nusabali

Lulusan SMK Harus Siap Merantau

  • www.nusabali.com-lulusan-smk-harus-siap-merantau

Ribuan siswa SMK terancam jadi pengangguran, meskipun sudah berbekal keterampilan dan ijazah di pasar global.

SINGARAJA, NusaBali

Karena industri saat ini keberadaannya tidak merata di semua daerah. Sehingga tamatan SMK dengan berbekal keterampilan yang dimiliki harus pintar membaca peluang dan siap merantau ke luar daerah.

Hal tersebut diungkapkan Pendiri Forum Peduli SMK Indonesia, Gusti Marlock di hadapan ribuan siswa dan orangtua siswa SMKN 1 Singaraja, Selasa (18/9). Ia memberikan materi penguatan pendidikan karakter kepada orangtua dan siswa SMKN 1 Singaraja. Ia juga memotivasi tamatan SMK agar mau merantau dan berjuang untuk sukses di luar daerah. Terlebih tamatan SMK dari daerah yang jauh dengan ibu kota, seperti Kabupaten Buleleng. Dengan 29 SMK di Buleleng dan 14.000 siswanya akan mengalami seleksi ketat dalam memperoleh pekerjaan. Apalagi industri dan peluang kerja dinilai sangat minim. “Kalian harus siap merantau seperti senior-senior kalian terdahulu yang sejak tahun 1960 orang Buleleng itu tersebar di seluruh Indonesia. Karena di Buleleng pekerjaan sedikit karena industri tidak merata, otomatis persaingan sangat ketat,” katanya.

Marlock mengatakan, tamatan SMK dengan keterampilannya masih memiliki beban berat, yakni tidak boleh mengganggur. Sehingga perlu upaya lebih kuat untuk diterima di dunia kerja dimana pun juga, tak hanya mengandalkan lowongan pekerjaan di daerah asal, untuk menekan angka pegangguran.

Dalam penguatan pendidikan karakter, ia mengajak ornagtua siswa yang hadir dalam kesempatan itu bersama-sama bergandengan dengan sekolah dan masyarakat melakukan pembinaan bersama. Karakter menurutnya adalah sesuatu yang sangat penting di tanamkam di dalam diri anak-anak. Karena karakter  untuk memberikan nilai lebih, selain keterampilan dan ijazah yang dimilikinya setelah dinyatakan lulus. Dalam kesempatan itu, ia pun memberikan sejumlah fakta pembinaan orangtua kepada anaknya selama ini. Diakhir acara, ia memberikan kiat-kiat pembinaan orangtua kepada anak. “Jangan sampai anak pulang sekolah, orangtuanya tidak tahu. Selama ini yang terjadi kan begitu. Pendidikan orangtua tidak ada, padahal pembentukan karakter bukan hanya tugas sekolah, tetapi lebih banyak tanggungjawabnya pada orangtua di rumah,” jelas dia.

Kepala SMKN 1 Singaraja I Nengah Suteja MPd, mengatakan sekolahnya sengaja mendatangkan Marlock sebagai salah satu pendiri Forum Peduli SMK. Dengan penjelasan Marlock, pihaknya pun berencana akan mengefektifkan pertemuan parenting berkala sedikitnya satu semester sekali. Sehingga pembinaan dan pendidikan karakter anak didiknya dapat dilakukan bersama orangtua. “Hal ini sangat penting untuk mewadahi dan memenuhi harapan masyarakat yang berharap putra-putrinya setelah punya skil dan siap bekerja mengisi tenaga kerja di industri. Intinya saat ini diperlukan peran orangtua mendukung anaknya yang masuk ke kejuruan,” kata Suteja.

Seorang wali siswa Ketut Adi mengaku bersyukur mendapatkan pengalaman dari Marlock, terutama soal pendidikan karakter anak. “Saya sangat terharu dengan apa yang disampaikan tadi, karena kenyataanya banyak hal yang memang terabaikan antara hubungan ornagtua dan anak. Dengan sharing ini mudah-mudahan kami bisa lebih baik dalam mendukung anak-anak kami mendukungnya terus maju,” kata dia.*k23

Komentar