Taman Budaya ‘Perjuangkan’ Tiga Pelatihan Seni
Pelatihan Dalang, Topeng, dan Pesantian Secara Gratis
DENPASAR, NusaBali
Setelah empat program pelatihan seni budaya secara gratis yakni tari, tabuh, sastra Bali, dan seni rupa sukses digelar untuk anak usia dini dan anak tingkat sekolah, kini UPT Taman Budaya Provinsi Bali merancang tambahan tiga pelatihan lagi, masing-masing; pedalangan, topeng, dan pesantian.
“Tiga program latihan seni budaya secara gratis ini rencananya akan dimulai awal tahun 2019. Kami sudah mengajukan tambahan program tersebut. Mudah-mudahan disetujui,” ujar Kepala UPT Taman Budaya Bali I Gusti Agung Ngurah Diputra kepada NusaBali, Minggu (16/9).
Menurut Agung Diputra, usulan tiga pelatihan itu sangat cocok diadakan untuk anak usia dini agar seni budaya tersebut tetap lestari dan makin diminati terutama para generasi muda. “Seperti pedalangan harapannya agar banyak bermunculan dalang cilik, karena kalau sudah besar, biasnya mereka malu atau malas mempelajarinya. Demikian juga topeng dan pesantian, biasanya kalau mulai belajar sudah SMA atau dewasa mereka malu, maka itu kita ajari sejak usia dini,” kata pria asal Desa Tegalcangkring, Mendoyo, Jembrana, ini.
Agung Diputra pun berharap Taman Budaya Bali ini menjadi kawah candradimuka untuk menempa anak usia dini menjadi seniman dan budayawan yang handal sehingga mereka memiliki kualitas dengan taksu yang tinggi. “Kami sangat optimis usulan pelatihan seni budaya yang kami ajukan ini akan disetujui, apalagi Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur kita sekarang ini sangat konsen dengan seni budaya terutama yang tradisi,” kata Agung Diputra yang menjabat sebagai Kepala UPT Taman Budaya Bali sejak awal tahun 2017. Sebelumnya pria yang sudah 23 tahun menjadi birokrat sempat bertugas di sejumlah OPD strategis Pemprov Bali seperti di Bappeda selama 14 tahun, Inspektorat 2 tahun, Dispenda yang kini bernama Bapenda 5 tahun, serta di Biro Organisasi selama 2 tahun.
Agung Diputra menyebut empat pelatihan seni budaya secara gratis yang sudah dan sedang berjalan di Taman Budaya saat ini mendapat animo tinggi dari masyarakat. “Respons sangat luar biasa, bahkan tercatat sejak pelatihan ini diadakan tiga tahun lalu total ada sekitar 800 orang anak yang sudah bisa nari, menabuh, melukis, nyastra dan seni lainnya sesuai dengan pelatihan yang mereka pelajari,” ungkap pejabat kelahiran Singaraja, 31 Agustus 1961 ini.
Dengan adanya tambahan tiga pelatihan seni budaya ini, dipastikan Taman Budaya akan makin sibuk dan bergeliat dengan kehadiran anak-anak yang belajar seni budaya. “Memang ini yang kita harapkan, Taman Budaya ini memang harus terus hidup oleh aktifitas seni budaya dan kegiatan positif lainnya,” kata alumni SMAN 1 Singaraja yang mempunyai obsesi agar Taman Budaya menjadi pusat seni dan perdaban budaya dunia. *isu
“Tiga program latihan seni budaya secara gratis ini rencananya akan dimulai awal tahun 2019. Kami sudah mengajukan tambahan program tersebut. Mudah-mudahan disetujui,” ujar Kepala UPT Taman Budaya Bali I Gusti Agung Ngurah Diputra kepada NusaBali, Minggu (16/9).
Menurut Agung Diputra, usulan tiga pelatihan itu sangat cocok diadakan untuk anak usia dini agar seni budaya tersebut tetap lestari dan makin diminati terutama para generasi muda. “Seperti pedalangan harapannya agar banyak bermunculan dalang cilik, karena kalau sudah besar, biasnya mereka malu atau malas mempelajarinya. Demikian juga topeng dan pesantian, biasanya kalau mulai belajar sudah SMA atau dewasa mereka malu, maka itu kita ajari sejak usia dini,” kata pria asal Desa Tegalcangkring, Mendoyo, Jembrana, ini.
Agung Diputra pun berharap Taman Budaya Bali ini menjadi kawah candradimuka untuk menempa anak usia dini menjadi seniman dan budayawan yang handal sehingga mereka memiliki kualitas dengan taksu yang tinggi. “Kami sangat optimis usulan pelatihan seni budaya yang kami ajukan ini akan disetujui, apalagi Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur kita sekarang ini sangat konsen dengan seni budaya terutama yang tradisi,” kata Agung Diputra yang menjabat sebagai Kepala UPT Taman Budaya Bali sejak awal tahun 2017. Sebelumnya pria yang sudah 23 tahun menjadi birokrat sempat bertugas di sejumlah OPD strategis Pemprov Bali seperti di Bappeda selama 14 tahun, Inspektorat 2 tahun, Dispenda yang kini bernama Bapenda 5 tahun, serta di Biro Organisasi selama 2 tahun.
Agung Diputra menyebut empat pelatihan seni budaya secara gratis yang sudah dan sedang berjalan di Taman Budaya saat ini mendapat animo tinggi dari masyarakat. “Respons sangat luar biasa, bahkan tercatat sejak pelatihan ini diadakan tiga tahun lalu total ada sekitar 800 orang anak yang sudah bisa nari, menabuh, melukis, nyastra dan seni lainnya sesuai dengan pelatihan yang mereka pelajari,” ungkap pejabat kelahiran Singaraja, 31 Agustus 1961 ini.
Dengan adanya tambahan tiga pelatihan seni budaya ini, dipastikan Taman Budaya akan makin sibuk dan bergeliat dengan kehadiran anak-anak yang belajar seni budaya. “Memang ini yang kita harapkan, Taman Budaya ini memang harus terus hidup oleh aktifitas seni budaya dan kegiatan positif lainnya,” kata alumni SMAN 1 Singaraja yang mempunyai obsesi agar Taman Budaya menjadi pusat seni dan perdaban budaya dunia. *isu
1
Komentar