak Motor Sepupu yang Jatuh

  • www.nusabali.com-tewas-setelah-motornya-tabrak-motor-sepupu-yang-jatuh

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wabup Nyoman Sutjidra tadi malam melayat bareng ke rumah duka di Banjar Yeh Anakan, Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, Buleleng

Perbekel Banjarasem Tewas Lakalantas Sepulang Lembur Persiapan Lomba PKK


SINGARAJA, NusaBali
Kepala Desa (Perbekel) Banjarasem, Kecamatan Seririt, Buleleng, I Gede Arya Jana, 45, tewas mengenaskan akibat kecelakaan lalulintas di Jalur Utama Singaraja-Gilimanuk tepatnya Kilometer 26 Desa Banjarasem, Minggu (16/9) dinihari. Perbekel dua kali periode ini mengalami kecelakaan maut sepulang lembur persiapan Lomba PKK, di mana motornya menabrak motor sepupunya yang jatuh di jalan.

Kecelakaan maut yang menimpa Perbekel Gede Arya Jana terjadi Minggu dinihari sekitar pukul 04.25 Wita di mana motor yang ditungganginya menabrak motor lain yang jatuh, hingga korban menderita cedera kepala berat. Korban masih sempat selama 9 jam lebih menjalani perawatan intensif di RS Kertha Usada Singaraja, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia, Minggu siang 13.40 Wita.

Informasi di lapangan, sebelum kecelakaan maut terjadi, korban Gede Arya Jana bersama sejumlah stafnya gotong royong menyiapkan Lomba PKK di Kantor Perbekel Banjarasem, sejak Sabtu (15/9) malam pukul 19.00 Wita. Maklum, Desa Banjarasem dapat kehormatan mewakili Kecamatan Seririt untuk Lomba PKK Kabupaten Buleleng, yang akan digelar Senin (17/9) ini.

Kelian Dinas Banjar Yeh Anakan, Desa Banjarasem, Nengah Sridana, menyatakan selain sejumlah staf, beberapa kerabat korban juga ikut bantu lembur malam itu untuk memasang tenda di Kantor Perbekel Banjarasem. Demikian pula Nengah Sridana selaku Kelian Dinas Banjar (Kadus) Yeh Anakan, ikut lembur untuk persiapan Lomba PKK.

“Kemarin (Sabtu) habis pasang terob, karena desa kami semestinya besok (hari ini) mewakili Kecamatan Seririt dalam Lomba PKK Tingkat Kabupaten. Pak Mekel (Perbekal) lembur sampai dinihari untuk mengawasi pemasagan tenda di Kantor Perbekel,” ungkap Nengah Sridana, Minggu kemarin.

Setelah proses pemasangan tenda selesai, kata Sridana, Perbekel Gede Arya Jana pun pulang ke rumahnya di Banjar Yeh Anakan, Desa Banjarasem. Cleaning service Kantor Perbekel, Nengah Suka Adnyana, 44, yang masih sepupu korban, juga pulang beriringan dengan Komang Nopa Saputra (keponakan korban). Mereka konvoi naik motor beriringan dari arah utara, melaju jauh di depan motor yang ditunggangi Perbekel Arya Jana.

Di tengah perjalanan, Nengah Suka Adnyana mengalami kecelakaan tunggal di mana yang bersangkutan terjatuh dari motornya. Maka, Komang Nopa Saputra yang berada di belakangnya pun turun tangan, lalu mengevakuasi Suka Adnyana ke pinggir jalan. Namun, motor Honda Vario DK 8194 VI yang ditunggangi Suka Adnyana masih tergeletak tengah jalan.

Naas, berselang beberapa detik kemudian, melaju kencang kendaraan dinas sepeda motor Suzuki Thunder DK 3777 U yang ditunggangi Perbekel Arya Jana, menabrak motor Vario DK 8194 VI yang masih tergeletak di jalan tersebut. Perbekel Arya Jana pun jatuh terpental dari motornya, hingga mengalam lukai berat.

Awalnya, Perbekel Arya Jana yang dalam kondisi sekarat dilarikan ke RS Santhi Graha Seririt. Namun, kemudian korban dirujuk ke RS Kertha Usada Singaraja, karena lukanya cukup berat. Perbekel yang masih menyisakan 3 tahun masa jabatan periode keduanya ini terdiagnose mengalami luka lecet di kaki kiri, bahu kiri, bengkak di mata kiri, hingga keluar darah segar dari telinga dan hidung.

Sayang, nyawa Perbekel Arya Jana tidak tertolong. Setelah sekitar 9 jam mendapatkan perawatan, korban akhirnya menghembuskan napas terakhir di RS Kertha Usada Singaraja, Minggu siang pukul 13.40 Wita. “Berdasarkan hasil scan, katanya kepala bagian belakang sampai pecah,” ungkap Nengah Sridana. Disebutkan, saat kecelakaan, sang Perbekel memang tidak mengenakan helm.

Jenazah Perbekel Arya Jana---yang merupakan anak ke-5 dari 7 bersaudara keluarga pasangan Nyoman Gede dan Made Tirta---kemarin siang langsung dipulangkan ke rumah duka di Banjar Yeh Anakan, Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt. Jenazah korban rencananya akan diabenkan keluarganya di Setra Desa Pakraman Banjarasem pada Anggara Pon Klawu, Selasa (18/9) besok. Korban berpulang buat se-lamanya dengan meninggalkan istri tercintanya, Komang Rening, dan tiga anak.

Terungkap, ada cerita unik berbau mistis di balik kematian tragis Perbekel Arya Jana. Beberapa saat sebelum tewas kecelakaan, Perbekel Arya Jana sempat tiba-tiba meminta Ketut Widiarga, pemilik tenda, untuk membelikan udeng endek. Menurut Nengah Sridana, permintaan itu dilontarkan almarhum saat pross pemasangan tenda di Kantor Perbekel Banjarasem, Sabtu malam.

“Tiba-tiba saja malam itu Pak Ketut Widarga diminta dan dititipi almarhum untuk membelikan udeng endek. Padahal, saat itu ada staf, sepupu, dan keponakan almarhum di lokasi,” kenang Srinada. “Namun, kami tidak menyadari kalau permintaan beli udeng itu berat firasat buruk,” lanjut Kelian Dinas Banjar (Kepala Dusun) Yeh Anakan, Desa Banjarasem ini.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Putu Diah Kurniawandari, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kecelakaan maut yang menimpa Perbekel Banjarasem. “Yang bersangkutan (Perbekel Arya Jana, Red) memang menabrak kendaraan di depannya yang sebelumnya kecelakaan,” jelas AKP Diah Kurniawandari saat dionfirmasi NusaBali scara terpisah di Singaraja, Minggu kemarin.

Di sisi lain, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wapub Nyoman Sutjidra kemarin melayat ke rumah duka Perbekel Banjarasem, Minggu malam pukul 19.00 Wita. Bupati Agus Suradnyana menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga almarhum. "Pemkab Buleleng turut berbela sungkawa atas peristiwa yang terjadi. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan dan keluarga bisa mengiklaskan dan tabah," pesan Agus Suradnyana. *k23

Komentar