Pemetik Cengkih Ditembak Senapan Angin
Dalam kondisi peluru bersarang di punggung, korban melarikan diri ke
Polsek Banjar. Dan empat jam kemudian pelaku penembakan berhasil diringkus.
Diduga Korban Dendam Lama
SINGARAJA, NusaBali
Komang Suarsana, 32, warga Banjar Dinas Munduk, Desa/Kecamatan Banjar Buleleng terpaksa harus dirawat di RSUD Buleleng. Buruh pemetik cengkih itu, Sabtu (15/9) pukul 15.00 WITA menjadi korban penembakan saat melintas di Banjar Lakah, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar sepulang bekerja.
Kejadian penembakan itu diceritakan Suarsana saat ditemui di RS Buleleng, Minggu (16/9) kemarin mengatakan awalnya pad apukul 15.00 WITA ia usai bekerja memetik bunga cengkih di Banjar Dinas Sumber, Desa Cempaga, Kecamatan Banjar, Buleleng. Ia saat itu pulang melalui jalur desa Sidetapa.
Di pertangahan jalan Suarsana pun mengaku bertemu dengan pelaku Kadek Opik Sudarmawan, 27, warga Banjar Dinas Dajan Pura, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Buleleng. Pelaku Opik dikatakan korban sempat memanggilnya untuk berhenti sambil memegang senapan. “Saya kemarin dari Cempaga pulang lewat Sidetapa, di tengah perjalanan pas di wilayah Banjar Lakah, ketemu sama Opik. Saya sempat panggil saya untuk berhenti. Tapi karena ia pegang senapan saya hiraukan dan terus jalan,” kata Suarsana.
Namun saat baru melintas beberapa meter dari posisi pelaku Opik memangggilnya, korban mendengar satu suara tembakan dan tiba-tiba ada sesuatu yang mengenai pinggangnya. Saat itu ia pun sempat berhenti untuk memastikan sesuatu yang mengenai pinggangnya. Setelah diraba, ternyata sudah ada darah ditangan dan baru disadari dirinya kena tembakan.
Ia saat itu langsung melanjutkan perjalanan karena merasa dirinya terancam. Sambil menahan sakit Suarsana langsung menuju ke Mapolsek Banjar untuk melaporkan kejadian yang dialaminya. Pasca memastikan dirinya aman, ia lalu dibawa personel Polsek Banjar ke Puskesmas Banjar I untuk mendapatkan perawatan. Namun karena peluru senapan angin masih bersarang di pinggang kirinya korban akhirnya dirujuk ke RSUD Buleleng.
Sementara itu Kapolsek Banjar, Kompol Ida Bagus Dedy Januarta dikonfirmasi terpisah, Minggu (16/9) siang mengaku sudah mengamankan pelaku Opik empat jam pasca kejadian, lengkap beserta barang buktinya. “Korban datang dan melapor pada kami kemarin petang. Dan pelaku langsung kami amankan malam itu juga dengan barang buktinya,” katanya.
Kompol Dedy pun mengaku saat ini masih melakukan penyelidikan dan pendalaman atas kasus itu, untuk memastikan motif sesungguhnya. Ia pun belum berani menyatakan motif pelaku melakukan penembakan pada korban karena dendam lama. Meski keduanya sempat disebut pernah terlibat perkelahian tiga tahun silam. “Saat ini kami masih dalam tahap lidik, karena saksi kunci juga masih di RS, tetapi pelaku sudah kami amankan semalam,” jelasnya.*k23
SINGARAJA, NusaBali
Komang Suarsana, 32, warga Banjar Dinas Munduk, Desa/Kecamatan Banjar Buleleng terpaksa harus dirawat di RSUD Buleleng. Buruh pemetik cengkih itu, Sabtu (15/9) pukul 15.00 WITA menjadi korban penembakan saat melintas di Banjar Lakah, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar sepulang bekerja.
Kejadian penembakan itu diceritakan Suarsana saat ditemui di RS Buleleng, Minggu (16/9) kemarin mengatakan awalnya pad apukul 15.00 WITA ia usai bekerja memetik bunga cengkih di Banjar Dinas Sumber, Desa Cempaga, Kecamatan Banjar, Buleleng. Ia saat itu pulang melalui jalur desa Sidetapa.
Di pertangahan jalan Suarsana pun mengaku bertemu dengan pelaku Kadek Opik Sudarmawan, 27, warga Banjar Dinas Dajan Pura, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Buleleng. Pelaku Opik dikatakan korban sempat memanggilnya untuk berhenti sambil memegang senapan. “Saya kemarin dari Cempaga pulang lewat Sidetapa, di tengah perjalanan pas di wilayah Banjar Lakah, ketemu sama Opik. Saya sempat panggil saya untuk berhenti. Tapi karena ia pegang senapan saya hiraukan dan terus jalan,” kata Suarsana.
Namun saat baru melintas beberapa meter dari posisi pelaku Opik memangggilnya, korban mendengar satu suara tembakan dan tiba-tiba ada sesuatu yang mengenai pinggangnya. Saat itu ia pun sempat berhenti untuk memastikan sesuatu yang mengenai pinggangnya. Setelah diraba, ternyata sudah ada darah ditangan dan baru disadari dirinya kena tembakan.
Ia saat itu langsung melanjutkan perjalanan karena merasa dirinya terancam. Sambil menahan sakit Suarsana langsung menuju ke Mapolsek Banjar untuk melaporkan kejadian yang dialaminya. Pasca memastikan dirinya aman, ia lalu dibawa personel Polsek Banjar ke Puskesmas Banjar I untuk mendapatkan perawatan. Namun karena peluru senapan angin masih bersarang di pinggang kirinya korban akhirnya dirujuk ke RSUD Buleleng.
Sementara itu Kapolsek Banjar, Kompol Ida Bagus Dedy Januarta dikonfirmasi terpisah, Minggu (16/9) siang mengaku sudah mengamankan pelaku Opik empat jam pasca kejadian, lengkap beserta barang buktinya. “Korban datang dan melapor pada kami kemarin petang. Dan pelaku langsung kami amankan malam itu juga dengan barang buktinya,” katanya.
Kompol Dedy pun mengaku saat ini masih melakukan penyelidikan dan pendalaman atas kasus itu, untuk memastikan motif sesungguhnya. Ia pun belum berani menyatakan motif pelaku melakukan penembakan pada korban karena dendam lama. Meski keduanya sempat disebut pernah terlibat perkelahian tiga tahun silam. “Saat ini kami masih dalam tahap lidik, karena saksi kunci juga masih di RS, tetapi pelaku sudah kami amankan semalam,” jelasnya.*k23
Komentar