Akses Latihan Atlet Difabel Terbatas
Pemerintah sebaiknya lebih peka tehadap kondisi akses tersebut, sebelum disampaikan langsung oleh para difabel.
SINGARAJA, NusaBali
18 atlet difabel didampingi 12 oficial dilepas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng, Selasa (25/9). Mereka akan mengikuti Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) Bali 2018 di Kota Denpasar. Meski harus mengaharumkan nama daerah melalui ajang itu, belasan penyandang difabel ini masih terkendala sarana dan tempat latihan.
Ketua National Paralympic Commite (NPC) Buleleng I Komang Sarira, mengatakan para atlet ini akan berjuang untuk cabang olahraga atletik, renang, tenis meja, catur, serta goal ball. Para atlet ini sudah mematangkan diri dengan latihan selama empat bulan. Pemusatan latihan di Buleleng timur dan Buleleng barat. Tahun ini, Buleleng melalui atlet difabelnya masih menargetkan juara umum II setelah Denpasar. “Selama ini, kami memang mengakui cukup kesulitan untuk membawa atlet menuju ke beberapa fasilitas olah raga saat latihan. Karena hampir semua fasilitas olahraga tidak disediakan akses untuk difabel,” kata Sarira.
Menurutnya, pemerintah sebaiknya lebih peka tehadap kondisi akses tersebut, sebelum disampaikan langsung oleh para difabel. Karena dalam undang-undang, dijelaskan tentang pengaturan dan penyediaan akses untuk difabel ini.
Meski begitu, atletnya tetap berupaya semaksimal mungkin untuk meraih medali. Bahkan Buleleng pada tahun 2014 lalu, menyabet gelar Juara II dalam Peparprov. Belasan atlet binaannya tahun ini juga disebutnya adalah atlet muda. Hal tersebut untuk persiapan NPC Buleleng membangun tim andalan masa depan. Mereka juga selalu dipacu untuk mencapai limit tercepat dalam berbagai cabor.
Belasan atlet difabel itu dilepas oleh Kasi Pembibitan dan Prestasi Olahraga Disdikpora Buleleng Nyoman Heriadi di ruang Rapat Kadisdikpora Buleleng. Ia mengatakan pada gelaran Pekan Paralympic Provinsi Bali ke-6, Kabupaten Buleleng terus memberikan dukungan guna menunjang penampilan maksimalnya penampilan para atlet.
Ia menjamin dukungan yang diberikan ini merupakan bentuk kesetaraan bagi atlet difabel yang berlaga untuk menjadi andalan Buleleng. Ia berharap keterlibatan atlet difabel bisa terus bertambah untuk pembangunan daerah. “Kekurangan adalah sebuah kelebihan. Ayo para atlet difabel agar bisa menghasilkan prestasi untuk ikut berperan terhadap pembangunan di Buleleng dalam bidang olahraga,” tegasnya. *k23
18 atlet difabel didampingi 12 oficial dilepas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng, Selasa (25/9). Mereka akan mengikuti Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) Bali 2018 di Kota Denpasar. Meski harus mengaharumkan nama daerah melalui ajang itu, belasan penyandang difabel ini masih terkendala sarana dan tempat latihan.
Ketua National Paralympic Commite (NPC) Buleleng I Komang Sarira, mengatakan para atlet ini akan berjuang untuk cabang olahraga atletik, renang, tenis meja, catur, serta goal ball. Para atlet ini sudah mematangkan diri dengan latihan selama empat bulan. Pemusatan latihan di Buleleng timur dan Buleleng barat. Tahun ini, Buleleng melalui atlet difabelnya masih menargetkan juara umum II setelah Denpasar. “Selama ini, kami memang mengakui cukup kesulitan untuk membawa atlet menuju ke beberapa fasilitas olah raga saat latihan. Karena hampir semua fasilitas olahraga tidak disediakan akses untuk difabel,” kata Sarira.
Menurutnya, pemerintah sebaiknya lebih peka tehadap kondisi akses tersebut, sebelum disampaikan langsung oleh para difabel. Karena dalam undang-undang, dijelaskan tentang pengaturan dan penyediaan akses untuk difabel ini.
Meski begitu, atletnya tetap berupaya semaksimal mungkin untuk meraih medali. Bahkan Buleleng pada tahun 2014 lalu, menyabet gelar Juara II dalam Peparprov. Belasan atlet binaannya tahun ini juga disebutnya adalah atlet muda. Hal tersebut untuk persiapan NPC Buleleng membangun tim andalan masa depan. Mereka juga selalu dipacu untuk mencapai limit tercepat dalam berbagai cabor.
Belasan atlet difabel itu dilepas oleh Kasi Pembibitan dan Prestasi Olahraga Disdikpora Buleleng Nyoman Heriadi di ruang Rapat Kadisdikpora Buleleng. Ia mengatakan pada gelaran Pekan Paralympic Provinsi Bali ke-6, Kabupaten Buleleng terus memberikan dukungan guna menunjang penampilan maksimalnya penampilan para atlet.
Ia menjamin dukungan yang diberikan ini merupakan bentuk kesetaraan bagi atlet difabel yang berlaga untuk menjadi andalan Buleleng. Ia berharap keterlibatan atlet difabel bisa terus bertambah untuk pembangunan daerah. “Kekurangan adalah sebuah kelebihan. Ayo para atlet difabel agar bisa menghasilkan prestasi untuk ikut berperan terhadap pembangunan di Buleleng dalam bidang olahraga,” tegasnya. *k23
1
Komentar