nusabali

Krisik Waterfall Destinasi Baru di Tembuku

  • www.nusabali.com-krisik-waterfall-destinasi-baru-di-tembuku

Destinasi wisata di Desa/Kecamatan Tembuku, Bangli kini bertambah.

BANGLI, NusaBali
Terbaru warga mengembangkan air terjun Krisik (Krisik Waterfall). Krisik Waterfall bisa menjadi alternatif wisata alam. Menuju air terjun, pengunjung akan dimanjakan keindahan hamparan sawah. Meski akses jalan masih tanah, namun cukup nyaman dilalui, medan yang dilalui cukup landai.

Air terjun berada di dalam, menyerupai goa. Pengunjung akan menyusuri sungai yang di pinggirnya dihias batu alam. Bagi pengunjung yang ingin malukat, ada sumber mata air suci. Suasana yang teduh membuat para pengunjung betah berlama-lama di Krisik Waterfall. Kelian Subak Tembuku Kelod, I Wayan Sumada bersama pengelola Krisik Waterfall, Sang Nyoman Yasa, mengatakan Krisik Waterfall diresmikan pada 24 September lalu.

Sang Nyoman Yasa mengakui masih banyak fasilitas penunjang yang perlu dilengkapi. “Kami masih melakukan penataan. Buat sementara jalan masih tanah, ke depan akan dibuat jalan beton,” ungkapnya, Rabu (26/9). Dikatakan, Krisik Waterfall tingginya sekitar 20 meter. Airnya bisa langsung diminum karena bersumber dari mata air. “Air terjun bukan aliran sungai. Memang debit air kecil dibandingkan air terjun lain, namun tidak pernah kering,” jelasnya.

Disampaikan, penamaan Krisik diambil dari kata ngericik yang artinya gemericik. Wayan Sumada menambahkan, sambil melakukan promosi juga melakukan penataan. Di lokasi juga ada gua yang dulu dijadikan saluran air. Namun tidak dimanfaatkan lagi sehingga ditata oleh krama subak untuk penunjang objek. Ke depan pengelolaan air terjun melalui Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis). “Kami di subak tetap melakukan pengawasan karena ada di kawasan subak,” ujarnya. Pihaknya akan mempersiapkan sejumlah kegiatan penunjang seperti matekap (membajak sawah) dan pengunjung bisa terlibat.

Buat sementara pengunjung tidak dikenakan tiket, masih berupa punia (sumbangan) seikhlasnya. “Takut dikatakan pungli,” sebutnya. Setiap hari ada petugas berjaga di lokasi. Petugas ini sekaligus sebagai pemandu.  Pengembangan Krisik wartefall sepenuhnya atas dukungan masyarakat. “Gagasan dari bulan Maret lalu, ini sepenuhnya atas dukungan masyarakat dan pemerintah desa dan kecamatan. Kami berharap semakin berkembang dan berdampak positif untuk warga,” harap Wayan Sumada. *es

Komentar