nusabali

Peneliti Fakultas Pertanian Unud Kembangkan Durian Kunyit Khas Pupuan

  • www.nusabali.com-peneliti-fakultas-pertanian-unud-kembangkan-durian-kunyit-khas-pupuan

Peneliti Fakultas Pertanian (FP) Universitas Udayana kembangkan durian kunyit khas Pupuan, Kabupaten Tabanan.

DENPASAR, NusaBali

Hal ini dilakukan untuk melestarikan durian kunyit sebagai kekayaan flasma nuftah spesifik di Kecamatan Pupuan yang selama ini menjadi lokasi tumbuhnya durian kunyit di Bali.  Ir Ni Made Pradnyawati MP yang mengkordinir teknis kegiatan pembibitan menyebutkan bahwa untuk kepedulian akan kelestarian durian kunyit sebagai kekayaan flasma nuftah spesifik Kecamatan Pupuan telah mendorong tim dosen dari Fakultas Pertanian Universitas Udayana untuk melakukan kegiatan pelestarian. Melalui Program Pengembangan Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) dari Kemenristek Dikti yang bekerjasama dengan Balitbang Kabupaten Tabanan melakukan pengkajian dan pembibitan tanaman durian kunyit di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan.

"Kami sudah melakukan kajian selama 2 tahun mulai dari pemetaan, identifikasi dan deskripsi karakteristik durian kunyit tersebut. Bahkan sudah melakukan analisis DNA untuk mengetahui karakteristik genetik tanaman durian kunyit tersebut," ungkap Pradnyawati.

Dosen Prodi Agroekoteknologi FP Unud tersebut mengatakan, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa yang menjadikan durian kunyit sebagai tema tugas akhir mereka. Dikatakan Pradnyawati, kegiatan ini sudah dimulai tahun 2017 yang sebelumnya diketuai almarhum Ir Sang Made Sarwadana, MSi. Bahkan kegiatan ini sempat vacum beberapa saat karena meninggal dunia.

"Kemudian saya dibantu seorang teman dari Fakultas Pertanian Unud yaitu Ibu Ida Ayu Listia Dewi, SP, MAgri dan Ir Ni Nengah Darmiati, MP berusaha melanjutkan kegiatan tersebut, dan syukurlah saat ini sudah berhasil dibibitkan sebanyak 2.000 pohon tanaman durian kunyit. Teknologi yang kami terapkan masih sederhana yaitu teknologi grafting (sambung pucuk), hanya perlu dikerjakan oleh tenaga terampil agar prosesnya bisa berhasil," imbuhnya.

Lebih lanjut  Pradnyawati mengatakan, dipilihnya Desa Belimbing sebagai lokasi pembibitan karena di desa ini terdapat induk durian kunyit yang cukup besar dengan karakteristik yang sangat baik sehingga cocok dijadikan sumber entris. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pucuk tanaman yang diambil dari induk segera bisa disambung dengan batang bawah, sehingga kegagalan bisa diminimalisir.

Bibit yang dihasilkan dengan teknik grafting ini memiliki beberapa keunggulan yaitu menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya serta waktu berbuah yang relatif singkat yaitu 5 hingga 6 tahun. Produksi bibit akan terus ditingkatkan pada tahun mendatang mengingat animo masyarakat untuk menanam durian kunyit sangat besar. "Kmi juga terus melakukan penyempurnaan teknik grafting untuk meningkatkan keberhasilan pembibitan," ujar alumnus Magister bidang Pemuliaan Tanaman UGM ini.

Sementara itu, Dr I Ketut Sardiana, MSi selaku Ketua Tim Pengkaji Penyusunan Masterplan Kawasan TTP di Kecamatan Pupuan kerjasama LPPM Unud dengan Pemda Tabanan mengatakan, bahwa durian kunyit menjadi salah satu jenis tanaman yang dikembangkan di areal TTP yang direncanakan sebagai destinasi agrowisata yang berlokasi di Desa Sanda. Kedepan durian kunyit tersebut dapat menjadi ikon wilayah seperti halnya duren merah dari Banyuwangi atau duren musang king dari Malaysia.  

"Untuk tujuan itu, pada tahun 2018 ini sudah ditanam sebanyak 300 pohon durian kunyit di Desa Sanda dan sekitarnya. Tanaman ini selain sebagai penghasil buah, juga akan menjadi tanaman induk sebagai sumber entris untuk pembuatan bibit baru," jelasnya.

Perbekel Desa Belimbing I Made Adi Suyana, SH menyambut baik kegiatan pengkajian dan pembibitan yang dilakukan tim Universitas Udayana di Desa Belimbing. Melalui kegiatan ini, durian kunyit yang menjadi kebanggaan masyarakat desa ini dapat dilestarikan dan dikembangkan yang nantinya bisa berdampak bagi perekonomian masyarakat. *mi

Komentar