Pendampingan Peningkatan Kapasitas Produksi Pengrajin Usaha Patung Garuda di Desa Pakudui
SENTRA pengrajin patung, khususnya Patung Garuda di Kabupaten Gianyar adalah Desa Pakudui di Kecamatan Tegalalang.
Tim PPPUD Unmas Denpasar
DENPASAR,NusaBali
Desa Pakudui selama ini dikenal sebagai lokasi perajin seni ukir patung Garuda. Hampir 90 persen masyarakat desa di sini merupakan perajin patung Garuda, sehingga pendapatan sebagian besar juga dari kegiatan membuat patung. Desa Pakudui terletak 10 kilometer dari pusat Kota Gianyar atau 35 km dari Kota Denpasar. Memasuki Desa Pakraman Pakudui, deretan hasil seni ukir patung garuda terlihat pada artshop sisi kiri dan kanan jalan.
Ciri khas hasil karya para pengukir patung di desa ini adalah naturalisme dengan ciri humanisme. Darah seni sudah mengalir turun temurun sehingga sebagian besar penduduk Desa Pakraman Pakudui berprofesi sebagai pengrajin patung, khususnya patung garuda. Bahan-bahan yang digunakan berasal dari kayu-kayu yang tumbuh subur di daerah ini, namun ada juga yang didatangkan dari daerah lain seperti dari Kintamani, Bangli, dan Tabanan. Desa Pakudui pada tahun 2016 ditetapkan oleh Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Gianyar sebagai Desa Sentra Kerajinan Patung Garuda.
Melihat potensi dan data perkembangan pemasaran patung garuda tersebut tersebut, sangatlah mungkin apabila perguruan tinggi, khususnya Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar selaku institusi pendidikan ikut berperan serta dalam pengembangan kerajinan patung khususnya patung garuda ke arah yang lebih maju. Pengembangan dan pendampingan baik dari segi kualitas dan kuantitas, segi desain, segi keamanan dan segi manajemen melalui pendampingan dan pembinaan terhadap usaha mikro kecil dan menengah ini.
Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) ini di ketua oleh I Wayan Eka Artajaya SH MHum dengan anggota tim Ni Nyoman Ayu Suryandari SE MSi Ak CA dan Ir I Made Letra MSi dilaksanakan pada dua UKM yang bergerak dalam bidang usaha kerajinan patung garuda. UKM pertama, yaitu UKM Putra Dewata dan yang kedua UKM Jatayu yang keduanya beralamat di Desa Pakraman Pakudui. Program pengabdian ini dilaksanakan selama tiga tahun.
Kontribusi mendasar program ini adalah meningkatkan kapasitas produksi, pengelolaan manajemen keuangan dan pelaporan yang sesuai dengan standar, peningkatan pemasaran melalui website, peningkatan kualitas SDM, penambahan pasar, pengembangan produk dan adanya produk yang memiliki hak kekayaan intelektual (HKI). Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan tahun pertama diperoleh bahwa pada bagian produksi terdapat peningkatan jumlah produk yang diproduksi mencapai 25 persen.
Terdapat SOP untuk proses produksi dan bahan baku dan menggunakan masker dalam pekerjaan sehari hari. Pada aspek manajemen UKM memiliki catatan keuangan berupa laporan posisi keuangan dan laba rugi serta menggunakan sarana promosi berupa media sosial, mengikuti pameran dagang. *
DENPASAR,NusaBali
Desa Pakudui selama ini dikenal sebagai lokasi perajin seni ukir patung Garuda. Hampir 90 persen masyarakat desa di sini merupakan perajin patung Garuda, sehingga pendapatan sebagian besar juga dari kegiatan membuat patung. Desa Pakudui terletak 10 kilometer dari pusat Kota Gianyar atau 35 km dari Kota Denpasar. Memasuki Desa Pakraman Pakudui, deretan hasil seni ukir patung garuda terlihat pada artshop sisi kiri dan kanan jalan.
Ciri khas hasil karya para pengukir patung di desa ini adalah naturalisme dengan ciri humanisme. Darah seni sudah mengalir turun temurun sehingga sebagian besar penduduk Desa Pakraman Pakudui berprofesi sebagai pengrajin patung, khususnya patung garuda. Bahan-bahan yang digunakan berasal dari kayu-kayu yang tumbuh subur di daerah ini, namun ada juga yang didatangkan dari daerah lain seperti dari Kintamani, Bangli, dan Tabanan. Desa Pakudui pada tahun 2016 ditetapkan oleh Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Gianyar sebagai Desa Sentra Kerajinan Patung Garuda.
Melihat potensi dan data perkembangan pemasaran patung garuda tersebut tersebut, sangatlah mungkin apabila perguruan tinggi, khususnya Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar selaku institusi pendidikan ikut berperan serta dalam pengembangan kerajinan patung khususnya patung garuda ke arah yang lebih maju. Pengembangan dan pendampingan baik dari segi kualitas dan kuantitas, segi desain, segi keamanan dan segi manajemen melalui pendampingan dan pembinaan terhadap usaha mikro kecil dan menengah ini.
Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) ini di ketua oleh I Wayan Eka Artajaya SH MHum dengan anggota tim Ni Nyoman Ayu Suryandari SE MSi Ak CA dan Ir I Made Letra MSi dilaksanakan pada dua UKM yang bergerak dalam bidang usaha kerajinan patung garuda. UKM pertama, yaitu UKM Putra Dewata dan yang kedua UKM Jatayu yang keduanya beralamat di Desa Pakraman Pakudui. Program pengabdian ini dilaksanakan selama tiga tahun.
Kontribusi mendasar program ini adalah meningkatkan kapasitas produksi, pengelolaan manajemen keuangan dan pelaporan yang sesuai dengan standar, peningkatan pemasaran melalui website, peningkatan kualitas SDM, penambahan pasar, pengembangan produk dan adanya produk yang memiliki hak kekayaan intelektual (HKI). Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan tahun pertama diperoleh bahwa pada bagian produksi terdapat peningkatan jumlah produk yang diproduksi mencapai 25 persen.
Terdapat SOP untuk proses produksi dan bahan baku dan menggunakan masker dalam pekerjaan sehari hari. Pada aspek manajemen UKM memiliki catatan keuangan berupa laporan posisi keuangan dan laba rugi serta menggunakan sarana promosi berupa media sosial, mengikuti pameran dagang. *
1
Komentar