nusabali

Linglung, Petani Gantung Diri

  • www.nusabali.com-linglung-petani-gantung-diri

Seorang petani, I Wayan Rindia,58, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Kamis (20/9), di tegalan rumahnya, di Banjar Caeik, Desa Puhu, Kecamatan Payangan, Gianyar.

GIANYAR, NusaBali
Suami dari Ni Ketut Kandung,56, ini diduga menggantung diri karena depresi.  Informasi dihimpun, korban memiliki riwayat inguh-inguhan alias linglung. Tewasnya korban pertama kali dilihat oleh istrinya sekitar pukul 06.30 Wita. Biasanya, sang suami masih tertidur pulas di kamar. Namun saat kejadian, Ni Ketut Kandung melihat dalam kamar sudah kosong. Dikira, suaminya sudah berangkat ke ladang. Tanpa curiga, Ni Ketut Kandung pun melanjutkan aktivitasnya memasak di dapur. Berselang 30 menit, ia pun khawatir. Sebab ia tak melihat sang suami. Ketika dicari sekitar rumah, Ni Ketut Kandung melihat sosok tubuh suaminya tergantung di pohon waru di teba (pekarangan belakang) sisi barat rumahnya. Ni Ketut Kandung pun lantas memanggil dan membangunkan anaknya I Made Murta.

Mereka kemudian minta tolong warga di sekitar untuk membantu menurunkan tubuh korban Rindia dengan cara memotong tali plastik yang digunakan untuk menggantung dirinya. Saat itu kondisi tubuh korban masih lemas, namun tidak bernafas lagi. Setelah tubuh korban Rindia diturunkan, selanjutnya dibawa ke kamar korban di bangunan Balai Delod (selatan). Menantu korban, I Wayan Badung melaporkan kejadian itu ke Polsek Payangan melalui via telepon.

Tidak lama kemudian polisi turun ke TKP. Dari hasil olah TKP yang dilakukan oleh Polsek Payangan dan keterangan sejumlah saksi, bahwa tali plastik yang digunakan untuk menggantung diri berwarna kuning panjang  1,58 cm. Posisi tubuh korban pada saat gantung diri, menghadap utara. Tinggi dahan pohon waru tempat gantung diri 183 cm ke tanah, jarak antara dahan pohon ke leher 20 cm dan jarak kaki ke tanah 20 cm.

Selain polisi, petugas Puskesmas Payangan, juga turun ke lokasi. Hasil Visum luar yang dilakukan terhadap tubuh korban Rindia oleh dr Juliana Sanjaya dari Puskesmas Payangan, tidak ditemukan adanya tanda – tanda kekerasan yang dilakukan orang lain terhadap korban. Pada anus korban mengeluarkan kotoran, mengalami lebam melingkar pada leher korban akibat jeratan,korban sudah meninggal dunia.

Menurut keterangan I Made Murta, anak korban bahwa selama hidup, korban mengalami sakit gangguan mental inguh-inguhan (linglung). Tidak ada permasalahan dalam keseharian korban. Pihak keluarga mengikhlaskannya dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.

PS Kasubag Humas Polres Gianyar Iptu Ketut Suarnata SH mengatakan atas kejadian itu, polisi sudah turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan minta keterangan sejumlah saksi. Gantung diri ini murni merupakan bunuh diri, dimana dari hasil olah TKP dan visum luar, tidak ditemukan adanya tanda – tanda kekeradan pada tubuh korban yang dilakukan orang lain. Pihak keluarga sudah mengiklaskan kejadian tersbeut dan tidak akan menuntut pihak manapun atas kejadian tersebut. *nvi

Komentar