nusabali

The Beauty of Never Ends di Lovina

  • www.nusabali.com-the-beauty-of-never-ends-di-lovina

Pesona Pantai Lovina masih menjadi destinasi unggulan di Kabupaten Buleleng.

Gede Pitana: Konsistensi Festival Majukan Pariwisata


SINGARAJA, NusaBali
Tak mau ‘kecantikan’-nya terlupakan, penyelenggaraan Lovina Festival kali ini pun sudah memasuki tahun ketujuh. “Banyaknya kapal pesiar yang merapat ke Lovina seperti Star Clipper dan kapal-kapal yahct menandakan jika pariwisata bahari di Bali Utara sudah dilirik oleh wisatawan mancanegara,” ujar Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di sela-sela pembukaan festival, Rabu (26/9).

Agenda tahunan ini menjadi salah satu upaya menarik minat wisata mancanegara datang ke Buleleng yang berlangsung sampai Sabtu (29/9). Sejumlah kegiatan ditampilkan selama pelaksanaan festival yang menampilkan tema ‘The Beautry of Never Ends’,  mulai dari hiburan kesenian tradisionil hingga modern.

Pembukaan Lovina Festival ditandai dengan penyalaan obor ‘Semangat Membangun  Pariwisata Lovina’ oleh Kementrian Pariwisata. Selanjutnya, secara serentak diikuti dengan penyalaan 50 obor di sepanjang Pantai Lovina.

Di hari pertama, langsung terasa menggetarkan dengan tampilnya 700 penari Rejeng Renteng oleh Srikandi Bhakti Pertiwi binaan dari tokoh perempuan Desa Kalibukbuk,  Kecamatan Buleleng,  Ni Kadek Turkini.

“Festival adalah salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan suatu destinasi pariwisata. Promosi merupakan sebuah investasi sehingga kurang tepat jika dikatakan sebuah festival adalah kegiatan yang menghambur-hamburkan biaya,”  kata Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Kementrian Pariwisata RI, I Gede Pitana yang membuka festival.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan banyak kalangan terperangkap menilai sebuah festival hanya dari dampak langsungnya sehingga keluar kesimpulan bahwa sebuah festival memberikan dampak yang sangat kecil bagi kemajuan pariwisata. Menurutnya, cara pandang ini harus diubah dengan melihat festival sebagai sebuah investasi yang hasilnya akan terlihat beberapa tahun kemudian. “Oleh karena itu, konsistensi sebuah festival merupakan suatu keharusan untuk memajukan pariwisata,” ujar Gede Pitana. *k19

Komentar