Penjualan Rokok Turun 5,5 Persen
Plt Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Nugroho Wahyu Widodo, menyatakan volume penjualan rokok pada semester 1/2018 mengalami penurunan 5,5 persen.
272 Miliar Batang Terjual
MANGUPURA, NusaBali
Total penjualan rokok selama periode Januari-Juni 2018 sebanyak 272 miliar batang, sementara periode sama tahun lalu mencapai 288 miliar batang. Tren penurunan ini sudah terjadi setelah 2013.
"Karena data sampai 2018 turun, kok. Itu data surkesnas (survei kesehatan nasional). Kemudian dari AC Nielsen dan itu sama (turun). Kenyataan turun dan bahkan penjualan rokok mengatakan turun sangat drastis," kata Nugroho disitat Tempo akhir pekan lalu.
Menurut Nugroho, turunnya penjualan rokok itu menjadi bukti bahwa jumlah konsumen otomatis juga berkurang. Ia mengatakan, pada 2013, data penjualan memang masih meningkat, tapi saat ini berangsur turun. Dia mengharapkan data penurunan disampaikan sejujur-jujurnya dan tidak ditutup-tutupi. Mengenai masih adanya data yang menyebutkan penjualan meningkat, Nugroho berharap informasi itu diluruskan.
"Kalau saya lihat betul pada 2013 increase, tetapi setelah itu turun. Jadi bukan mengatakan bohong (informasi peningkatan penjualan), tapi menyembunyikan sebagian data yang seharusnya disampaikan," ujarnya.
Nugroho mengungkapkan, meskipun kontribusi cukai rokok terhadap negara besar, pemerintah sejak tiga tahun lalu berkomitmen mengontrol jumlah konsumennya. Penjualan rokok pada 2017 sebanyak 336 miliar batang atau turun 1,6 persen dari proyeksi 337,5 miliar batang.*
MANGUPURA, NusaBali
Total penjualan rokok selama periode Januari-Juni 2018 sebanyak 272 miliar batang, sementara periode sama tahun lalu mencapai 288 miliar batang. Tren penurunan ini sudah terjadi setelah 2013.
"Karena data sampai 2018 turun, kok. Itu data surkesnas (survei kesehatan nasional). Kemudian dari AC Nielsen dan itu sama (turun). Kenyataan turun dan bahkan penjualan rokok mengatakan turun sangat drastis," kata Nugroho disitat Tempo akhir pekan lalu.
Menurut Nugroho, turunnya penjualan rokok itu menjadi bukti bahwa jumlah konsumen otomatis juga berkurang. Ia mengatakan, pada 2013, data penjualan memang masih meningkat, tapi saat ini berangsur turun. Dia mengharapkan data penurunan disampaikan sejujur-jujurnya dan tidak ditutup-tutupi. Mengenai masih adanya data yang menyebutkan penjualan meningkat, Nugroho berharap informasi itu diluruskan.
"Kalau saya lihat betul pada 2013 increase, tetapi setelah itu turun. Jadi bukan mengatakan bohong (informasi peningkatan penjualan), tapi menyembunyikan sebagian data yang seharusnya disampaikan," ujarnya.
Nugroho mengungkapkan, meskipun kontribusi cukai rokok terhadap negara besar, pemerintah sejak tiga tahun lalu berkomitmen mengontrol jumlah konsumennya. Penjualan rokok pada 2017 sebanyak 336 miliar batang atau turun 1,6 persen dari proyeksi 337,5 miliar batang.*
1
Komentar