Dinsos Data Bayi Penderita Gangguan Otak
Bayi penderita gangguan otak, Komang Bintara Putra, usia 4 bulan, asal Banjar/Desa Kulu, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, kini mulai didata Dinas Sosial Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Pihak keluarga bayi ini masuk kategori kurang mampu, namun belum tersentuh bantuan pemerintah secara maksimal. Selama ini, orangtua bayi hanya mengandalkan hidup dari bekerja sebagai buruh dan bantuan pihak yayasan. Kepala Dinas Sosial Gianyar Made Watha, mengaku baru tahu kondisi bayi itu setelah membaca pemberitaan dari koran. Untuk penanganan, pihaknya belum bisa memberikan jawaban. “Kalau anak tersebut sakit, menjadi ranah dan koordinasi Dinas Kesehatan,” ujar Watha, Selasa (25/9).
Apabila keluarga bayi tersebut tergolong kategori tidak mampu atau miskin,, jelas dia, maka menjadi koordinasi Dinas Sosial. “Untuk tim dari kami sudah mengecek tadi pagi (kemarin, Red). Nanti akan dilaporkan hasilnya,” jelasnya. Namun, hingga sore kemarin, belum ada laporan atau perkembangan mengenai nasib bayi malang tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Gianyar dr Ida Ayu Cahyani mengaku sudah memberikan pelayanan kesehatan bagi bayi yang tinggal di Banjar/Desa Kulu, Kecamatan Tampaksiring itu. “Bantuan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas dan rumah sakit Sanjiwani,” ujarnya.
Menueut orangtua bayi I Ketut Sadia,31, dan Ni Komang Lestari,25. Bintara kini rutin cek up ke RS Sanglah Denpasar. Bahkan, Bintara diminta terus mengonsumsi obat hingga usianya mencapai tiga tahun. Sedangkan, untuk pelayanan di luar medis, Bintara dibantu oleh yayasan anak yang bermarkas di Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud. Pihak yayasan membantu susu sebagai asupan tambahan untuk pertumbuhan Bintara yang beratnya di bawa normal. Bintara mengalami gangguan otak atau dikenal dengan Celebral Palsy. Gejala mulai muncul saat usianya 10 hari, Bintara kerap kejang-kejang.
Sebelumnya diberitakan, cobaan berat harus dijalani pasangan suami istri I Ketut Sadia,31, - Ni Komang Lestari,25, asal Banjar Kulu, Desa/Kecamatan Tampaksiring, Gianyar. Anak ketiganya, I Komang Bintara Putra, usia 4 bulan, menderita gangguan otak atau celebral palsy. *nvi
Apabila keluarga bayi tersebut tergolong kategori tidak mampu atau miskin,, jelas dia, maka menjadi koordinasi Dinas Sosial. “Untuk tim dari kami sudah mengecek tadi pagi (kemarin, Red). Nanti akan dilaporkan hasilnya,” jelasnya. Namun, hingga sore kemarin, belum ada laporan atau perkembangan mengenai nasib bayi malang tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Gianyar dr Ida Ayu Cahyani mengaku sudah memberikan pelayanan kesehatan bagi bayi yang tinggal di Banjar/Desa Kulu, Kecamatan Tampaksiring itu. “Bantuan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas dan rumah sakit Sanjiwani,” ujarnya.
Menueut orangtua bayi I Ketut Sadia,31, dan Ni Komang Lestari,25. Bintara kini rutin cek up ke RS Sanglah Denpasar. Bahkan, Bintara diminta terus mengonsumsi obat hingga usianya mencapai tiga tahun. Sedangkan, untuk pelayanan di luar medis, Bintara dibantu oleh yayasan anak yang bermarkas di Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud. Pihak yayasan membantu susu sebagai asupan tambahan untuk pertumbuhan Bintara yang beratnya di bawa normal. Bintara mengalami gangguan otak atau dikenal dengan Celebral Palsy. Gejala mulai muncul saat usianya 10 hari, Bintara kerap kejang-kejang.
Sebelumnya diberitakan, cobaan berat harus dijalani pasangan suami istri I Ketut Sadia,31, - Ni Komang Lestari,25, asal Banjar Kulu, Desa/Kecamatan Tampaksiring, Gianyar. Anak ketiganya, I Komang Bintara Putra, usia 4 bulan, menderita gangguan otak atau celebral palsy. *nvi
1
Komentar