Studi Bank Dunia – Unud Kelar Awal 2019
Harapan masyarakat Bali, khususnya Bali Utara, memiliki bandara baru semakin menemui titik terang.
Bandara Buleleng Harus Terealisasi
SINGARAJA, NusaBali
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pembangunan bandara di Kabupaten Buleleng, harus terealisasi setelah studi komprehensif yang saat ini dilakukan Bank Dunia dan Universitas Udayana (Unud). "Bandara di Singaraja harus jadi karena di sana juga harus berkembang turismenya," kata Luhut saat berada di Bali, akhir pekan lalu.
Luhut mengatakan, saat ini PT Angkasa Pura I sedang melakukan pengembangan apron untuk jangka panjang seluas sekitar 40 hektare sebelah barat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan cara menguruk lahan perairan. Dengan perluasan apron tersebut, kata dia, diproyeksikan mampu mengakomodasi sekitar 37 juta hingga 39 juta penumpang dalam jangka waktu tiga hingga empat tahun mendatang.
Sedangkan pengerjaan pengurukan lahan seluas delapan hektare untuk jangka pendek mengakomodasi kebutuhan pertemuan IMF dan Bank Dunia, PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai sebelumnya menyebutkan proyek apron itu mendekati 100 persen rampung.
Meski demikian, Luhut memproyeksikan kondisi itu tidak akan cukup lagi mengakomodasi kebutuhan wisatawan mengingat pariwisata Bali dari tahun ke tahun akan berkembang dan akan menampung lebih banyak wisatawan domestik dan mancanegara.
Untuk itu pihaknya meminta Bank Dunia dan Universitas Udayana mengebut studi yang harus dilakukan komprehensif dan ditargetkan rampung awal tahun mendatang. Selain studi bandara baru di Buleleng, Luhut menuturkan beberapa studi juga dilakukan di antaranya kajian terkait opsi jalan keluar bandara seperti jalan layang atau opsi lain dan kajian tol dari Selatan menuju Utara Bali.
"Harus dibuat, tidak bisa tidak dibuat. Hanya soal waktunya, jadwalnya itu saja yang sedang disusun dan dari mana ke mana. Saya mohon rakyat Bali dengan kepemimpinan Gubernur Koster supaya semua kita kompak," katanya.
Meski demikian, Luhut juga belum menyebutkan bahwa sejumlah studi itu akan menjadi proyek strategis karena studi atau kajian masih belum selesai dilakukan. Begitu juga dengan pendanaan, apabila hasil studi rampung, terkait anggaran Luhut mengatakan dapat bersumber dari sejumlah instansi di antaranya pemerintah, swasta bahkan Bank Dunia. "Nanti kami lihat, macam-macam (pendanaannya) Bank Dunia juga mau mendanai, swasta juga banyak yang mau," katanya. *ant
Komentar