Coba Rompi Anti-Peluru, Malah Tewas
Seorang pria yang sedang mencoba rompi anti-peluru tewas setelah peluru yang dilepaskan mengenai perutnya.
KIEV, NusaBali
Insiden tragis ini terekam kamera video. Dalam video itu pria tersebut menembakkan pistol ke arah rompinya dan kemudian berlutut kesakitan.
Dia kemudian melemparkan pistolnya ke tanah dan tangan kirinya langsung memegang perut. "Sial, apakah kamu terluka kawan?" ujar seorang pria yang tak terlihat dalam rekaman itu.
Pria yang tak terluka itu tidak mengatakan apapun saat melepaskan rompi anti-peluru yang dikenakannya. Rompi itu disebut sama jenisnya dengan yang digunakan pasukan khusus Rusia.
Setelah melepaskan rompinya, pria tersebut ambruk. Pria yang diidentifikasi bernama Domovoi itu akhirnya meninggal dunia dalam insiden yang terjadi di Donbass, Ukraina.
Donbass ini adalah kawasan pertambangan batu bara di wilayah timur Ukraina yang meliputi dua kota Donetsk dan Luhansk.
Sejumlah sumber mengatakan, pria yang tewas itu pernah menjadi anggota milisi bersenjata dukungan Rusia yang kini menguasai wilayah timur Ukraina. Seorang pakar kemiliteran Mikhail Bratskov yang melihat video tersebut mencoba memberikan analisa.
"Pistol ditembakkan dari jarak amat dekat. Meski peluru tidak menembus rompi, eneri kinetik peluru itu bisa dengan mudah melukai organ dalam korban," kata Bratskov. Tidak diketahui alasan pria itu menembak dirinya sendiri dengan menggunakan pistol. *
Dia kemudian melemparkan pistolnya ke tanah dan tangan kirinya langsung memegang perut. "Sial, apakah kamu terluka kawan?" ujar seorang pria yang tak terlihat dalam rekaman itu.
Pria yang tak terluka itu tidak mengatakan apapun saat melepaskan rompi anti-peluru yang dikenakannya. Rompi itu disebut sama jenisnya dengan yang digunakan pasukan khusus Rusia.
Setelah melepaskan rompinya, pria tersebut ambruk. Pria yang diidentifikasi bernama Domovoi itu akhirnya meninggal dunia dalam insiden yang terjadi di Donbass, Ukraina.
Donbass ini adalah kawasan pertambangan batu bara di wilayah timur Ukraina yang meliputi dua kota Donetsk dan Luhansk.
Sejumlah sumber mengatakan, pria yang tewas itu pernah menjadi anggota milisi bersenjata dukungan Rusia yang kini menguasai wilayah timur Ukraina. Seorang pakar kemiliteran Mikhail Bratskov yang melihat video tersebut mencoba memberikan analisa.
"Pistol ditembakkan dari jarak amat dekat. Meski peluru tidak menembus rompi, eneri kinetik peluru itu bisa dengan mudah melukai organ dalam korban," kata Bratskov. Tidak diketahui alasan pria itu menembak dirinya sendiri dengan menggunakan pistol. *
Komentar