Tebing Longsor, Siswa di Lemukih Harus Jalan kaki
Tebing setinggi 7 meter di atas jalan utama kawasan Dusun Nangka, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Buleleng mendadak longsor, Jumat (8/4) dinihari.
SINGARAJA, NusaBali
Dalam bencana longsor ini, beberapa pohon ukuran besar bertumbangan menutupi badan jalan. Akibatnya, para siswa terlambat ke sekolah, karena menuju pusat desa atau keluar desa tak bisa dilewati.
Bencana longsornya tebing setinggi 7 meter di atas jalan raya kawasan Dusun Nangka, Desa Lemukih ini diperkirakan terjadi Jumat dinihari sekitar pukul 03.30 Wita. Untungnya, saat musibah longsor akibat hujan deras sejak beberapa hari terakhir itu, tidak ada warga yang melintas, sehingga nihil korban jiwa maupun terluka.
Namun, longsor tebing ini membuat arus lalulintas sempat terputus, sebelum warga terjun bergotong-royong membersihkan material longsoran, Jumat kemarin. Pasalnya, banyak pohon besar yang ikut hanyut hingga menimbun jalan raya. Termasuk robohnya satu pohon Leci berusia ratusan tahun.
Menurut Kepala Dusun (Kadus) Nangka, Desa Lemukih, Ketut Armilik, warga setempat kemarin dikerahkan bergotong-royong menyingkirkan material longsoran yang menimbun badan jalan, sejak pagi pukul 06.00 Wita. Namun, karena tingginya tumpukan material longsoran, akses jalan hanya bisa dibuka separuhnya setelah hampir 2 jam bergotong-royong pukul 08.00 Wita. Setengah badan jalan lagi pagi itu masih ditutup akar pohon Leci.
Warga setempat terpaksa menggunakan senso (gergaji mesin) untuk memotong akar pohon Leci yang cukup labar tersebut. Usaha itu pun belum membuahkan hasil, karena akar serabut pohon Leci masih berisi tanah. Apalagi, rantai dari gergaji mesin sempat putus beberapa kali.
Karenma bencana tebing longsor ini, anak-anak dari Dusun Nangkah, Deesa Lemukih sebagian besar terlambat masuk sekolah. “Tadi (kemarin pagi) banyak anak-anak terlambat sekolah, karena mereka harus jalan kaki, lantaran tidak bisa diantar naik sepeda motor,” ungkap Kadus Ketut Armilik saat ditemui NusaBali di lokasi tebing longsor, Jumat kemarin.
Kadus Ketut Armilik menjelaskan, biasanya anak-anak dari Dusun Nangka pergi ke sekolah diantar orangtua masing-masing dengan dibonceng motor. Anak-anak itu diantar orangtuanya, karena lokasi sekolah baik SD maupun SMP ‘satu atap’ berada di pusat Desa Lemukih, yang berjarak sekitar 5 kilometer.
Nah, karena akses jalan tertutup material longsor, Jumat pagi, anak-anak yang hendak pergi sekolah terpaksa diturunkan di titik bencana. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan jalan kaki sejauh 1 kilometer.
“Awalnya, jalan sama sekali tidak bisa dilewati, sehingga anak-anak sekolah diturunkan. Kemudian, mereka cari jalan setapak masuk ke kebun agar bisa melewati titik longsor. Kalau jalan alternatif memang ada, tapi harus memutar sangat jauh,” tandas Kadus Ketut Armilik.
Dia mengatakan, bencana tebing longsor kali ini terjadi akibat curah hujan yang cukup intens. Bahkan, hampir setiap hari turun hujan deras di wilayah Dusun Nangka, hingga struktur tanah tebing jadi labil. “Kemarin (Kamis) memang tidak ada hujan, tapi sebelumnya sehari penuh hujan deras. Hampir setiap hari ada hujannya,” papar Ketut Armilik.
Sementara itu, bencana tebing longsor di Dusun Nangka ini telah dilaporkan Kadus Ketut Armilik kepada Kepala Desa (Perbekel) Lemukih, I Ketut Budiarta, untuk diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng. “Kami sudah laporkan musibah ini agar diteruskan ke BPBD Buleleng. Syukur, sekarang setelah badan jalan sudah berhasil dibuka melalui gotong-royong,” jelas Ketut Armilik.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Kamis kemarin, Perbekel Lemukih Ketut Budiarta mengakui akses jalan yang tertimbun longsor di Dusun Nangka kini sudah bisa dilewati. Namun, pihaknya berharap pengguna jalan hati-hati melintas, karena kondisi jalanan menanjak dan licin.
"Bencana longsor ini memang belum saya laporkan ke BPBD Buleleng, karena masyarakat sudah bisa membersihkannya. Lagipula, longsornya juga tidak begitu parah. Sekarang kan akses jalan yang sempat tertimbun sudah bisa dilewati," terang Perbekel Budiarta.
Sedangkan Sekretaris BPBD Buleleng, Sukarsa Astawa, mengakui hingga Jumat kemarin pihanya belm mendapat laporan terkait bencana longsor di Dusun Nangka, desa Lemukih. Petugas BPBD dipastikan akan terjun ke lapangan, jika material longsor belm berhasil dibersihkan sepenuhnya. "Sejauh ini kita belum terima laporan. Tapi, besok (hari ini) kita upayakan turun kalau material memang belum bisa dibersihkan," janji Sukarsa Astawa ketika dihubungi di Singaraja, tadi malam. 7 k19
1
Komentar