nusabali

Peserta AUTP di Bangli Masih Rendah

  • www.nusabali.com-peserta-autp-di-bangli-masih-rendah

Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) padi di Bangli tergolong rendah.

BANGLI, NusaBali

Dari target 500 hektare luas lahan pertanian, baru 72 hektare yang diasuransikan. Padahal Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli gencar melakukan sosialisasi.

Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Pemasaran Dinas PKP Bangli, Dewa Putu Sugiarta, mengatakan AUTP merupakan program pusat. Pemerintah memberikan perhatian khusus lewat asuransi dengan menggandeng Jasindo. Namun di Bangli, program asuransi ini tergolong minim peminat. “Dari target yang kami canangkan belum bisa terealisasi. Berbeda dengan Kabupaten Tabanan yang mampu melebihi target,” ungkap Dewa Sugiarta, Rabu (19/9).

Penyebab minimnya petani enggan masuk asuransi diduga karena klaim dibayarkan jika kerusakan tanaman padi di atas 75 persen. Sementara kerusakan tanaman padi di Bangli terbilang rendah atau di bawah dibawah 75 persen. “Kalau di bawah 75 persen belum bisa diajukan untuk klaim,” terangnya. Besaran premi AUTP yakni Rp 180 ribu per hektare untuk satu kali musim tanam. Sedangkan petani mendapat subsidi 80 persen dari pemerintah sehingga yang harus dibayarkan Rp 36 ribu.

Klaim asuransi dibayarkan jika kerusakan tanaman di atas 75 persen atau sebesar Rp 6 juta per hektare “Sebelum klaim dibayarkan akan ada survei lapangan untuk melihat prosentase kerusakan tanaman padi,” terangnya. Selain AUPT, pemerintah juga memiliki program asuransi usaha ternak sapi. Besaran premi yang harus dibayarkan Rp 200 ribu per ekor untuk satu tahun. Peternak hanya membayar premi Rp 60 ribu karena mendapatkan subsidi dari pemerintah sebesar Rp 140 ribu.

Klaim dibayarkan jika sapi mati karena sakit, hilang, dan cedera. Jika sapi mengalami patah kaki (cedera) saat diangkut klaim dibayar asalkan ada surat keterangan dari dokter hewan. Begitupula sapi yang mati karena sakit. “Sapi yang hilang harus ada surat keterangan hilang dari kepolisian,” bebernya. Ditambahkan, besaran klaim sebesar Rp 10 juta per ekor sapi. Target program asuransi usaha ternak sapi sekitar 200 ekor sapi namun yang baru terealisasi 20 ekor sapi dan itu baru satu kelompok ternak saja. “Kami terus lakukan sosialisasi,” imbuhnya. *es

Komentar