Keberangkatan Calon Transmigran Belum Pasti
Keberangkatan tiga transmigran asal Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Karangasem, belum ada kepastian
AMLAPURA, NusaBali
Alasannya, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Karangasem masih menunggu petunjuk pusat. Sebab sebelum berangkat, ada pelatihan bagi calon transmigran. Materi pelatihan juga ditentukan pusat.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Karangasem, I Nyoman Suradnya, mengatakan ada tiga kepala keluarga dari Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen yang akan diberangkatkan. Mereka itu keluarga I Nengah Pasek beranggotakan 3 jiwa, I Nyoman Nita beranggotakan 5 jiwa, dan I Ketut Adi Wijaya beranggotakan 3 jiwa. Total calon transmigran yang akan diberangkatkan sebanyak 11 jiwa. Dari tiga KK itu, hanya I Ketut Adi Wijaya sebagai karyawan swasta, dua lainnya adalah petani.
Rencananya tiga keluarga ini diberangkatkan ke Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. Sebelumnya sebanyak 77 KK yang mendaftar dari jatah 15 KK. Ternyata 70 KK masing-masing dari Banjar Sogra Desa Sebudi Kecamatan Selat sebanyak 33 KK dan Banjar Sebudi sebanyak 37 KK mengundurkan diri. Alasannya, tidak ditempatkan di satu lokasi. Sehingga hingga kemarin tersisa hanya 3 KK yang siap diberangkatkan. Mereka mendaftar berdasarkan surat pemberitahuan dari Dinas Tenaga Kerja Karangasem dengan Nomor 560/111/Disnaker Perihal Transmigrasi, per 23 Januari 2018.
Menurut Suradnya, tiap KK dapat lahan tempat tinggal seluas 6 are, tanah garapan yang siap diolah 94 are, dan tanah berupa hutan 1 hektare. Sehingga per KK mendapatkan lahan seluas 2 hektare. “Masih menunggu petunjuk pusat menyangkut jenis pelatihan yang mesti dijalani calon transmigran. Apakah pelatihan berupa majajahitan canang, kemudian menata banten dan sejenisnya agar di tempat transmigrasi bisa menata banten,” kata Suradnya.
Suradnya tak menyangkan banyak calon transmigran yang mundur. Padahal sebelumnya telah diverifikasi. Ia pun berencana melakukan sosialisasi lebih optimal. “Materi sosialisasi bahwa peserta transmigrasi tidak ditempatkan di satu lokasi, luas lahan garapannya 2 hektare, lokasinya berdampingan dengan hutan, dan sebagainya,” ungkapnya. Sementara Perbekel Desa Sangkan Gunung, I Nyoman Suara, saat dihubungi terkait 3 KK warganya yang hendak berangkat transmigrasi, belum bisa dikonfirmasi. *k16
Alasannya, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Karangasem masih menunggu petunjuk pusat. Sebab sebelum berangkat, ada pelatihan bagi calon transmigran. Materi pelatihan juga ditentukan pusat.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Karangasem, I Nyoman Suradnya, mengatakan ada tiga kepala keluarga dari Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen yang akan diberangkatkan. Mereka itu keluarga I Nengah Pasek beranggotakan 3 jiwa, I Nyoman Nita beranggotakan 5 jiwa, dan I Ketut Adi Wijaya beranggotakan 3 jiwa. Total calon transmigran yang akan diberangkatkan sebanyak 11 jiwa. Dari tiga KK itu, hanya I Ketut Adi Wijaya sebagai karyawan swasta, dua lainnya adalah petani.
Rencananya tiga keluarga ini diberangkatkan ke Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. Sebelumnya sebanyak 77 KK yang mendaftar dari jatah 15 KK. Ternyata 70 KK masing-masing dari Banjar Sogra Desa Sebudi Kecamatan Selat sebanyak 33 KK dan Banjar Sebudi sebanyak 37 KK mengundurkan diri. Alasannya, tidak ditempatkan di satu lokasi. Sehingga hingga kemarin tersisa hanya 3 KK yang siap diberangkatkan. Mereka mendaftar berdasarkan surat pemberitahuan dari Dinas Tenaga Kerja Karangasem dengan Nomor 560/111/Disnaker Perihal Transmigrasi, per 23 Januari 2018.
Menurut Suradnya, tiap KK dapat lahan tempat tinggal seluas 6 are, tanah garapan yang siap diolah 94 are, dan tanah berupa hutan 1 hektare. Sehingga per KK mendapatkan lahan seluas 2 hektare. “Masih menunggu petunjuk pusat menyangkut jenis pelatihan yang mesti dijalani calon transmigran. Apakah pelatihan berupa majajahitan canang, kemudian menata banten dan sejenisnya agar di tempat transmigrasi bisa menata banten,” kata Suradnya.
Suradnya tak menyangkan banyak calon transmigran yang mundur. Padahal sebelumnya telah diverifikasi. Ia pun berencana melakukan sosialisasi lebih optimal. “Materi sosialisasi bahwa peserta transmigrasi tidak ditempatkan di satu lokasi, luas lahan garapannya 2 hektare, lokasinya berdampingan dengan hutan, dan sebagainya,” ungkapnya. Sementara Perbekel Desa Sangkan Gunung, I Nyoman Suara, saat dihubungi terkait 3 KK warganya yang hendak berangkat transmigrasi, belum bisa dikonfirmasi. *k16
Komentar