Mahasiswa STAH Mpu Kuturan Jalani Prosesi Upanayana
Sebanyak 342 orang mahasiswa S1 dan S2, Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Mpu Kuturan, menjalani prosesi upayana, pada Soma Paing Klawu, Senin (24/9).
SINGARAJA, NusaBali
Upacara yang dilangsungkan bertepatan dengan purnama kapat bertujuan menyucikan secara niskala mahasiswa baru sebelum menempuh perkuliahan.
Ratusan mahaiswa baru STAH Mpu Kuturan, terdiri dari 285 orang mahasiswa jenjang S1 dan mahasiswa S2 sebanyak 57 orang.
Ketua Panitia Pelaksana, Komang Suardika menjelaskan Upanayana ini merupakan rangkaian proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2017/2018. Upacara panyucian itu diawali dengan prosesi byakala, pemotongan rambut secraa simbolis, rarajahan dan natab pewintenan. Semua rangkaian tersebut digelar di areal Padmasana STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
“Upacara panyucian ini diawali dengan pembersihan secara niskala yang fungsinya melebur segala kekotoran dalam diri manusia. Jadi ketika sudah bersih, barulah dilakukan upacara pawintenan,” ujar Suardika.
Sementara itu Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Prof Dr Made Suweta MSi berharap mahasiswa setelah menjalani prosesi ini senantiasa kukuh dalam melaksanakan masa brahmacari. Layaknya keteguhan Arjuna dalam mencari pasupati diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa saat menuntut ilmu, meskipun banyak tantangan dan hambatan.
Setelah menjalani ritual seluruh mahasiswa barunya juga diarahkan untuk selalu dapat mengendalikan pikiran, perkataan dan perbuatan. Seluruh rangkaian upacara upanayana ini dipuput oleh Ida Pandita Mpu Nabe, dari Griya Kekeran, Kecamatan Busungbiu. “Intinya ini penyucian lahir bathin. Tujuannya agar Dewi Saraswati memberikan ijin dan restu kepada mahasiswa untuk menuntut ilmu, sehingga mahasiswa mendapat wara nugraha,” ungkap Suweta. *k23
Upacara yang dilangsungkan bertepatan dengan purnama kapat bertujuan menyucikan secara niskala mahasiswa baru sebelum menempuh perkuliahan.
Ratusan mahaiswa baru STAH Mpu Kuturan, terdiri dari 285 orang mahasiswa jenjang S1 dan mahasiswa S2 sebanyak 57 orang.
Ketua Panitia Pelaksana, Komang Suardika menjelaskan Upanayana ini merupakan rangkaian proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2017/2018. Upacara panyucian itu diawali dengan prosesi byakala, pemotongan rambut secraa simbolis, rarajahan dan natab pewintenan. Semua rangkaian tersebut digelar di areal Padmasana STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
“Upacara panyucian ini diawali dengan pembersihan secara niskala yang fungsinya melebur segala kekotoran dalam diri manusia. Jadi ketika sudah bersih, barulah dilakukan upacara pawintenan,” ujar Suardika.
Sementara itu Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Prof Dr Made Suweta MSi berharap mahasiswa setelah menjalani prosesi ini senantiasa kukuh dalam melaksanakan masa brahmacari. Layaknya keteguhan Arjuna dalam mencari pasupati diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa saat menuntut ilmu, meskipun banyak tantangan dan hambatan.
Setelah menjalani ritual seluruh mahasiswa barunya juga diarahkan untuk selalu dapat mengendalikan pikiran, perkataan dan perbuatan. Seluruh rangkaian upacara upanayana ini dipuput oleh Ida Pandita Mpu Nabe, dari Griya Kekeran, Kecamatan Busungbiu. “Intinya ini penyucian lahir bathin. Tujuannya agar Dewi Saraswati memberikan ijin dan restu kepada mahasiswa untuk menuntut ilmu, sehingga mahasiswa mendapat wara nugraha,” ungkap Suweta. *k23
1
Komentar