nusabali

Jelang Album Rampung, Supersoda Rilis Single ‘Sisakan Aku’

  • www.nusabali.com-jelang-album-rampung-supersoda-rilis-single-sisakan-aku

Sebelum resmi album self-titled yang terinspirasi dari indie-pop, rock, dan folk, band asal Jimbaran, Supersoda, menyiapkan satu buah single berjudul ‘Sisakan Aku’.

DENPASAR, NusaBali

Supersoda berharap bisa menambahkan segores warna baru dalam scene musik di Indonesia, khususnya Bali. Single ‘Sisakan Aku’ bercerita tentang bagaimana mengenang semua hal yang berarti di masa lalu. Lagu ini mengenai mengenang kembali simbiosis atau silaturahmi di masa lalu. “Karena saat ini tentulah sudah banyak hal-hal yang berlalu dari hidup kita. Lagu ini bisa diinterpretasikan secara multidimensional. Bisa berupa kenangan dengan orang-orang yang berarti dalam hidup kita, bisa juga hubungan manusia dengan alam sekitar,” ujar Windu, vokalis merangkap keyboardis Supersoda.

Secara sepintas, lagu ini bernuansa rock, diselingi oleh aroma dream-pop, pun sarat dengan bebunyian synth dan piano. Bedanya, tidak ada instrumengitar. Namun, ketiadaan gitar justru memicunya untuk mengeksplorasi elemen-elemen yang berasal dari keyboard, pun instrumen virtual yang berasal dari komputer dan iPad. “Ya, di materi album kami ini, memang absen instrumen gitar,” tambahnya.

Sementara itu untuk penggarapan album, dikerjakan di sela-sela kesibukan masing-masing personil. Untuk hal ini, tidaklah mudah menemukan jadwal untuk proses album. Di sela berbagai tantangan, beruntungnya mereka memiliki teman-teman yang bersedia membantu, baik teknis maupun support moral, seperti Deny Surya, Ardy Bolank, Ian J. Stevenson, dan masih banyak lagi. “Butuh keberanian ekstra untuk membangun kembali motivasi, waktu dan tenaga. Kami ingin menyelesaikan apa yang kami mulai,” ujar Gusdek, sang drummer.

Selain bantuan dari teman-teman musisi, Supersoda juga dibantu artistic desain cover depan dikerjakan oleh seorang sahabat, Jakob Tranberg, yang dikenal kerap menggarap cover untuk banyak musisi internasional, seperti Aqua, Safri Duo, The Raveonettes, DAD, Tim Christensen, dan lain-lain. Serta seniman kawakan Bali, Putu Ebo juga memberi andil dalam penyemaian artwork.

Sementara itu, setelah proses rekaman rampung, sang bassist, David lebih memilih untuk mengejar kariernya sebagai musisi profesional lintas benua. Untuk itu, posisi kosong bassis Supersoda segera diamankan oleh Dimas Natsir, yang sebelumnya dikenal sebagai bassist band Caroline, dan juga kerap mendukung Morelia. *ind

Komentar