Rumah Roboh, Numpang Tidur di Tetangga
Bangunan satu-satunya milik Ni Wayan Kenak, 65, roboh hingga rata dengan tanah, Jumat (21/9) malam.
BANGLI, NusaBali
Buat sementara ia pindah dan menempati bale dangin milik tetangga yang masih kerabatnya. Kenak tinggal seorang diri karena suaminya, I Wayan Jingga, sudah meninggal dan anak satu-satunya, Ni Ketut Tirta, sudah menikah dan tinggal di Desa Serai, Kecamatan Kintamani.
Kenak menuturkan, bale daja yang dtempatinya terdiri dari satu kamar tidur dan dapur. Bangunan tersebut sudah lama rusak, atap bocor, dan kayu-kayunya telah rapuh. Beruntung saat bale daja roboh, Ia bisa cepat keluar rumah sehingga tidak tertimpa material bangunan. Buat sementara Kenak tidur di bale dangin milik kerabatnya, Nang Sadia. Ia diberikan sekat, sebagian untuk tempat tidur, sebagian lagi tempat masak. “Pernah ada yang mendatangi dan rencananya dapat bedah rumah,” ungkap Kenak, Minggu (23/9).
Namun hingga bangunan satu-satunya yang dimiliki roboh, bantuan bedah rumah tak kunjung terealisasi. Kenak yang kesehariannya sebagai buruh serabutan dengan penghasilan Rp 20 ribu, tidak bisa berbuat banyak. Apalagi sejak beberapa tahun terakhir tidak lagi menerima bantuan beras miskin. “Dulu dapat tapi sekarang tidak lagi,” tuturnya. Ia juga pernah mendapatkan JKBM, namun setelah peralihan belum mendapat JKN-KIS. Kenak mengaku sudah didatangi beberapa relawan dan siap membantu memperbaiki rumah yang roboh.
Camat Tembuku, I Dewa Agung Putu Purnama, saat dikonfirmasi mengatakan perbaikan rumah Wayan Kenak segara dilakukan. Perbaikan berkolaborasi dengan relawan. “Sudah disampaikan oleh kepala dusun, perbekel. Kalau di pemerintahan tahun ini perencanaan, realisasinya tahun depan,” ungkapnya. Agung Purnama juga mengakui Kenak tidak mendapatkan beras miskin. “Informasi yang kami terima, sejak tahun lalu tidak masuk daftar. Terkait hal ini tentu akan diproses kembali untuk diajukan,” imbuhnya. *es
Buat sementara ia pindah dan menempati bale dangin milik tetangga yang masih kerabatnya. Kenak tinggal seorang diri karena suaminya, I Wayan Jingga, sudah meninggal dan anak satu-satunya, Ni Ketut Tirta, sudah menikah dan tinggal di Desa Serai, Kecamatan Kintamani.
Kenak menuturkan, bale daja yang dtempatinya terdiri dari satu kamar tidur dan dapur. Bangunan tersebut sudah lama rusak, atap bocor, dan kayu-kayunya telah rapuh. Beruntung saat bale daja roboh, Ia bisa cepat keluar rumah sehingga tidak tertimpa material bangunan. Buat sementara Kenak tidur di bale dangin milik kerabatnya, Nang Sadia. Ia diberikan sekat, sebagian untuk tempat tidur, sebagian lagi tempat masak. “Pernah ada yang mendatangi dan rencananya dapat bedah rumah,” ungkap Kenak, Minggu (23/9).
Namun hingga bangunan satu-satunya yang dimiliki roboh, bantuan bedah rumah tak kunjung terealisasi. Kenak yang kesehariannya sebagai buruh serabutan dengan penghasilan Rp 20 ribu, tidak bisa berbuat banyak. Apalagi sejak beberapa tahun terakhir tidak lagi menerima bantuan beras miskin. “Dulu dapat tapi sekarang tidak lagi,” tuturnya. Ia juga pernah mendapatkan JKBM, namun setelah peralihan belum mendapat JKN-KIS. Kenak mengaku sudah didatangi beberapa relawan dan siap membantu memperbaiki rumah yang roboh.
Camat Tembuku, I Dewa Agung Putu Purnama, saat dikonfirmasi mengatakan perbaikan rumah Wayan Kenak segara dilakukan. Perbaikan berkolaborasi dengan relawan. “Sudah disampaikan oleh kepala dusun, perbekel. Kalau di pemerintahan tahun ini perencanaan, realisasinya tahun depan,” ungkapnya. Agung Purnama juga mengakui Kenak tidak mendapatkan beras miskin. “Informasi yang kami terima, sejak tahun lalu tidak masuk daftar. Terkait hal ini tentu akan diproses kembali untuk diajukan,” imbuhnya. *es
Komentar