Jondra Balik ke Kampus, Kadek Wirathi Istirahat
Incumbent yang kini Ketua KPU Bali, I Wayan Jondra, putuskan balik ke kampus setelah terpental dari seleksi Komisioner KPU Bali 2018-2023.
Pasca Terpental dari Pencalonan KPU Bali
DENPASAR, NusaBali
Sedangkan icumbent lainnya yang juga terpental, Ni Kadek Wirathi, pilih istirahat. Keduaanya akan mapamit di Padmasana Gedung KPU Bali, Jalan Tjokorda Agung Tresna Denpasar bertepatan Purnamaning Kapat pada Soma Paing Kelawu, Senin (24/9) ini.
Wayan Jondra mengatakan, dirinya menyelesaikan dulu seluruh sisa tugas, sebelum tinggalkan KPU Bali. Di antaranya, menunggu laporan dana awal kampanye peserta Pemilu 2019. “Hari ini (kemarin) saya selesaikan tugas-tugas terakhir. Karena besok (hari ini) saya sudah pamit dari KPU Bali,” ujar Wayan Jondra saat dikonfirmasi NusaBali seusai pelaksanaan pembukaan Kampanye Damai Pileg 2019 dan Pilpres 2019 di Kantor KPU Bali, Minggu (23/9).
Kemarin sore, Wayan Jondra bersama tiga Komisioner KPU Bali lainnya: Ni Kadek Wirathi, Ni Putu Ayu Winariati, dan Ni Wayan Widhiastini melaksanakan pleno terkait dengan penyetoran laporan dana awal kampanye. Itulah pleno terakhir KPU Bali 2018-2023 dalam masa tugas mereka.
“KPU Bali 2018-2023 kan sudah akan dilantik besok. Jadi, malam ini (tadi malam) saya plenokan masalah laporan dana kampanye. Karena malam ini batas akhir penyetoran dana awal kampanye peserta pemilu,” ujar Jondra yang notabene mantan Ketua KPU Badung 2008-2013.
Jondra mengatakan, begitu purna tugas sebagai Komisioner KPU Bali 2013-2018 hari ini, dirinya akan balik ke kampus. Dia akan kembali ke habitaynya sebagai dosen penjagar Teknik Elektro di Politeknik Negeri Bali. “Sudah 10 tahun saya mengabdi di KPU. Jadi, 10 tahun saya jeda mengajar. Sekarang saya balik ke kampus, sambil mengurus perusahaaan,” ujar tokoh asal Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur ini.
Jondra sendiri tidak mau berkomentar banyak soal hasil seleksi pamungkas KPU Bali di KPU RI. Dia juga enggan menjawab ketika ditanya apa harapannya terhadap penggantinya di KPU Bali nanti. “Kalau soal harapan dan bagaimana Komisioner KPU terpilih, tanyalah KPU RI. Saya tidak dibutuhkan lagi oleh KPU RI. Kewenangan seleksi adalah KPU RI. Kita terima saja, untuk apa ngotot-ngototan. Seperti apa harapan untuk komisioner yang baru nanti, silakan tanya ke KPU RI. Besok kami sudah mapamit. Saya kembali ke kampus. Apalagi? Lain kali kita ketemu lagi,” tandas Jondra.
Sementara itu, Kadek Wirathi mengatakan dirinya ingin istirahat usai melaksanakan tugas di KPU Bali 2013-2018. “Saya istirahat saja dulu. Sudah 15 tahun lho (mengabdi di dunia kepemipuan, Red). Kemarin sebenarnya saya tidak ingin ikut seleksi lagi, karena sudah capek. Tapi, banyak dorongan teman-teman untuk ikut, ya saya berpartisipasi lagi. Nggak ada beban sih,” ujar Wirathi saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Minggu kemarin.
Wirathi mengaku ingin menikmati hari-hari santainya setelah selama 15 tahun mengabdi di dunia kepemiluan. Istri dari Anak Agung Ngurah Rai Santika, asal Puri Kesiman-Denpasar Timur, ini mengatakan dirinya terjun di lembaga kepemiluan dimulai sebagai Sekretaris Panwas Kota Denpasar 2004. Kemudian, Wirathi sebagai Ketua Panwas Kota Denpasar 2005-2010.
Selanjutnya, Wirathi menjadi anggota Panwaslu Bali 2012-2013. Sampai akhirnya dia terpilih menjadi Komisioner KPU Bali 2013-2018, bersama Wayan Jondra, Putu Ayu Winartiati, Wayan Widhiastini, dan Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi (yang kini terpili jadi anggota Bawaslu Bali 2018-2023). “Habis ini, saya istirahat sambil liburan. Setelah itu, barulah saya siapkan aktivitas baru,”katar Wirathi.
Sekadar dicatat, dari 5 Komisioner KPU Bali 2013-2018 ini, hanya 2 orang yang ikut seleksi lagi untuk periode 2018-2023, yakni Wirathi dan Jondra. Sedangkan Winariati yang sudfah dua kali periode menjabat, tidak ikut seleksi karena aturan tak membolehkan. Sementara Raka Sandi yang juga sudah dua periode menjabat, pilih beralih ke Bawaslu Bali. Sebaliknya, Wayan Wiudhiastini tidak ikut seleksi lagi, karena pilih balik ke kampusnya di Undiknas Denpasar.
Dal;am tarung 10 besar di KPU RI, Jondra dan Wirathi gagal lolos ke posisi 5 besar sebagai Komisioner KPU Bali 2018-2023. Lima (5) orang yang lolos adalah Anak Agung Gde Raka Nakula (Ketua KPU Badung 2013-2018), I Dewa Agung Gede Lidartawan (Ketua KPU Bangli 2013-2018), I Gede John Darmawan (Ketua KPU Denpasar 2013-2018), I Gusti Agus Ngurah Darmasanjaya (Ketua KPU Jembrana 2013-2018), dan Luh Putu Sri Widyastini (Komisioner KPU Buleleng 2013-2018). *nat
DENPASAR, NusaBali
Sedangkan icumbent lainnya yang juga terpental, Ni Kadek Wirathi, pilih istirahat. Keduaanya akan mapamit di Padmasana Gedung KPU Bali, Jalan Tjokorda Agung Tresna Denpasar bertepatan Purnamaning Kapat pada Soma Paing Kelawu, Senin (24/9) ini.
Wayan Jondra mengatakan, dirinya menyelesaikan dulu seluruh sisa tugas, sebelum tinggalkan KPU Bali. Di antaranya, menunggu laporan dana awal kampanye peserta Pemilu 2019. “Hari ini (kemarin) saya selesaikan tugas-tugas terakhir. Karena besok (hari ini) saya sudah pamit dari KPU Bali,” ujar Wayan Jondra saat dikonfirmasi NusaBali seusai pelaksanaan pembukaan Kampanye Damai Pileg 2019 dan Pilpres 2019 di Kantor KPU Bali, Minggu (23/9).
Kemarin sore, Wayan Jondra bersama tiga Komisioner KPU Bali lainnya: Ni Kadek Wirathi, Ni Putu Ayu Winariati, dan Ni Wayan Widhiastini melaksanakan pleno terkait dengan penyetoran laporan dana awal kampanye. Itulah pleno terakhir KPU Bali 2018-2023 dalam masa tugas mereka.
“KPU Bali 2018-2023 kan sudah akan dilantik besok. Jadi, malam ini (tadi malam) saya plenokan masalah laporan dana kampanye. Karena malam ini batas akhir penyetoran dana awal kampanye peserta pemilu,” ujar Jondra yang notabene mantan Ketua KPU Badung 2008-2013.
Jondra mengatakan, begitu purna tugas sebagai Komisioner KPU Bali 2013-2018 hari ini, dirinya akan balik ke kampus. Dia akan kembali ke habitaynya sebagai dosen penjagar Teknik Elektro di Politeknik Negeri Bali. “Sudah 10 tahun saya mengabdi di KPU. Jadi, 10 tahun saya jeda mengajar. Sekarang saya balik ke kampus, sambil mengurus perusahaaan,” ujar tokoh asal Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur ini.
Jondra sendiri tidak mau berkomentar banyak soal hasil seleksi pamungkas KPU Bali di KPU RI. Dia juga enggan menjawab ketika ditanya apa harapannya terhadap penggantinya di KPU Bali nanti. “Kalau soal harapan dan bagaimana Komisioner KPU terpilih, tanyalah KPU RI. Saya tidak dibutuhkan lagi oleh KPU RI. Kewenangan seleksi adalah KPU RI. Kita terima saja, untuk apa ngotot-ngototan. Seperti apa harapan untuk komisioner yang baru nanti, silakan tanya ke KPU RI. Besok kami sudah mapamit. Saya kembali ke kampus. Apalagi? Lain kali kita ketemu lagi,” tandas Jondra.
Sementara itu, Kadek Wirathi mengatakan dirinya ingin istirahat usai melaksanakan tugas di KPU Bali 2013-2018. “Saya istirahat saja dulu. Sudah 15 tahun lho (mengabdi di dunia kepemipuan, Red). Kemarin sebenarnya saya tidak ingin ikut seleksi lagi, karena sudah capek. Tapi, banyak dorongan teman-teman untuk ikut, ya saya berpartisipasi lagi. Nggak ada beban sih,” ujar Wirathi saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Minggu kemarin.
Wirathi mengaku ingin menikmati hari-hari santainya setelah selama 15 tahun mengabdi di dunia kepemiluan. Istri dari Anak Agung Ngurah Rai Santika, asal Puri Kesiman-Denpasar Timur, ini mengatakan dirinya terjun di lembaga kepemiluan dimulai sebagai Sekretaris Panwas Kota Denpasar 2004. Kemudian, Wirathi sebagai Ketua Panwas Kota Denpasar 2005-2010.
Selanjutnya, Wirathi menjadi anggota Panwaslu Bali 2012-2013. Sampai akhirnya dia terpilih menjadi Komisioner KPU Bali 2013-2018, bersama Wayan Jondra, Putu Ayu Winartiati, Wayan Widhiastini, dan Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi (yang kini terpili jadi anggota Bawaslu Bali 2018-2023). “Habis ini, saya istirahat sambil liburan. Setelah itu, barulah saya siapkan aktivitas baru,”katar Wirathi.
Sekadar dicatat, dari 5 Komisioner KPU Bali 2013-2018 ini, hanya 2 orang yang ikut seleksi lagi untuk periode 2018-2023, yakni Wirathi dan Jondra. Sedangkan Winariati yang sudfah dua kali periode menjabat, tidak ikut seleksi karena aturan tak membolehkan. Sementara Raka Sandi yang juga sudah dua periode menjabat, pilih beralih ke Bawaslu Bali. Sebaliknya, Wayan Wiudhiastini tidak ikut seleksi lagi, karena pilih balik ke kampusnya di Undiknas Denpasar.
Dal;am tarung 10 besar di KPU RI, Jondra dan Wirathi gagal lolos ke posisi 5 besar sebagai Komisioner KPU Bali 2018-2023. Lima (5) orang yang lolos adalah Anak Agung Gde Raka Nakula (Ketua KPU Badung 2013-2018), I Dewa Agung Gede Lidartawan (Ketua KPU Bangli 2013-2018), I Gede John Darmawan (Ketua KPU Denpasar 2013-2018), I Gusti Agus Ngurah Darmasanjaya (Ketua KPU Jembrana 2013-2018), dan Luh Putu Sri Widyastini (Komisioner KPU Buleleng 2013-2018). *nat
Komentar