Bandara I Gusti Ngurah Rai Raih 3 Penghargaan Dunia
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung kembali meraih tiga penghargaan dunia.
MANGUPURA, NusaBali
Tiga penghargaan tersebut diberikan oleh Airport Council International (ACI) dalam rangka Airport Service Quality (ASQ) Awards 2017. ASQ Awards merupakan penghargaan tahunan tertinggi bagi bandar udara dengan tingkat pelayanan terbaik di dunia yang dilakukan oleh ACI. ACI adalah organisasi kebandarudaraan global yang berbasis di Montreal, Kanada. Penilaian ASQ Awards dilakukan berdasarkan survei kepuasan terhadap layanan bandara. Sekitar 600 ribu orang pengguna jasa bandara menjadi partisipan survei ini setiap tahunnya.
Co GM Bandara Ngurah Rai Sigit Hediyanto saat memberikan keterangan pers, Selasa (18/9), mengungkapkan raihan prestasi ini merupakan suatu kebanggaan bagi AP I sebagai pengelola, juga masyarakat Bali. Peserta sebanyak 340 bandara dari 85 negara.
Metodologi dalam penilaian ilmiahnya, prosedur kontrol kualitas yang ketat, dan komitmen terhadap ketidakberpihakan menjadikan survei ASQ sebagai standar global untuk mengukur kepuasan pengguna jasa bandara.
“Tiga penghargaan yang diraih itu adalah, pertama The 1st World Best Airport by Size 15-25 Million (Peringkat Pertama Bandar Udara Terbaik di Dunia kategori bandar udara berpenumpang 15-25 juta orang per tahun). Kedua, The 2nd Asia – Pacific Best Airport (over 2 million passengers per year), peringkat kedua Bandar Udara Terbaik di Asia-Pasifik berpenumpang di atas 2 juta orang per tahun. Ketiga, best Airport by Size and Region in Asia – Pacific (15-25 million passengers per year), Bandar Udara Terbaik di Asia – Pasifik kategori bandar udara berpenumpang 15 – 25 juta orang per tahun,” ungkap Sigit.
Dikatakannya, penghargaan prestisius itu diterimanya langsung di Halifax, Nova Scotia, Kanada, Rabu (12/9). “Mewakili manajemen, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terwujudnya service excellence di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. Kami meyakini bahwa seluruh stakeholders yang ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah dan terus akan memberikan pelayanan yang optimal guna kepuasan pengguna jasa bandar udara mulai dari airline operators, mitra usaha, ground handling operators, dan sebagainya,” tuturnya.
Inovasi pelayanan di tahun 2017 sehingga mendapat tiga penghargaan prestisius ini antara lain adanya repacking area di terminal keberangkatan internasional. Repacking area ini merupakan satu-satunya di bandara di Indonesia. Fasilitas ini disediakan dengan pertimbangan karakteristik penumpang manca negara yang selalu melakukan repacking baggage-nya sebelum melakukan proses check-in.
“Untuk mempertahankan dan meningkatan layanan yang sudah dicapai pada tahun 2017, di 2018 banyak inovasi pelayanan yang dihadirkan oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai yakni penambahan mesin autogate keimigrasian, mesin body scanner, dan smartlane X-ray pada area pemeriksaan screening check point di terminal internasional, dan untuk kecepatan proses check-in, disediakan mesin self check-in service yang memudahkan penumpang tanpa harus mengantre,” kata Sigit. *po
Co GM Bandara Ngurah Rai Sigit Hediyanto saat memberikan keterangan pers, Selasa (18/9), mengungkapkan raihan prestasi ini merupakan suatu kebanggaan bagi AP I sebagai pengelola, juga masyarakat Bali. Peserta sebanyak 340 bandara dari 85 negara.
Metodologi dalam penilaian ilmiahnya, prosedur kontrol kualitas yang ketat, dan komitmen terhadap ketidakberpihakan menjadikan survei ASQ sebagai standar global untuk mengukur kepuasan pengguna jasa bandara.
“Tiga penghargaan yang diraih itu adalah, pertama The 1st World Best Airport by Size 15-25 Million (Peringkat Pertama Bandar Udara Terbaik di Dunia kategori bandar udara berpenumpang 15-25 juta orang per tahun). Kedua, The 2nd Asia – Pacific Best Airport (over 2 million passengers per year), peringkat kedua Bandar Udara Terbaik di Asia-Pasifik berpenumpang di atas 2 juta orang per tahun. Ketiga, best Airport by Size and Region in Asia – Pacific (15-25 million passengers per year), Bandar Udara Terbaik di Asia – Pasifik kategori bandar udara berpenumpang 15 – 25 juta orang per tahun,” ungkap Sigit.
Dikatakannya, penghargaan prestisius itu diterimanya langsung di Halifax, Nova Scotia, Kanada, Rabu (12/9). “Mewakili manajemen, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terwujudnya service excellence di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. Kami meyakini bahwa seluruh stakeholders yang ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah dan terus akan memberikan pelayanan yang optimal guna kepuasan pengguna jasa bandar udara mulai dari airline operators, mitra usaha, ground handling operators, dan sebagainya,” tuturnya.
Inovasi pelayanan di tahun 2017 sehingga mendapat tiga penghargaan prestisius ini antara lain adanya repacking area di terminal keberangkatan internasional. Repacking area ini merupakan satu-satunya di bandara di Indonesia. Fasilitas ini disediakan dengan pertimbangan karakteristik penumpang manca negara yang selalu melakukan repacking baggage-nya sebelum melakukan proses check-in.
“Untuk mempertahankan dan meningkatan layanan yang sudah dicapai pada tahun 2017, di 2018 banyak inovasi pelayanan yang dihadirkan oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai yakni penambahan mesin autogate keimigrasian, mesin body scanner, dan smartlane X-ray pada area pemeriksaan screening check point di terminal internasional, dan untuk kecepatan proses check-in, disediakan mesin self check-in service yang memudahkan penumpang tanpa harus mengantre,” kata Sigit. *po
1
Komentar