Indra Sjafri Akan Pelajari Gaya China dan Thailand
Timnas Indonesia U-19 terus menggodok persiapan menjelang laga PSSI Anniversary U-19 Tournament 2018.
JAKARTA, NusaBali
Pelatih Indra Sjafri pun juga siap akan mempelajari detail permainan lawan. Timnas U-19 akan menjalani turnamen itu pada 21-25 September di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor. Skuat Garuda Muda lebih dulu menghadapi Thailand pada 23 September dan China pada 24 September.
Pada sesi latihan di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Indra Sjafri pun terus mematangkan strategi yang sekaligus persiapan di Piala Asia 2018. Indra mengaku sudah mempelajari kekuatan China dan Thailand. Strategi terbaik pun mulai dipersiapkan agar timnya mendapatkan hasil yang memuaskan di turnamen tersebut.
"Jadi itu salah satu bentuk taktikal kami dan juga banyak alternatif lain yang sudah kami siapkan," kata Indra. "Bagaimana calon lawan bermain dengan pressing, counter attack dan semua itu kami pelajari," kata eks pelatih Bali United itu. Indra menilai turnamen ini sangat bagus untuk timnya. Apalagi lawan yang dihadapi adalah tim-tim kuat sehingga menjadi barometer kekuatan timnas U-19.
"Untuk itu, bagus kalau bisa mereka lebih kuat dari kami agar saya bisa melihat sejauh mana implementasi taktikal yang sudah dibuat selama ini," kata Indra Sjafri.
Lebih jauh Indra Sjafri mengungkapkan, timnya memiliki beberapa formasi untuk Piala Asia U-19. Namun Indra mengakui, dirinya masih mencari formasi terbaik untuk event tersebut.
Saat ini Timnas U-19 identik dengan formasi yang mengandalkan penyerang tunggal. Pakem itu tampaknya tetap menjadi favorit, yakni 4-1-4-1. Namun bukan juga tidak mungkin pakem lain, seperti 4-2-3-1, 4-4-2 , 3-5-2, hingga 4-3-3.
"Jadi itu gunanya persiapan. Persiapan itu untuk menentukan sistem kami, formasi kami, bola kami. Karena formasi itu tidak tergantung pelatih. Formasi itu tergantung dengan kualitas pemain," ujar Indra.
"Kalau saya punya winger-winger bagus seperti tahun 2013 eranya Evan Dimas. Ada Maldini [Pali], ada Ilham [Udin] yang cepat-cepat, kenapa saya harus memakai 4-4-2 'kan rugi," kata Indra.
"Jadi tergantung dinamika yang terjadi nanti dari pemain. Tapi minimal tim kami, tim pelatih sudah ada empat gambaran, kami bermain dengan sistem yang bagaimana nantinya," ujar mantan pelatih Bali United itu. *
Pelatih Indra Sjafri pun juga siap akan mempelajari detail permainan lawan. Timnas U-19 akan menjalani turnamen itu pada 21-25 September di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor. Skuat Garuda Muda lebih dulu menghadapi Thailand pada 23 September dan China pada 24 September.
Pada sesi latihan di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Indra Sjafri pun terus mematangkan strategi yang sekaligus persiapan di Piala Asia 2018. Indra mengaku sudah mempelajari kekuatan China dan Thailand. Strategi terbaik pun mulai dipersiapkan agar timnya mendapatkan hasil yang memuaskan di turnamen tersebut.
"Jadi itu salah satu bentuk taktikal kami dan juga banyak alternatif lain yang sudah kami siapkan," kata Indra. "Bagaimana calon lawan bermain dengan pressing, counter attack dan semua itu kami pelajari," kata eks pelatih Bali United itu. Indra menilai turnamen ini sangat bagus untuk timnya. Apalagi lawan yang dihadapi adalah tim-tim kuat sehingga menjadi barometer kekuatan timnas U-19.
"Untuk itu, bagus kalau bisa mereka lebih kuat dari kami agar saya bisa melihat sejauh mana implementasi taktikal yang sudah dibuat selama ini," kata Indra Sjafri.
Lebih jauh Indra Sjafri mengungkapkan, timnya memiliki beberapa formasi untuk Piala Asia U-19. Namun Indra mengakui, dirinya masih mencari formasi terbaik untuk event tersebut.
Saat ini Timnas U-19 identik dengan formasi yang mengandalkan penyerang tunggal. Pakem itu tampaknya tetap menjadi favorit, yakni 4-1-4-1. Namun bukan juga tidak mungkin pakem lain, seperti 4-2-3-1, 4-4-2 , 3-5-2, hingga 4-3-3.
"Jadi itu gunanya persiapan. Persiapan itu untuk menentukan sistem kami, formasi kami, bola kami. Karena formasi itu tidak tergantung pelatih. Formasi itu tergantung dengan kualitas pemain," ujar Indra.
"Kalau saya punya winger-winger bagus seperti tahun 2013 eranya Evan Dimas. Ada Maldini [Pali], ada Ilham [Udin] yang cepat-cepat, kenapa saya harus memakai 4-4-2 'kan rugi," kata Indra.
"Jadi tergantung dinamika yang terjadi nanti dari pemain. Tapi minimal tim kami, tim pelatih sudah ada empat gambaran, kami bermain dengan sistem yang bagaimana nantinya," ujar mantan pelatih Bali United itu. *
1
Komentar