nusabali

Dikukuhkan Raih Gelar Doktor di Undiksha secara Bersamaan

  • www.nusabali.com-dikukuhkan-raih-gelar-doktor-di-undiksha-secara-bersamaan

Wayan Sarya (yang kini menjabat sebagai Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Karangasem) dan Wayan Parwati (Kasek SMPN 2 Manggis) sama-sama mengangkat tema tentang pembelajaran IPA berbasis asesmen dalam disertasinya

Pasutri Guru Berprestasi Dr I Wayan Sarya SPd MAg MPd dan Dr Ni Wayan Parwati SPd Mag

AMLAPURA, NusaBali
Pasangan suami istri yang berlatar belakang sebagai guru IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Tingkat SMP, Dr I Wayan Sarya SPd MAg MPd, 48, dan Dr Ni Wayan Parwati SPd Mag, 47, mencatat rekor sebagai pasutri guru pertama di Bali yang meraih gelar Doktor dalam waktu bersamaan. Wayan Sarya (yang kini menjabat sebagai Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Karangasem) dan Wayan Parwati (kini menjabat Kepala Sekolah SMPN 2 Manggis, Karangasem) dikukuhkan raih gelar Doktor di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Buleleng, Jumat (21/9) lalu.

Uniknya, pasutri Wayan Sarya dan Wayan Parwati sama-sama mengangkat tema tentang pembelajaran IPA berbasis asesmen dalam disertasinya. Sang suami, Wayan Sarya, mempertahankan disertasi bertajuk ‘Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dan asesmen autentik terhadap hasil belajar IPA dengan mengontrol inovasi berprestasi pada peserta didik SMP se-Kecamatan Manggis tahun ajaran 2016/2017’.

Sedangkan istrinya, Wayan Parwati, mempertahankan disertasi berjudul ‘Pengaruh model terhadap hasil belajar proyek dan asesmen autentik terhadap hasil belajar IPA dengan mengontrol kemampuan berpikir kritis pada siswa SMP se-Kota Amlapura tahun ajaran 2016/2017’. Baik Wayan Parwati maupun Wayan Sarya sama-sama dinyatakan raih gelar Doktor dengan nilai memuaskan.

Co-Promotor yang menguji gelar Doktor pasutri Wayan Sarya dan Wayan Parwati terdiri dari Prof Dr Ni Ketut Suarni MS Kons, Prof Dr I Wayan Suastra MPd, dan Prof  Dr I Putu Budi Adnyana MPd. Sementara panitia ujian Doktor mereka terdiri dari Dr I Nyoman Jampel MPd (ketua), Prof Dr I Wayan Suastra MPd (sekretaris), Prof Dr I Made Candiasa MLKom (anggota), Prof Dr I Nyoman Kanca MS (penguji senat), Prof Dr I Made Sutajaya MKes (penguji senat), dan Dr I Gusti Ngurah Puger MPd (penguji luar).

Kepada NusaBali, Wayan Sarya mengatakan bahwa pesan yang disampaikan dalam disertasinya adalah agar guru pengajar menggunakan metode asesmen untuk memecahkan masalah yang dialami siswa. "Misalnya, dengan melaksanakan ulangan menggunakan esai, portofolio, praktek, atau melakukan praktek langsung sehingga siswa merasakan manfaatnya," ujar Wayan Sarya saat ditemui NusaBali di kediamannya di BTN Graha Indah Gargita Blok J/20-22 Lingkungan Galiran, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Senin (24/9) lalu.

Objek penelitian dilakukan Wayan Surya di SMPN 1 Manggis, SMPN 2 Manggis, dan SMPN 3 Manggis. Penelitian itu dilakukan saat Wayan Sarya masih menjabat Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 1 Manggis. "Kami berupaya membagi waktu antara kuliah dengan menjalankan tugas dinas, selama setahun kuliah akademis dan setahun menghadapi ujian,” jelas Wayan Sarya yang kini menjabat Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikpora Karangasem.

Menurut guru kelahiran 25 Desember 1970 asal Banjar Dangin Pasar, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem ini, lumayan melelahkan kuliah sepulang mengajar dan harus pulang pergi (PP) Amlapura-Singaraja selama 2 tahun. Hal itu dilakukan bersamaan dengan istriunya, Wayan Parwati. “Makanya, kami gantian nyetir. Biasanya, pulang kuliah rata-rata larut malam pukul 23.00 Wita," kenang Wayan Sarya, yang raih gelar Doktor dengan IP 3,62.

Sementara itu, Wayan Parwati yang kini menjabat Kasek SMPN 2 Manggis, mengangkat disertasi dengan objek penelitian di tiga sekolah kawasan Kota Amlapura. Ketiga sekolah tersebut masing-masing SMPN 1 Amlapura, SMPN 2 Amlapura, dan SMPN 5 Amlapura.

"Kami berupaya membangkitkan motivasi siswa agar berpikir kritis. Dalam hal ini, siswa yang lebih aktif menemukan solusinya, sehingga hasil pembelajarannya menjadi lebih baik," papar Wayan Parwati, guru kelahiran 22 Mei 1971 asal  Banjar Lebah, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar yang menikah ke Karangasem yang raih gelar Doktor dengan IP 3,53 ini.

Wayan Parwati sendiri menghabiskan masa kecilnya di Desa Keramas, Kecamatan Blah-batuh, Gianyar. Setelah menamatkan pendidikan di SLUA Saraswasti 1 Gianyar tahun 1991, anak sulung dari tiga bersaudara keluarga pasangan I Nyoman Arka dan Ni Ketut Lungid ini melanjutkan S1 ke FKIP Unud Singaraja. Kemudian, Wayan Parwati melanjutkan ke Pascasarjana UHDN Denpasar hingga tamat tahun 2007. Terakhir, dia mengambil program Doktoral Bidang Studi Ilmu Pendidikan Jurusan PEP Undiksha Singaraja.

Wayan Parwarti tergolong guru berprestasi. Dia, antara lain, sempat menjadi juara Lomba Karya Tulis Ilmiah Guru se-Provinsi Bali Tahun 2004, sabet predikat Guru Berprestasi Provinsi Bali Tahun 2013, hingga dinobatkan sebagai juara nasional Lomba Bercerita Tahun 2012. *k16

Komentar