Ribuan Kerajinan Dipamerkan di Kriyanusa
Ribuan produk kerajinan tangan Indonesia dipamerkan dalam Pameran Kerajinan Nusantara Kriyanusa 2018 di Balai Sidang Jakarta (JCC) pada 26-30 September 2018.
JAKARTA, NusaBali
Hampir sebanyak 350 peserta mengisi gerai-gerai yang menampilkan ribuan produk kerajinan dari masing-masing daerah. Sejumlah produk kerajinan tangan yang dipamerkan antara lain batu perhiasan, kain batik, kain tenun, kain songket, kain jumputan, lampu gentur, tas kulit ular, serta perlengkapan rumah tangga khas seni budaya Indonesia.
Bali pun tak mau ketinggalan. Dekranasda Bali bersama Dekranas Kabupaten/Kota se Bali memboyong sejumlah perajin dan karya-karya mereka, diantaranya produk tenun dari Jembrana. Yang membanggakan, stand Bali mendapat kunjungan dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo. “Ini tentu membanggakan bagi Bali,” ujar Ketua Harian Dekranasda Bali, Putu Astawa yang bersama Ketua Umum Dekranasda Bali Suastini Koster, menyambut langsung Ibu Negara.
Pembukaaan Kriyanusa sendiri dilakukan oleh Ketua Dekranas Mufidah Jusuf Kalla. "Industri ini peranannya sangat strategis dalam perekonomian nasional karena secara historis sangat lekat dengan keseharian rakyat Indonesia," kata Mufidah.
Menurut Mufidah, produk kerajinan dapat menjadi andalan perekonomian daerah dan matapencaharian bagi masyarakat lokal. Industri kerajinan dapat memanfaatkan sumber daya alam dan pengembangan kreatifitas masyarakat.
Kekayaan budaya dan seni di Indonesia menjadi inspirasi dan perkembangan produk kerajinan, ujar Mufidah. "Oleh karena itu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk terus menjaga, menggali, dan mengembangkan sekaligus memperkaya kreativitas produk kerajinan Indonesia yang bersumber dari seni budaya Indonesia," tambah dia.
Ibu Wapres itu menambahkan unsur kreasi, inovasi dan teknologi perlu ditingkatkan untuk menjaga daya saing produk Indonesia. "Agar kehadiran nuansa warisan budaya akan harmoni dengan kekinian sehingga produk kerajinan jadi produk yang sangat diminati dan memiliki daya saing tinggi di pasar global," ujar Mufida
Di sela ajang Kriyanusa juga digelar Rakernas Dekranasda yang membahas soal pembinaan, pelestarian budaya, desain, dan lainnya. Serta tentu saja dari aspek ekonomi. “Kami dari Bali, tentu berharap semaksimal mungkin dapat manfaat dari Rakernas ini,” ujar Putu Astawa, yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bali.
Kata Astawa, sebagaimana diketahui Bali sebagaimana sudah umum diketahui, bukan hanya menjadi ikon pariwisata. Namun dengan daya kreativitas SDM-nya, juga menjadi salah satu ikon kerajinan. Malah, kata Astawa, industri kerajinan merupakan salah satu sektor pendukung pariwisata.*ant,k17
Bali pun tak mau ketinggalan. Dekranasda Bali bersama Dekranas Kabupaten/Kota se Bali memboyong sejumlah perajin dan karya-karya mereka, diantaranya produk tenun dari Jembrana. Yang membanggakan, stand Bali mendapat kunjungan dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo. “Ini tentu membanggakan bagi Bali,” ujar Ketua Harian Dekranasda Bali, Putu Astawa yang bersama Ketua Umum Dekranasda Bali Suastini Koster, menyambut langsung Ibu Negara.
Pembukaaan Kriyanusa sendiri dilakukan oleh Ketua Dekranas Mufidah Jusuf Kalla. "Industri ini peranannya sangat strategis dalam perekonomian nasional karena secara historis sangat lekat dengan keseharian rakyat Indonesia," kata Mufidah.
Menurut Mufidah, produk kerajinan dapat menjadi andalan perekonomian daerah dan matapencaharian bagi masyarakat lokal. Industri kerajinan dapat memanfaatkan sumber daya alam dan pengembangan kreatifitas masyarakat.
Kekayaan budaya dan seni di Indonesia menjadi inspirasi dan perkembangan produk kerajinan, ujar Mufidah. "Oleh karena itu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk terus menjaga, menggali, dan mengembangkan sekaligus memperkaya kreativitas produk kerajinan Indonesia yang bersumber dari seni budaya Indonesia," tambah dia.
Ibu Wapres itu menambahkan unsur kreasi, inovasi dan teknologi perlu ditingkatkan untuk menjaga daya saing produk Indonesia. "Agar kehadiran nuansa warisan budaya akan harmoni dengan kekinian sehingga produk kerajinan jadi produk yang sangat diminati dan memiliki daya saing tinggi di pasar global," ujar Mufida
Di sela ajang Kriyanusa juga digelar Rakernas Dekranasda yang membahas soal pembinaan, pelestarian budaya, desain, dan lainnya. Serta tentu saja dari aspek ekonomi. “Kami dari Bali, tentu berharap semaksimal mungkin dapat manfaat dari Rakernas ini,” ujar Putu Astawa, yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bali.
Kata Astawa, sebagaimana diketahui Bali sebagaimana sudah umum diketahui, bukan hanya menjadi ikon pariwisata. Namun dengan daya kreativitas SDM-nya, juga menjadi salah satu ikon kerajinan. Malah, kata Astawa, industri kerajinan merupakan salah satu sektor pendukung pariwisata.*ant,k17
Komentar