Hotel Non Bintang Akan Dapat Limpahan
Hotel non bintang, seperti hotel melati dan pondok wisata diperkirakan akan mendapat limpahan hunian pada perhelatan pertamuan IMF-Wolrd Bank di Nusa Dua. 14-18 Oktober.
Dibalik Pertemuan IMF-World Bank
DENPASAR,NusaBali
Limpahan tersebut berasal dari wisatawan mancanegara maupun domestik yang tak tertampung di Nusa Dua. "Tentunya wisatawan yang tak tertampung di Nusa Dua dan juga Kuta tentu beralih ke tempat lain," ujar praktisi pariwisata I Made Ramia Adnyana di Denpasar, Senin(17/9).
Menurut Ramia Adnyana, tentunya hal itu sangat positif bagi hotel non bintang, seperti hotel melati, pondok wisata, maupun villa di luar kawasan Nusa Dua. Sebab dari total sekitar 135.000 kamar hotel di Bali, 75 persen diantaranya di Badung, dan 20 persen hotel non bintang. Selain itu, juga berdampak pada usaha transportasi, travel serta jasa dan usaha terkait industri pariwisata.
"Jadi perhelatan IMF-WB akan berimbas positif juga bagi hotel non bintang. Apalagi di Bali jumlah hotel non bintang, seperti hotel melati cukup banyak," kata Ramai Adnyana, yang juga Ketua Asosiasi General Manager Hotel Indonesia Bali.
Sebelumnya Ketua Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra menyatakan perhelatan IMF-WB berharap benar-benar memberi imbas secara proporsional terhadap perekonomian masyarakat Bali.
"Kami yakin berbagai pembangunan infrastruktur persiapan IMF-WB berdampak pada pertumbuhan perekonomian Bali," ujar Wiraputra. Karena itulah Kadin, kata Alit Wiraputra, akan terus mendorong semua sektor terkait termasuk hotel hotel melati maupun pondok wisata lainnya untuk dapat memanfaatkan peluang.
"Bisa menampung wisman non delegasi yang kemungkinan juga banyak berlibur ke Bali. Sebab bagaimana pun Bali tetaplah magnet pariwisata Indonesia,," ujar Alit Wiraputra. *k17.
Komentar