Dinas Koperasi Badung Siapkan 20 UKM Ikut Pameran saat IMF
Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung akan melibatkan 20 usaha kecil menengah (UKM) saat penyelenggaraan annual meeting IMF–World Bank pada 8–14 Oktober mendatang di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Para pelaku usaha itu nanti akan memamerkan hasil produksinya yang berkualitas ekspor. Kesempatan ini diambil karena event akbar itu nanti dihadiri oleh 15.000 delegasi dari 189 negara.
Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan Badung Ketut Karpiana mengungkapkan produk yang dipamerkan nanti berupa produk fashion, kerajinan tangan, dan sebagainya. Peserta yang dilibatkan dalam pameran itu nanti harus yang siap jika ada permintaan atau pemesanan.
“Karena ini bukan hanya pameran semata. Bisa saja hari itu mereka (buyer) beli satu atau dua produk. Kemudian berikutnya mereka pesan lagi dalam jumlah banyak, bukan hari itu saja. Ini yang datang ini memiliki potensi untuk memesan barang yang akan dipamerkan,” tutur Karpiana, Senin (17/9).
Dari 20 UKM itu semua memiliki pengalaman dan sering pameran di luar negeri. Pihaknya menargetkan semua UKM bisa memperoleh pesanan. Sehingga tidak hanya bisa meningkatkan dari segi penjualan, namun juga dari sisi tenaga kerja. Karena apabila ada pesanan dalam jumlah banyak, tentu akan memerlukan tenaga kerja dalam pembuatannya.
“Dalam menyeleksi UKM peserta pameran, pertama yang dilihat adalah kualitas produk yang akan dipamerkan. Kedua, ketika ada pesanan mendadak saat itu, harus bisa dia buat. Kalau pas ada permintaan, mereka tidak bisa buat, kan rugi juga,” katanya. *po
Para pelaku usaha itu nanti akan memamerkan hasil produksinya yang berkualitas ekspor. Kesempatan ini diambil karena event akbar itu nanti dihadiri oleh 15.000 delegasi dari 189 negara.
Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan Badung Ketut Karpiana mengungkapkan produk yang dipamerkan nanti berupa produk fashion, kerajinan tangan, dan sebagainya. Peserta yang dilibatkan dalam pameran itu nanti harus yang siap jika ada permintaan atau pemesanan.
“Karena ini bukan hanya pameran semata. Bisa saja hari itu mereka (buyer) beli satu atau dua produk. Kemudian berikutnya mereka pesan lagi dalam jumlah banyak, bukan hari itu saja. Ini yang datang ini memiliki potensi untuk memesan barang yang akan dipamerkan,” tutur Karpiana, Senin (17/9).
Dari 20 UKM itu semua memiliki pengalaman dan sering pameran di luar negeri. Pihaknya menargetkan semua UKM bisa memperoleh pesanan. Sehingga tidak hanya bisa meningkatkan dari segi penjualan, namun juga dari sisi tenaga kerja. Karena apabila ada pesanan dalam jumlah banyak, tentu akan memerlukan tenaga kerja dalam pembuatannya.
“Dalam menyeleksi UKM peserta pameran, pertama yang dilihat adalah kualitas produk yang akan dipamerkan. Kedua, ketika ada pesanan mendadak saat itu, harus bisa dia buat. Kalau pas ada permintaan, mereka tidak bisa buat, kan rugi juga,” katanya. *po
Komentar