nusabali

Pawai Budaya ‘The Life and Economy of Bali’

  • www.nusabali.com-pawai-budaya-the-life-and-economy-of-bali

Untuk IMF-World Bank Libatkan 1.500 Seniman

DENPASAR, NusaBali

Dinas Kebudayaan Provinsi Bali memastikan telah menyiapkan pawai budaya serangkaian IMF-World Bank Annual Meeting berlangsung pada 8-14 Oktober 2018, di Nusa Dua, Badung, sesuai dengan permintaan Presiden RI, Joko Widodo. Pawai budaya yang melibatkan sekitar 1.500 orang itu akan menyuguhkan prosesi ritual budaya Bali.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha mengatakan, pawai budaya ini dipastikan akan berlangsung pada Jumat 12 Oktober 2018, tempatnya di depan Bali Colection ITDC, menempuh 1 km menuju Peninsula, di kawasan kawasan ITDC, Nusa Dua. Pawai budaya ini akan disaksikan langsung oleh peserta delegasi IMF yang akan dihadiri ribuan orang dari seluruh dunia.

Didampingi Art Director yang juga Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha dan Kabid Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Disbud Bali Ni Wayan Sulastriani, Kadis Beratha mengatakan, tema pawai adalah ‘The Life and Economy of Bali’ bercerita tentang siklus hidup manusia Bali mulai dari kelahiran hingga kematian.

Ada tujuh konten ritus yang akan disuguhkan diantaranya, prosesi pecaruan Rsi Gana, Dewa Yadnya, prosesi upacara kelahiran, menek bajang, potong gigi, perkawinan hingga prosesi kematian. “Tema ini memiliki makna dimana ritus siklus hidup orang Bali dapat menyebabkan terjadinya perputaran ekonomi yang harmoni dan dinamis, sehingga upacara ini perlu dijaga dan dilestarikan,” ujarnya, Selasa (18/9).

Pawai budaya yang akan ditampilkan, kata Kadis Beratha, sudah dikemas aktraktif, inovatif dan dinamis, dimana semua bentuk seni ditampilkan dengan atraksi berjalan. Ditambahkan oleh Art Director pawai, Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, masing-masing prosesi ini akan diiringi beragam gamelan tradisional, dan diceritakan dalam konsep seni pertunjukan. Pawai ini juga sekaligus menjadi media promosi yang menampilkan berbagai keragaman dan keagungan seni budaya Bali.

Lebih lanjut dibeberkan Prof Arya, peserta adalah para seniman yang tergabung dalam sanggar, komunitas seni yang cukup mapan. Garapan nanti bisa atraktif, karena konsepnya bergerak, sambil berjalan, dan akan menghadirkan prosesi ritual budaya Bali. Adapun sejumlah komunitas, sanggar dan lembaga seni akan dilibatkan dalam prosesi pawai budaya ini antara lain Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Sanggar Paripurna Gianyar, Rumah Budaya Penggak Men Mersi, Yayasan Pancer Langit Badung, SMK 3 Sukawati,  Sanggar Bumi Art Denpasar dan Sanggar Gases Denpasar. Sekitar 1.500 seniman akan dilibatkan. “Kita menampilkan sebuah pawai berbeda dengan konsep pawai menjadi satu kesatuan yang akan disaksikan Presiden Jokowi bersama kepala negara atau pemerintahan dari berbagai negara di dunia,” tandasnya. *ind

Komentar