PPI Bali Jadi Juri Jegeg-Bagus
Sambil menanti pembekalan kedua sebagai pendamping delegasi pertemuan IMF-Bank Dunia pada 2-4 Oktober mendatang di Jakarta, Puteri Pariwisata Indonesia (PPI) provinsi Bali A.A. Istri Intan Argyanti Nariswari atau biasa Intan menjadi juri dan narasumber Jegeg-Bagus pada dua kecamatan di kabupaten Badung.
JAKARTA, NusaBali
"Berhubung pembekalan pendamping delegasi berlangsung 2-4 Oktober, saya menjadi juri dan narasumber dahulu di Jegeg-Bagus pada Sabtu (29/9) nanti," ujar Intan kepada NusaBali, Rabu (26/9).
Perempuan asal desa Sibang Gede, banjar Senggu, kabupaten Badung ini menjadi juri di kecamatan Petang. Sementara narasumber ia lakoni di kecamatan Kuta Utara.
Bagi Intan, Ini bukan kali pertama mendapat kepercayaan sebagai juri dan narasumber. Tahun sebelumnya, ia juga didaulat sebagai juri dan narasumber di Jegeg-Bagus tingkat kabupaten. Maklum Intan merupakan juara I Jegeg-Bagus kabupaten Badung 2016.
Sebagai juri, Intan harus menilai secara keseluruhan peserta baik dari sisi beauty, brain, behavior, keterampilan, bakat dan public speaking. "Jadi penilaian tidak hanya satu aspek saja, melainkan merata di bidang lainnya," ucap perempuan kelahiran Denpasar 28 Agustus 1996 ini.
Intan tidak hanya menilai Jegeg, tetapi peserta Bagus ia nilai pula. Tak heran bila ia punya sejumlah pengalaman lucu. Ketika peserta di interview, terkadang tidak menjawab dengan pas. Justru ada yang melawak di hadapan dewan juri. Ketika ditanya, yang bersangkutan menjawab, karena sekadar mencari pengalaman.
Pengalaman tak terlupakan Intan lainnya adalah saat menuju lokasi Jegeg-Bagus di salah satu kecamatan. Lantaran lokasinya luas, ia sempat kesasar menuju tempat perhelatan Jegeg-Bagus. "Mereka ternyata belum memulai acara sampai saya tiba di lokasi. Ini benar-benar pengalaman tak terlupakan," ucap Intan seraya tersenyum.
Terkait publik speaking, perempuan yang menempuh pendidikan pasca sarjana Ilmu Kenotariatan di Fakultas Hukum Unud ini memaparkan, ia memberikan materi tentang pariwisata. Dimana pariwisata sangat penting bagi Badung dan Bali, karena menghasilkan pendapatan tinggi.
Tak ketinggalan, Intan memberi pembekalan kepada peserta Jegeg-Bagus bagaimana bicara yang baik kepada lawan bicara. Plus tidak grogi ketika bicara di hadapan umum. Kuncinya dengan tenang sehingga pesan yang disampaikan ke lawan bicara maupun publik tersampaikan dengan jelas. *k22
"Berhubung pembekalan pendamping delegasi berlangsung 2-4 Oktober, saya menjadi juri dan narasumber dahulu di Jegeg-Bagus pada Sabtu (29/9) nanti," ujar Intan kepada NusaBali, Rabu (26/9).
Perempuan asal desa Sibang Gede, banjar Senggu, kabupaten Badung ini menjadi juri di kecamatan Petang. Sementara narasumber ia lakoni di kecamatan Kuta Utara.
Bagi Intan, Ini bukan kali pertama mendapat kepercayaan sebagai juri dan narasumber. Tahun sebelumnya, ia juga didaulat sebagai juri dan narasumber di Jegeg-Bagus tingkat kabupaten. Maklum Intan merupakan juara I Jegeg-Bagus kabupaten Badung 2016.
Sebagai juri, Intan harus menilai secara keseluruhan peserta baik dari sisi beauty, brain, behavior, keterampilan, bakat dan public speaking. "Jadi penilaian tidak hanya satu aspek saja, melainkan merata di bidang lainnya," ucap perempuan kelahiran Denpasar 28 Agustus 1996 ini.
Intan tidak hanya menilai Jegeg, tetapi peserta Bagus ia nilai pula. Tak heran bila ia punya sejumlah pengalaman lucu. Ketika peserta di interview, terkadang tidak menjawab dengan pas. Justru ada yang melawak di hadapan dewan juri. Ketika ditanya, yang bersangkutan menjawab, karena sekadar mencari pengalaman.
Pengalaman tak terlupakan Intan lainnya adalah saat menuju lokasi Jegeg-Bagus di salah satu kecamatan. Lantaran lokasinya luas, ia sempat kesasar menuju tempat perhelatan Jegeg-Bagus. "Mereka ternyata belum memulai acara sampai saya tiba di lokasi. Ini benar-benar pengalaman tak terlupakan," ucap Intan seraya tersenyum.
Terkait publik speaking, perempuan yang menempuh pendidikan pasca sarjana Ilmu Kenotariatan di Fakultas Hukum Unud ini memaparkan, ia memberikan materi tentang pariwisata. Dimana pariwisata sangat penting bagi Badung dan Bali, karena menghasilkan pendapatan tinggi.
Tak ketinggalan, Intan memberi pembekalan kepada peserta Jegeg-Bagus bagaimana bicara yang baik kepada lawan bicara. Plus tidak grogi ketika bicara di hadapan umum. Kuncinya dengan tenang sehingga pesan yang disampaikan ke lawan bicara maupun publik tersampaikan dengan jelas. *k22
1
Komentar