Komisi I Undang BKPSDM Bahas Penerimaan CPNS
Komisi I DPRD Badung mengundang Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk menggelar rapat kerja, Senin (24/9), di ruang rapat pimpinan dewan.
MANGUPURA, NusaBali
Rapat membahas soal penerimaan CPNS maupun pelaksanaan ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah (PI) yang dilakukan terhadap ratuan PNS Badung. Tahun 2018 ini ujian kenaikan pangkat PI diikuti 976 pegawai yang memiliki ijazah SMP, SMA maupun Sarjana (S1).
Rapat dipimpin Ketua Komisi I Wayan Suyasa didampingi anggota Kadek Sudarmaja, Made Subawa, dan Nyoman Ardana. Hadir pula Kepala BKPSDM Badung Gede Wijaya didampingi Kabid Mutasi BKPSDM Made Suambi beserta sejumlah kasi.
Ketua Komisi I DPRD Badung Wayan Suyasa, mengatakan secara teknis Komisi I merupakan leading sector segala program eksekutif khususnya BKPSDM. Pihaknya menginginkan agar selalu ada koordinasi antara legislatif dengan eksekutif terkait program-program pemerintah. “Koordinasi ini perlu dilakukan agar kami bisa memberikan informasi yang valid kepada masyarakat. Kita harus satu visi,” ujar Suyasa.
Suyasa mengapresiasi pelaksanaan tes CPNS yang sepenuhnya menjadi wewenang pusat untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. “Perekrutan pegawai negeri sipil yang baru memang sangat diperlukan. Pensiun dari dulu sangat banyak, kita membutuhkan tenaga yang energik untuk memenuhi tenaga-tenaga yang diperlukan dalam bidang tertentu terutama di Badung,” imbuhnya.
Suyasa mengapresiasi komitmen Bupati melaksanakan ujian PI, meningkatkan kesejahteraan pegawai. Pihaknya berharap, seluruh peserta lulus dengan hasil yang memuaskan.
Sedangkan Wijaya menerangkan, ujian PI merupakan komitmen Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. BKPSDM Badung hanya selaku pelaksana sesuai arahan pimpinan (Bupati). “Ini merupakan komitmen pimpinan yang ingin mensejahterakan pegawai dengan kenaikan pangkat,” ungkapnya.
Wijaya mengungkapkan, ASN yang memenuhi syarat untuk mengikuti PI sebanyak 979 orang. Namun, yang mengikuti ujian sebanyak 977, dua orang tidak hadir karena sakit. “Untuk bisa ikut kenaikan pangkat, mereka harus lulus ujian penyesuaian ijazah dengan menunjukkan keterangan lulus ujian penyesuaian ijazah,” ujarnya.
Menurut Wijaya, ujian PI dilaksanakan mulai 17 September lalu diawali tes wawancara. Kemudian pada 18-20 September dilakukan tes CAT di BKN Regional X. “Mudah-mudahan semua bisa lulus karena tes ini juga dilakukan oleh BKN. BKN juga yang menentukan dan mengeluarkan surat tanda kelulusan,” katanya.
Terkait tes CPNS Wijaya mengatakan, wewenang sepenuhnya di pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya sebagai pelaksana dan memberi informasi kepada masyarakat. “Sepenuhnya wewenang pusat. Tes dilakukan online menggunakan sistem CAT. Tanpa hitungan jam hasilnya akan langsung keluar, peserta akan langsung tahu nilai yang didapat,” jelasnya. *asa
Rapat membahas soal penerimaan CPNS maupun pelaksanaan ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah (PI) yang dilakukan terhadap ratuan PNS Badung. Tahun 2018 ini ujian kenaikan pangkat PI diikuti 976 pegawai yang memiliki ijazah SMP, SMA maupun Sarjana (S1).
Rapat dipimpin Ketua Komisi I Wayan Suyasa didampingi anggota Kadek Sudarmaja, Made Subawa, dan Nyoman Ardana. Hadir pula Kepala BKPSDM Badung Gede Wijaya didampingi Kabid Mutasi BKPSDM Made Suambi beserta sejumlah kasi.
Ketua Komisi I DPRD Badung Wayan Suyasa, mengatakan secara teknis Komisi I merupakan leading sector segala program eksekutif khususnya BKPSDM. Pihaknya menginginkan agar selalu ada koordinasi antara legislatif dengan eksekutif terkait program-program pemerintah. “Koordinasi ini perlu dilakukan agar kami bisa memberikan informasi yang valid kepada masyarakat. Kita harus satu visi,” ujar Suyasa.
Suyasa mengapresiasi pelaksanaan tes CPNS yang sepenuhnya menjadi wewenang pusat untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. “Perekrutan pegawai negeri sipil yang baru memang sangat diperlukan. Pensiun dari dulu sangat banyak, kita membutuhkan tenaga yang energik untuk memenuhi tenaga-tenaga yang diperlukan dalam bidang tertentu terutama di Badung,” imbuhnya.
Suyasa mengapresiasi komitmen Bupati melaksanakan ujian PI, meningkatkan kesejahteraan pegawai. Pihaknya berharap, seluruh peserta lulus dengan hasil yang memuaskan.
Sedangkan Wijaya menerangkan, ujian PI merupakan komitmen Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. BKPSDM Badung hanya selaku pelaksana sesuai arahan pimpinan (Bupati). “Ini merupakan komitmen pimpinan yang ingin mensejahterakan pegawai dengan kenaikan pangkat,” ungkapnya.
Wijaya mengungkapkan, ASN yang memenuhi syarat untuk mengikuti PI sebanyak 979 orang. Namun, yang mengikuti ujian sebanyak 977, dua orang tidak hadir karena sakit. “Untuk bisa ikut kenaikan pangkat, mereka harus lulus ujian penyesuaian ijazah dengan menunjukkan keterangan lulus ujian penyesuaian ijazah,” ujarnya.
Menurut Wijaya, ujian PI dilaksanakan mulai 17 September lalu diawali tes wawancara. Kemudian pada 18-20 September dilakukan tes CAT di BKN Regional X. “Mudah-mudahan semua bisa lulus karena tes ini juga dilakukan oleh BKN. BKN juga yang menentukan dan mengeluarkan surat tanda kelulusan,” katanya.
Terkait tes CPNS Wijaya mengatakan, wewenang sepenuhnya di pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya sebagai pelaksana dan memberi informasi kepada masyarakat. “Sepenuhnya wewenang pusat. Tes dilakukan online menggunakan sistem CAT. Tanpa hitungan jam hasilnya akan langsung keluar, peserta akan langsung tahu nilai yang didapat,” jelasnya. *asa
1
Komentar