Diskes Waswas Kasus DB Meningkat
Selama Januari–Maret 2016, penderita demam berdarah di Badung tercatat sebanyak 918 orang, dua orang meninggal dunia.
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung mengkhawatirkan tingginya kasus demam berdarah (DB). Karena berdasarkan siklus tahunan, DB puncaknya terjadi di bulan April-Mei. Apalagi dalam tiga bulan terakhir kasus DB di Badung semakin meningkat.
“Kasus DB dari bulan Januari sampai Maret terus mengalami peningkatan,” ungkap Kepala Diskes Kabupaten Badung dr Gede Putra Suteja, Senin (11/4).
Sesuai data di Diskes Badung, kasus DB pada Maret 2016 mencapai 549 kasus. Bahkan dua orang telah meningal dunia karena DB. Dua orang korban DB adalah Nyoman Sujana, 42, asal Banjar Delod Bale Agung, Mengwi, dan Luh Chrish Sisil, 5 tahun 6 bulan, asal Banjar Telanga, Desa Darmasaba, Abiansemal.
Menurut dr Suteja, kasus bulan Maret adalah kasus tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Sebab di bulan Februari hanya ada 270 kasus dan pada Januari ada 99 kasus.
Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihaknya mengajak masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Karena dengan begitu jentik nyamuk tidak berkembang biak.
Sesuai dengan siklus tahunan kasus DB, puncaknya terjadi di April–Mei. Setelahnya, kasusnya akan kembali turun. “Siklus ini sangat erat kaitannya dengan perubahan iklim yang tidak menentu. Diperburuk dengan perilaku hidup bersih dan sehat warga,” katanya. Karena itu, imbuhnya, pihaknya mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama pada lingkungan tempat tertampungnya air atau genangan air. Sebab genangan air menjadi sarana berkembangbiaknya nyamuk.
Upaya yang bisa dilakukan masyarakat, menurut dr Suteja, adalah dengan melakukan 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur. “Imbauan ini kami sampaikan kepada masyarakat, agar rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes aegipty dapat diberantas,” jelasnya.
Gerakan 3M tersebut yakni menguras tempat-tempat penampungan air seperti air di dalam vas bunga, bak kamar mandi maupun tempat minuman hewan peliharaan di rumah. Kemudian, langkah kedua menutup tempat penampungan air seperti gentong berisi air. Dan ketiga yakni dengan cara mendaur ulang atau mengubur botol bekas agar tidak terjadi genangan air.
“Kegiatan PSN ini harus dimulai dari keluarga dengan membersihkan rumah masing-masing setiap hari, agar menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan sehat,” pesannya.
Diskes mencatat, kasus DB periode Januari hingga Maret 2016 terdata ada 918 kasus. Dari total itu, untuk kasus di Kecamatan Kuta sebanyak 47 kasus, Kuta Utara 87 kasus, Kuta Selatan 415 kasus, Mengwi 183 kasus dengan satu orang meninggal akibat DB, Abiansemal 173 kasus dengan satu korban meninggal, sedangkan di Petang 13 kasus. “Yang tahun lalu pada periode yang sama ada 3 orang yang meninggal karena DB,” tandasnya. 7 asa
Komentar