Warga Tewas Tersengat Lebah
Daryo (34) seorang warga RT 02/RW 10 Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang tewas usai disengat ribuan lebah madu saat mencari sarang lebah di sebuah kebun.
BANYUMAS, NusaBali
Kejadian tersebut menimpa Daryo dan kedua temannya Slamet dan Ranu pada Minggu (16/9) sore.
Dari informasi yang diperoleh, sekitar pukul 16.00 WIB, mereka berangkat mencari larva lebah untuk dikonsumsi.
Saat berada di perkebunan wilayah Kedung Paruk-Tanah Raja, Grumbul Kalibeber, ketiganya menemukan sarang lebah dan bermaksud untuk mengambilnya. Daryo yang saat itu bertugas untuk mengambil sarang lebah tidak menyadari jika didalam sarang tersebut penuh dengan lebah.
"Kata temannya, saat mengambil sarang lebah dengan bambu, sarang tersebut jatuh persis di kepala korban. Ribuan lebah mengamuk dan langsung menyerang," kata Prio (40) tetangga koran kepada wartawan, Senin (17/9) seperti dilansir detik.
Mendapati hal tersebut, kedua temannya langsung berusaha menolong Daryo yang sekujur tubuhnya sudah dipenuhi lebah dengan cara menceburkannya ke sungai yang tak jauh dari sarang lebah itu.
Setelah lebah pergi, korban yang masih dalam kondisi sadar dilarikan ke RSUD Ajibarang untuk mendapat perawatan. Sedangkan kedua temannya selamat dari serangan tersebut.
"Saat itu kondisinya masih sadar, tapi badan, tangan dan wajahnya sudah penuh sengatan lebah," ujarnya.
Dia menjelaskan, jika ternyata kondisi Daryo cukup parah akibat sengatan lebah itu. Sehingga nyawanya tidak dapat terselamatkan. Daryo meninggal dunia di RSUD Ajibarang pada Senin (17/9) sekitar pukul 00.15 WIB dan dimakamkan pada Senin siang.
"Menurut keterangan medis, korban meninggal akibat sengatan tawon hingga menimbulkan reaksi alergi yang tergolong berat dengan sebutan lain syok anafilaktik," ucapnya.
Menurut Simeng, warga lainnya mengatakan jika mereka bukan pencari madu. Melainkan biasa mencari sarang lebah untuk diambil larvanya dan dikonsumsi.
"Mereka itu bukan pencari lebah, mereka mencari larva untuk dimakan, tawon yang menyerang adalah lebah madu yang ada di ketinggian pohon sekitar 20 meter," ujarnya.
Sementara menurut Kepala Desa Darmakeradenan, Harjono mengimbau kepada warganya untuk selalu berhati-hati saat mencari sarang lebah untuk diambil larva atau madunya. "Saya mengimbau untuk berhati hati apabila akan mencari larva atau madu harus membawa peralatan yang lengkap," jelasnya. *
Kejadian tersebut menimpa Daryo dan kedua temannya Slamet dan Ranu pada Minggu (16/9) sore.
Dari informasi yang diperoleh, sekitar pukul 16.00 WIB, mereka berangkat mencari larva lebah untuk dikonsumsi.
Saat berada di perkebunan wilayah Kedung Paruk-Tanah Raja, Grumbul Kalibeber, ketiganya menemukan sarang lebah dan bermaksud untuk mengambilnya. Daryo yang saat itu bertugas untuk mengambil sarang lebah tidak menyadari jika didalam sarang tersebut penuh dengan lebah.
"Kata temannya, saat mengambil sarang lebah dengan bambu, sarang tersebut jatuh persis di kepala korban. Ribuan lebah mengamuk dan langsung menyerang," kata Prio (40) tetangga koran kepada wartawan, Senin (17/9) seperti dilansir detik.
Mendapati hal tersebut, kedua temannya langsung berusaha menolong Daryo yang sekujur tubuhnya sudah dipenuhi lebah dengan cara menceburkannya ke sungai yang tak jauh dari sarang lebah itu.
Setelah lebah pergi, korban yang masih dalam kondisi sadar dilarikan ke RSUD Ajibarang untuk mendapat perawatan. Sedangkan kedua temannya selamat dari serangan tersebut.
"Saat itu kondisinya masih sadar, tapi badan, tangan dan wajahnya sudah penuh sengatan lebah," ujarnya.
Dia menjelaskan, jika ternyata kondisi Daryo cukup parah akibat sengatan lebah itu. Sehingga nyawanya tidak dapat terselamatkan. Daryo meninggal dunia di RSUD Ajibarang pada Senin (17/9) sekitar pukul 00.15 WIB dan dimakamkan pada Senin siang.
"Menurut keterangan medis, korban meninggal akibat sengatan tawon hingga menimbulkan reaksi alergi yang tergolong berat dengan sebutan lain syok anafilaktik," ucapnya.
Menurut Simeng, warga lainnya mengatakan jika mereka bukan pencari madu. Melainkan biasa mencari sarang lebah untuk diambil larvanya dan dikonsumsi.
"Mereka itu bukan pencari lebah, mereka mencari larva untuk dimakan, tawon yang menyerang adalah lebah madu yang ada di ketinggian pohon sekitar 20 meter," ujarnya.
Sementara menurut Kepala Desa Darmakeradenan, Harjono mengimbau kepada warganya untuk selalu berhati-hati saat mencari sarang lebah untuk diambil larva atau madunya. "Saya mengimbau untuk berhati hati apabila akan mencari larva atau madu harus membawa peralatan yang lengkap," jelasnya. *
Komentar