Ada Wisuda di Unwar, Hayam Wuruk pun Macet
Dishub Sayangkan Tidak Ada Pemberitahuan dari Pihak Kampus
DENPASAR, NusaBali
Kemacetan dan kekroditan parah sempat terjadi di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Senin (17/9) pagi. Kondisi tersebut diakibatkan kendaraan roda empat yang terparkir di sepadan jalan baik kiri maupun kanan. Kendaraan yang terpakir itu merupakan pemilik keluarga dari mahasiswa yang menjalani wisuda di kampus Universitas Warmadewa. Untuk diketahui, kemarin, sebanyak 1.022 mahasiswa Unwar diwisuda di kampus yang berlokasi di Jalan Akasia, Denpasar.
Para pengendara yang melintasi jalur Hayam Wuruk dan sekitarnya di kawasan tersebut, seperti Jalan Nusa Indah, Jalan Katrangan, Jalan Narakusuma maupun Jalan Akasia, pun mengeluhkan adanya kemacetan ini. “Padahal saya harus buru-buru ke Sanur, tapi terjebak macet cukup lama di sini,” keluh Kadek Sudarma, seorang pengemudi mobil.
Meski sudah ada polisi lalu lintas yang berjaga namun karena parkir di kanan dan kiri jalan utama, membuat kemacetan tak terhindarkan. Dia pun menyarankan kedepannya agar pihak kampus mempertimbangkan menggelar wisuda dengan ribuan peserta di tempat lain yang mempunyai lahan parkir luas. “Ini mahasiswa yang diwisuda kan jumlahnya 1.000 orang lebih, berarti kan ada ribuan mobil yang harus parkir milik keluarga yang mengantar. Belum lagi dosen dan mahasiswa lainnya. Tapi kampus Warmadewa paling hanya menampung ratusan mobil aja, ya pantesan aja macet kayak gini,” keluhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Pengendalian dan Operasional LLAJ Dishub Kota Denpasar I Ketut Sriawan mengakui adanya kemacetan yang terjadi karena proses wisuda di kampus Universitas Warmadewa. Namun kata dia, pihak kampus tidak ada menyampaikan secara formal kepada Dishub terkait dengan pengaturan lalulintas jalan.
Kata Sriawan, pihaknya baru menurunkan tim ketika kemacetan itu sudah terjadi. "Kami tidak ada diminta untuk melakukan pengaturan lalulintas oleh pihak kampus. Tim kami baru tahu setelah kemacetan terjadi di kawasan tersebut akibat parkir sembarangan di sepadan jalan. Harusnya kampus kan melakukan pemberitahuan kepada kami, karena ini sifatnya insidentil," ungkapnya.
Dengan kondisi tersebut, Sriawan menghimbau kepada masyarakat, organisasi, kampus, maupun sekolah jika memiliki kegiatan yang sifatnya berpengaruh pada jalan umum, agar bersurat kepada Dishub untuk ditindaklanjuti. Jika tidak, yang terganggu masyarakat luas yang melintas di kawasan itu. "Kami menghimbau kepada siapapun baik kampus, sekolah maupun masyarakat lainnya yang ingin menggunakan sepadan jalan untuk kegiatan agar berkoordinasi dengan Dishub. Jika koordinasi dengan baik pihak kami dengan kepolisian akan membantu penanganan jalan agar tidak menimbulkan kemacetan. Jadi tolong selalu berkoordinasi," tegasnya. *mi
Para pengendara yang melintasi jalur Hayam Wuruk dan sekitarnya di kawasan tersebut, seperti Jalan Nusa Indah, Jalan Katrangan, Jalan Narakusuma maupun Jalan Akasia, pun mengeluhkan adanya kemacetan ini. “Padahal saya harus buru-buru ke Sanur, tapi terjebak macet cukup lama di sini,” keluh Kadek Sudarma, seorang pengemudi mobil.
Meski sudah ada polisi lalu lintas yang berjaga namun karena parkir di kanan dan kiri jalan utama, membuat kemacetan tak terhindarkan. Dia pun menyarankan kedepannya agar pihak kampus mempertimbangkan menggelar wisuda dengan ribuan peserta di tempat lain yang mempunyai lahan parkir luas. “Ini mahasiswa yang diwisuda kan jumlahnya 1.000 orang lebih, berarti kan ada ribuan mobil yang harus parkir milik keluarga yang mengantar. Belum lagi dosen dan mahasiswa lainnya. Tapi kampus Warmadewa paling hanya menampung ratusan mobil aja, ya pantesan aja macet kayak gini,” keluhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Pengendalian dan Operasional LLAJ Dishub Kota Denpasar I Ketut Sriawan mengakui adanya kemacetan yang terjadi karena proses wisuda di kampus Universitas Warmadewa. Namun kata dia, pihak kampus tidak ada menyampaikan secara formal kepada Dishub terkait dengan pengaturan lalulintas jalan.
Kata Sriawan, pihaknya baru menurunkan tim ketika kemacetan itu sudah terjadi. "Kami tidak ada diminta untuk melakukan pengaturan lalulintas oleh pihak kampus. Tim kami baru tahu setelah kemacetan terjadi di kawasan tersebut akibat parkir sembarangan di sepadan jalan. Harusnya kampus kan melakukan pemberitahuan kepada kami, karena ini sifatnya insidentil," ungkapnya.
Dengan kondisi tersebut, Sriawan menghimbau kepada masyarakat, organisasi, kampus, maupun sekolah jika memiliki kegiatan yang sifatnya berpengaruh pada jalan umum, agar bersurat kepada Dishub untuk ditindaklanjuti. Jika tidak, yang terganggu masyarakat luas yang melintas di kawasan itu. "Kami menghimbau kepada siapapun baik kampus, sekolah maupun masyarakat lainnya yang ingin menggunakan sepadan jalan untuk kegiatan agar berkoordinasi dengan Dishub. Jika koordinasi dengan baik pihak kami dengan kepolisian akan membantu penanganan jalan agar tidak menimbulkan kemacetan. Jadi tolong selalu berkoordinasi," tegasnya. *mi
Komentar