Dua Subak di Tegallalang Kekeringan
Sudah dua kali musim panen warga tidak bercocok tanam padi.
GIANYAR, NusaBali
Puliuhan hektare sawah di Subak Tegallalang dan Subak Saat, Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar, dilanda kekeringan. Petani yang seharusnya bisa menikmati dua kali musim panen padi, terpaksa harus gigit jari.
Menurut salah satu petani Subak Sapat, Ngakan Lebah, di kawasan ini sudah cukup lama tidak dialiri air sehingga kawasan pertanian pun hanya ditumbuhi semak belukar. “Sudah dua kali musim panen warga tidak bercocok tanam padi," ucap Ngakan Lebah, Jumat (21/9).
Kekeringan ini terjadi akibat kerusakan saluran irigasi di subak tersebut. Namun kini diketahui Pemkab Gianyar sudah melakukan perbaikan. Selama proses perbaikan ini para petani disubak tersebut sempat bercocok tanam jagung. “Ada beberapa tanam jagung, tapi tidak mau bagus, makanya sekarang petani hanya nyabit saja, cari rumput untuk sapi," katanya.
Ngakan Lebah berharap pengerjaan irigasi ini segera selesai, sehingga pertanian di kawasan tersebut bisa bergerak kembali. Menurut informasi kondisi serupa juga terjadi di Subak Puakan dan Subak Pakusaba, Desa Taro.
Kepala Dinas Pertanian Gianyar Made Raka, dikonfirmasi, mengakui sejumlah titik subak kini memang sedang mengalami kekeringan, khususnya karena perbaikan irigasi. "Sudah kami kordinasikan dengan Dinas PUPR, memang sedang ada perbaikan saluran irigasi di beberapa subak di Kecamatan Tegallalang," katanya.
Dikatakan, perbaikan ini sempat tertunda karena hujan serta bencana gempa yang terjadi beberapa minggu lalu. Akibat kondisi ini para pekerja tidak berani masuk ke trowongan untuk memperbaiki irigasi. "Tetapi sekarang pengerjaan sudha dipercepat, ditarget sebelum akhir tahun ini pengerjaan itu sudah rampung, dan petani bisa bercocok tanam kembali," ucapnya.
Made Raka mengatakan saat ini Pemkab Gianyar memang gencar melakukan perbaikan pada beberapa saluran irigasi yang selama ini mengalami kebocoran. Hal ini juga dilakukan untuk mengoptimalkan aliran air, sehingga bisa meningkatkan produksi pertanian. “ Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan produksi pangan," ujarnya.*nvi
Puliuhan hektare sawah di Subak Tegallalang dan Subak Saat, Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar, dilanda kekeringan. Petani yang seharusnya bisa menikmati dua kali musim panen padi, terpaksa harus gigit jari.
Menurut salah satu petani Subak Sapat, Ngakan Lebah, di kawasan ini sudah cukup lama tidak dialiri air sehingga kawasan pertanian pun hanya ditumbuhi semak belukar. “Sudah dua kali musim panen warga tidak bercocok tanam padi," ucap Ngakan Lebah, Jumat (21/9).
Kekeringan ini terjadi akibat kerusakan saluran irigasi di subak tersebut. Namun kini diketahui Pemkab Gianyar sudah melakukan perbaikan. Selama proses perbaikan ini para petani disubak tersebut sempat bercocok tanam jagung. “Ada beberapa tanam jagung, tapi tidak mau bagus, makanya sekarang petani hanya nyabit saja, cari rumput untuk sapi," katanya.
Ngakan Lebah berharap pengerjaan irigasi ini segera selesai, sehingga pertanian di kawasan tersebut bisa bergerak kembali. Menurut informasi kondisi serupa juga terjadi di Subak Puakan dan Subak Pakusaba, Desa Taro.
Kepala Dinas Pertanian Gianyar Made Raka, dikonfirmasi, mengakui sejumlah titik subak kini memang sedang mengalami kekeringan, khususnya karena perbaikan irigasi. "Sudah kami kordinasikan dengan Dinas PUPR, memang sedang ada perbaikan saluran irigasi di beberapa subak di Kecamatan Tegallalang," katanya.
Dikatakan, perbaikan ini sempat tertunda karena hujan serta bencana gempa yang terjadi beberapa minggu lalu. Akibat kondisi ini para pekerja tidak berani masuk ke trowongan untuk memperbaiki irigasi. "Tetapi sekarang pengerjaan sudha dipercepat, ditarget sebelum akhir tahun ini pengerjaan itu sudah rampung, dan petani bisa bercocok tanam kembali," ucapnya.
Made Raka mengatakan saat ini Pemkab Gianyar memang gencar melakukan perbaikan pada beberapa saluran irigasi yang selama ini mengalami kebocoran. Hal ini juga dilakukan untuk mengoptimalkan aliran air, sehingga bisa meningkatkan produksi pertanian. “ Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan produksi pangan," ujarnya.*nvi
Komentar