FKRH Jembrana Deklarasikan Anti Hoax
Forum Komunitas Remaja Hindu (FKRH) Kabupaten Jembrana menggelar kemah bertajuk Jembrana Youth Hindu Camp 2018, di areal Gedung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jumat (21/9) hingga Minggu (23/9).
NEGARA, NusaBali
Pada puncak acara kemah yang diikuti 80 pelajar SMA serta mahasiswa asal Jembrana, Minggu kemarin, itu diisi deklarasi Remaja Jembrana Anti Hoax. Ketua Harian FKRH Jembrana Ni Putu Adela Prianti, mengatakan Jembrana Youth Hindu Camp 2018 digelar selama tiga hari dua malam diisi diskusi menyangkut peranan remaja dalam menangkal berita bohong atau hoax. Dalam diskusi juga dihadirkan sejumlah narasumber dari pihak Polres Jembrana, Ketua Aliansi Pemuda Hindu Bali Kabupaten Jembrana I Putu Heri Dianantika, dan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jembrana I Ketut Arya Tangkas.
Menurut Prianti, sebagai pengguna gawai (gadget), pemahaman kalangan remaja sangat minim menyangkut berita bohong atau hoax, yang terkadang juga berdampak negatif dan merugikan.
“Sebagai pengguna gadget aktif, mereka dengan mudah mendapatkan informasi melalui akun media sosial dan aplikasi (chating) di genggaman mereka. Tapi tidak sedikit informasi yang mereka peroleh dan akses pada gadget justru informasi hoax yang sengaja disebarluaskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk tujuan-tujuan negatif. Karena itu, kami angkat tentang hoax,” paparnya.
“Intinya dari acara camp ini, kami ingin para remaja lebih waspada dalam menerima informasi. Paling tidak, berusaha mencari kebenarannya, dan tidak asal ikut membagikan. Apalagi bagi kami, remaja sangat rentan dengan informasi hoax yang bisa dikemas dengan bahasa menarik. Jangan sampai mudah terprovokasi informasi yang belum tentu kebenarannya,” harapnya. *ode
Pada puncak acara kemah yang diikuti 80 pelajar SMA serta mahasiswa asal Jembrana, Minggu kemarin, itu diisi deklarasi Remaja Jembrana Anti Hoax. Ketua Harian FKRH Jembrana Ni Putu Adela Prianti, mengatakan Jembrana Youth Hindu Camp 2018 digelar selama tiga hari dua malam diisi diskusi menyangkut peranan remaja dalam menangkal berita bohong atau hoax. Dalam diskusi juga dihadirkan sejumlah narasumber dari pihak Polres Jembrana, Ketua Aliansi Pemuda Hindu Bali Kabupaten Jembrana I Putu Heri Dianantika, dan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jembrana I Ketut Arya Tangkas.
Menurut Prianti, sebagai pengguna gawai (gadget), pemahaman kalangan remaja sangat minim menyangkut berita bohong atau hoax, yang terkadang juga berdampak negatif dan merugikan.
“Sebagai pengguna gadget aktif, mereka dengan mudah mendapatkan informasi melalui akun media sosial dan aplikasi (chating) di genggaman mereka. Tapi tidak sedikit informasi yang mereka peroleh dan akses pada gadget justru informasi hoax yang sengaja disebarluaskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk tujuan-tujuan negatif. Karena itu, kami angkat tentang hoax,” paparnya.
“Intinya dari acara camp ini, kami ingin para remaja lebih waspada dalam menerima informasi. Paling tidak, berusaha mencari kebenarannya, dan tidak asal ikut membagikan. Apalagi bagi kami, remaja sangat rentan dengan informasi hoax yang bisa dikemas dengan bahasa menarik. Jangan sampai mudah terprovokasi informasi yang belum tentu kebenarannya,” harapnya. *ode
Komentar