Dewa Lidartawan Pimpin KPU Bali
I Dewa Agung Gede Lidartawan terpilih menjadi Ketua KPU Bali 2018-2023.
Komisi I Minta KPU Koordinatif
JAKARTA, NusaBali
Mantan Ketua KPU Bangli 2013-2018 ini terpilih melalui musyawarah dan mufakat dalam pemilihan yang digelar seusai pelantikan Komisioner KPU Bali di Hotel Arya Duta, Jakarta, Senin (24/9).
Ada 5 orang yang dilantik oleh Ketua KPU RI Arief Budiman sebagai Komisioner KPU Bali 2018-2023 di Jakarta, Senin kemarin. Selain Dewa Agung Lidartawan, 4 Komisioner KPU Bali yang baru dilantik masing-masing AA Gede Raka Nakula (mantan Ketua KPU Badung 2013-2018), I Gede John Darmawan (mantan Ketua KPU Denpasar 2013-2018), I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya (mantan Ketua KPU Jembrana 2013-2018), dan Luh Putu Sri Widyastini (mantan Komisioner KPU Buleleng 2013-2018).
Setelah pelantikan, dilanjut dengan pemilihan ketua yang dilakukan secara musyawarah oleh 5 Komisioner KPU Bali. Menurut Gede John Darmawan, Dewa Agung Lidartawan akhirnya terpilih sebagai Ketua KPU Bali 2018-2023 sesuai kesepakatan bersama, atas berbagai pertimbangan. “Masing-masing komisioner memiliki kelebihan dan keku-rangan. Namun, pilihan secara musyawarah mufakat sepakat jatuh ke Dewa Lidartawan,” ujar John Darmawan kepada NusaBali.
Dewa Lidartawan melanjutkan kepemimpinan I Wayan Jondra (Ketua KPU Bali periode Agustus-September 2018) dan Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi (Ketua KPU Bali 2013-2018). Wayan Jondra purna tugas setelah terpental dalam tarung 10 besar untuk memilih 5 Komisioner KPU Bali 2018-2023 di KPU RI, akhir pekan kemarin. Sedangkan Dewa Raka Sandi beralih menjadi anggota Bawaslu Bali 2018-2023.
Seusai pemilihan di Hotel Arya Duta, Jakarta, Senin kemarin, Dewa Lidartawan mengakui dirinya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KPU Bali 2018-2023, karena dianggap bisa mengemban tugas dan tanggung jawab ke depan. “Berdasarkan hasil musyawarah mufakat, saya dipercaya sebagai Ketua KPU Bali karena dianggap bisa mengemban tugas dan tanggung jawab KPU Bali, baik ke dalam maupun keluar," ujar Lidartawan kepada NusaBali.
Lidartawan menjelaskan, tanggung jawab KPU Bali ke dalam, antara lain, berkaitan dengan kesektretariatan KPU Bali. Lalu, bagaimana membesarkan KPU Bali agar tidak ada friksi antar sesama teman dan solid dengan KPU Kabupaten/Kota se-Bali.
“Sedangkan terkait tugas KPU ke luar, menjalin hubungan antar instansi atau lembaga KPU,” jelas tokoh asal Desa/Kecamatan Susut, Bangli yang sempat dua kali periode menjabat Ketua KPU Bali sejak 2008 ini.
Lidartawan sendiri bersyukur mendapat kepercayaan dari empat temannya menjadi Ketua KPU Bali. "Ketua KPU Bali itu hanya sebagai koordinator, bukan direktur," tandas Lidartawan. “Saya akan berusaha maksimal membawa KPU Bali lebih baik lagi, sehingga menjadi lembaga kredibel dan berintegritas,” imbuhnya.
Menurut Lidartawan, tugas utama KPU Bali dalam waktu dekat adalah membuat panel dalam rangka merekrutmen Komisioner KPU Kabupateb/Kota se-Bali. Maka, pihaknya telah membentuk dua panel. Masing-masing panel berisikan dua komisioner dan mereka nantinya tidak boleh bertugas di tempatnya dahulu. Panel pertama, berisi John Darmawan dan Agus Darmasanjaya. Panel kedua, berisi Raka Nakula dan Luh Putu Sri Widyastini.
"Penentuan tugasnya akan kami lakukan di Bali, melalui undian. Kami juga akan tentukan masing-masing komisioner berada di Divisi Dogistik, Divisi Teknis, Divisi SDM, dan Divisi Sosialisasi/Hukum. Sekarang yang sudah resmi baru penentuan Ketua KPU Bali," papar Lidartawan.
Paparan hampir senada juga disampaikan Raka Nakula, Komisioner KPU Bali 2018-2023 yang mantan Ketua KPU Badung 2013-2018. Menurut Raka Nakula, dalam waktu dekat pihaknya akan segera konsolidasi dengan sekretariat dan melaksanakan tahapan pemilihan Komisioner KPU Kabupaten/Kota se-Bali. “Lalu, memonitor audit dana kampanye yang sedang berjalan dan melanjutkan tugas-tugas KPU Bali yang sudah ada,” ujar Komisioner KPU asal Puri Siangan, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar ini.
Sementara itu, KPU Bali 2018-2023 pimpinan Dewa Agung Lidartawan akan mulai melaksanakan tugasnya, Selasa (25/9) ini. Dalam masa kerja selama 5 tahun ke depan, KPU Bali diminta supaya koordinatif dengan DPRD Bali. Hal ini disampaikan anggota Komisi I DPRD Bali, I Nyoman Tirtawan, kepada NusaBali di Denpasar, Senin kemarin.
Tirtawan menyebutkan, pengalaman Komisi I DPRD Bali dan KPU Bal 2013-2018 ketika membahas anggaran Pilgub Bali 2018, menjadi sebuah pelajaran. “Ke depan supaya dikedepankan prinsip-prinsip keterbukaan penyusunan anggaran dan menjunjung etika,” ujar politisi NasDem asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini.
Menurut Tirtawan, KPU Bali adalah lembaga yang akan melahirkan pemimpin-pemimpan masa depan. Maka, kinerjanya diharapkan berkualitas, cepat, dan tuntas. “Tahu yang salah, tahu yang benar, apa yang tidak boleh dilakukan dan diucapkan. Karena KPU Bali itu penyelenggara Pemilu yang akan melahirkan pemimpin legislatif dan eksekutif. Ya, lembaganya harus bagus dulu,” katanya.
Sedangkan Ketua Komisi I DPRD Bali, I Ketut Tama Tenaya, mengatakan terpilihnya Dewa Lidartawan sebagai Ketua KPU Bali tentunya sudah melalui proses yang demokratis. Sebab, 5 komisioner terpilih adalah orang-orang yang punya kemampuan. “Ketua KPU Bali ini memang sudah dipilih secara musyawarah dan ada komando. Tapi, mereka ini bekerjanya kolektif kolegial,” ujar Tama Tenaya, Senin kemarin.
Politisi PDIP asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Seloatan, Badung ini berharap KPU Bali lebih intensif koordinasi dengan elemen dan lembaga terkait, untuk menjaga demokrasi berjalan baik dan berkualitas. “Kami di Komisi I DPRD Bali mungkin segera akan rapat koordinasi dengan awak KPU Bali yang baru, untuk mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2019 ini supaya berjalan baik dan berkualitas,” tegas Tama Tenaya. *k22,nat
JAKARTA, NusaBali
Mantan Ketua KPU Bangli 2013-2018 ini terpilih melalui musyawarah dan mufakat dalam pemilihan yang digelar seusai pelantikan Komisioner KPU Bali di Hotel Arya Duta, Jakarta, Senin (24/9).
Ada 5 orang yang dilantik oleh Ketua KPU RI Arief Budiman sebagai Komisioner KPU Bali 2018-2023 di Jakarta, Senin kemarin. Selain Dewa Agung Lidartawan, 4 Komisioner KPU Bali yang baru dilantik masing-masing AA Gede Raka Nakula (mantan Ketua KPU Badung 2013-2018), I Gede John Darmawan (mantan Ketua KPU Denpasar 2013-2018), I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya (mantan Ketua KPU Jembrana 2013-2018), dan Luh Putu Sri Widyastini (mantan Komisioner KPU Buleleng 2013-2018).
Setelah pelantikan, dilanjut dengan pemilihan ketua yang dilakukan secara musyawarah oleh 5 Komisioner KPU Bali. Menurut Gede John Darmawan, Dewa Agung Lidartawan akhirnya terpilih sebagai Ketua KPU Bali 2018-2023 sesuai kesepakatan bersama, atas berbagai pertimbangan. “Masing-masing komisioner memiliki kelebihan dan keku-rangan. Namun, pilihan secara musyawarah mufakat sepakat jatuh ke Dewa Lidartawan,” ujar John Darmawan kepada NusaBali.
Dewa Lidartawan melanjutkan kepemimpinan I Wayan Jondra (Ketua KPU Bali periode Agustus-September 2018) dan Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi (Ketua KPU Bali 2013-2018). Wayan Jondra purna tugas setelah terpental dalam tarung 10 besar untuk memilih 5 Komisioner KPU Bali 2018-2023 di KPU RI, akhir pekan kemarin. Sedangkan Dewa Raka Sandi beralih menjadi anggota Bawaslu Bali 2018-2023.
Seusai pemilihan di Hotel Arya Duta, Jakarta, Senin kemarin, Dewa Lidartawan mengakui dirinya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KPU Bali 2018-2023, karena dianggap bisa mengemban tugas dan tanggung jawab ke depan. “Berdasarkan hasil musyawarah mufakat, saya dipercaya sebagai Ketua KPU Bali karena dianggap bisa mengemban tugas dan tanggung jawab KPU Bali, baik ke dalam maupun keluar," ujar Lidartawan kepada NusaBali.
Lidartawan menjelaskan, tanggung jawab KPU Bali ke dalam, antara lain, berkaitan dengan kesektretariatan KPU Bali. Lalu, bagaimana membesarkan KPU Bali agar tidak ada friksi antar sesama teman dan solid dengan KPU Kabupaten/Kota se-Bali.
“Sedangkan terkait tugas KPU ke luar, menjalin hubungan antar instansi atau lembaga KPU,” jelas tokoh asal Desa/Kecamatan Susut, Bangli yang sempat dua kali periode menjabat Ketua KPU Bali sejak 2008 ini.
Lidartawan sendiri bersyukur mendapat kepercayaan dari empat temannya menjadi Ketua KPU Bali. "Ketua KPU Bali itu hanya sebagai koordinator, bukan direktur," tandas Lidartawan. “Saya akan berusaha maksimal membawa KPU Bali lebih baik lagi, sehingga menjadi lembaga kredibel dan berintegritas,” imbuhnya.
Menurut Lidartawan, tugas utama KPU Bali dalam waktu dekat adalah membuat panel dalam rangka merekrutmen Komisioner KPU Kabupateb/Kota se-Bali. Maka, pihaknya telah membentuk dua panel. Masing-masing panel berisikan dua komisioner dan mereka nantinya tidak boleh bertugas di tempatnya dahulu. Panel pertama, berisi John Darmawan dan Agus Darmasanjaya. Panel kedua, berisi Raka Nakula dan Luh Putu Sri Widyastini.
"Penentuan tugasnya akan kami lakukan di Bali, melalui undian. Kami juga akan tentukan masing-masing komisioner berada di Divisi Dogistik, Divisi Teknis, Divisi SDM, dan Divisi Sosialisasi/Hukum. Sekarang yang sudah resmi baru penentuan Ketua KPU Bali," papar Lidartawan.
Paparan hampir senada juga disampaikan Raka Nakula, Komisioner KPU Bali 2018-2023 yang mantan Ketua KPU Badung 2013-2018. Menurut Raka Nakula, dalam waktu dekat pihaknya akan segera konsolidasi dengan sekretariat dan melaksanakan tahapan pemilihan Komisioner KPU Kabupaten/Kota se-Bali. “Lalu, memonitor audit dana kampanye yang sedang berjalan dan melanjutkan tugas-tugas KPU Bali yang sudah ada,” ujar Komisioner KPU asal Puri Siangan, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar ini.
Sementara itu, KPU Bali 2018-2023 pimpinan Dewa Agung Lidartawan akan mulai melaksanakan tugasnya, Selasa (25/9) ini. Dalam masa kerja selama 5 tahun ke depan, KPU Bali diminta supaya koordinatif dengan DPRD Bali. Hal ini disampaikan anggota Komisi I DPRD Bali, I Nyoman Tirtawan, kepada NusaBali di Denpasar, Senin kemarin.
Tirtawan menyebutkan, pengalaman Komisi I DPRD Bali dan KPU Bal 2013-2018 ketika membahas anggaran Pilgub Bali 2018, menjadi sebuah pelajaran. “Ke depan supaya dikedepankan prinsip-prinsip keterbukaan penyusunan anggaran dan menjunjung etika,” ujar politisi NasDem asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini.
Menurut Tirtawan, KPU Bali adalah lembaga yang akan melahirkan pemimpin-pemimpan masa depan. Maka, kinerjanya diharapkan berkualitas, cepat, dan tuntas. “Tahu yang salah, tahu yang benar, apa yang tidak boleh dilakukan dan diucapkan. Karena KPU Bali itu penyelenggara Pemilu yang akan melahirkan pemimpin legislatif dan eksekutif. Ya, lembaganya harus bagus dulu,” katanya.
Sedangkan Ketua Komisi I DPRD Bali, I Ketut Tama Tenaya, mengatakan terpilihnya Dewa Lidartawan sebagai Ketua KPU Bali tentunya sudah melalui proses yang demokratis. Sebab, 5 komisioner terpilih adalah orang-orang yang punya kemampuan. “Ketua KPU Bali ini memang sudah dipilih secara musyawarah dan ada komando. Tapi, mereka ini bekerjanya kolektif kolegial,” ujar Tama Tenaya, Senin kemarin.
Politisi PDIP asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Seloatan, Badung ini berharap KPU Bali lebih intensif koordinasi dengan elemen dan lembaga terkait, untuk menjaga demokrasi berjalan baik dan berkualitas. “Kami di Komisi I DPRD Bali mungkin segera akan rapat koordinasi dengan awak KPU Bali yang baru, untuk mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2019 ini supaya berjalan baik dan berkualitas,” tegas Tama Tenaya. *k22,nat
1
Komentar