RS Sanglah Jadi Leader Tim Kesehatan IMF-WB
RSUP Sanglah, Denpasar ditunjuk menjadi leader tim kesehatan untuk kegiatan Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, 8-14 Oktober 2018.
DENPASAR, NusaBali
Ada 120 tenaga medis yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, dan perawat disiapkan untuk pertemuan tahunan membahas ekonomi global yang akan dihadiri lebih dari 18.000 delegasi asal 189 negara tersebut.
“Tim inti adalah dari dokter anastesi, jantung, bedah, dan penyakit dalam. Selain itu, ada juga disiapkan tim kesehatan dari spesialis bilamana nanti diperlukan. Misalnya, dokter kulit jika ada yang mengalami alergi, bisa dipanggil untuk memberikan pelayanan,” ungkap Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah, Dr dr I Ketut Sudartana SpB (BKD), Kamis (27/9).
Menurut dr Sudartana, selain menyiagakan tenaga kesehatan, RSUP Sanglah juga membuat mini ICU yang akan beroperasi di dua titik, yakni Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan Sofitel Nusa Dua, selama 7-14 Oktober 2018. Dalam mini ICU ini, akan disiapkan fentilator, mesin sesi, defibrillator (stimulator jantung).
“Dari 1 Oktober 2018 kita sudah standby untuk delegasi IMF-WB. Mini ICU ini maksudnya alat-alat sesuai standar ICU akan disiapkan di tempat kegiatan. Cuma, tempatnya yang tidak sebesar ICU di rumah sakit,” kata dr Sudartana yang kemarin didampingi Kordinator Lapangan Tim Medis IMF-WB AM, dr I Wayan Wartawan.
Terkait mekanisme penanganan medis, nantinya tetap akan berkoordinasi dengan tim keamanan (Paspempres delegasi) dan tim medis yang akan dibawa oleh setiap delegasi. Tim kesehatan juga tetap menyiapkan ambulans bilamana delegasi yang sakit butuh untuk dirujuk.
Menurut dr Sudartana, dalam tim kesehatan ini, RSUP Sanglah tidak sendiri. Ada juga dari beberapa rumah sakit yang telah ditunjuk oleh penyelenggara, seperti RS BIMC Nusa Dua, RS Siloam Kuta, dan RS Kasih Ibu Denpasar. Nantinya, pasien peserta IMF-WB akan dirujuk ke rumah sakit terdekat dan RSUP Sanglah.
Sementara itu, di RSUP Sanglah sendiri juga disiapkan ruangan. Kordinator Lapangan Tim Medis IMF-WB, dr I Wayan Wartawan, mengatakan tenaga medis dan sarana prasarana sudah disiapkan. Sejumlah ruangan seperti Pelayanan Jantung Terpadu (PJT), Wing Amerta, hingga ICU sudah disiapkan. “Untuk pasien VVIP, baik itu kasus trauma (kecelakaan) maupun penyakit medis, akan fokuskan di Wing Amerta. Untuk jantung, kita tangani di PJT. Ada tiga ruang rawat inap yang disiapkan di Wing, dan dua ruangan ICCU VVIP di PJT,” kata dr Wartawan.
Untuk evakuasi pasien, kata dia, akan dilakukan menggunakan jalur darat dan udara. Saat ini, sudah tersedia 7 unit ambulans advance yang akan didukung beberapa unit lagi dari Jakarta. Pada setiap tempat kepala negara menginap, akan disiagakan 1 unit ambulans advance. Sedangkan jalur udara akan menggunakan heliped. “Heliped kami juga sudah disiapkan. Pasien akan dirujuk sesuai dengan kebutuhannya. Kalau yang dialami terkait jantung, akan dirujuk ke PJT, sementara kalau mengalami trauma ke Wing Amerta,” imbuh dr Wartawan. *ind
Ada 120 tenaga medis yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, dan perawat disiapkan untuk pertemuan tahunan membahas ekonomi global yang akan dihadiri lebih dari 18.000 delegasi asal 189 negara tersebut.
“Tim inti adalah dari dokter anastesi, jantung, bedah, dan penyakit dalam. Selain itu, ada juga disiapkan tim kesehatan dari spesialis bilamana nanti diperlukan. Misalnya, dokter kulit jika ada yang mengalami alergi, bisa dipanggil untuk memberikan pelayanan,” ungkap Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah, Dr dr I Ketut Sudartana SpB (BKD), Kamis (27/9).
Menurut dr Sudartana, selain menyiagakan tenaga kesehatan, RSUP Sanglah juga membuat mini ICU yang akan beroperasi di dua titik, yakni Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan Sofitel Nusa Dua, selama 7-14 Oktober 2018. Dalam mini ICU ini, akan disiapkan fentilator, mesin sesi, defibrillator (stimulator jantung).
“Dari 1 Oktober 2018 kita sudah standby untuk delegasi IMF-WB. Mini ICU ini maksudnya alat-alat sesuai standar ICU akan disiapkan di tempat kegiatan. Cuma, tempatnya yang tidak sebesar ICU di rumah sakit,” kata dr Sudartana yang kemarin didampingi Kordinator Lapangan Tim Medis IMF-WB AM, dr I Wayan Wartawan.
Terkait mekanisme penanganan medis, nantinya tetap akan berkoordinasi dengan tim keamanan (Paspempres delegasi) dan tim medis yang akan dibawa oleh setiap delegasi. Tim kesehatan juga tetap menyiapkan ambulans bilamana delegasi yang sakit butuh untuk dirujuk.
Menurut dr Sudartana, dalam tim kesehatan ini, RSUP Sanglah tidak sendiri. Ada juga dari beberapa rumah sakit yang telah ditunjuk oleh penyelenggara, seperti RS BIMC Nusa Dua, RS Siloam Kuta, dan RS Kasih Ibu Denpasar. Nantinya, pasien peserta IMF-WB akan dirujuk ke rumah sakit terdekat dan RSUP Sanglah.
Sementara itu, di RSUP Sanglah sendiri juga disiapkan ruangan. Kordinator Lapangan Tim Medis IMF-WB, dr I Wayan Wartawan, mengatakan tenaga medis dan sarana prasarana sudah disiapkan. Sejumlah ruangan seperti Pelayanan Jantung Terpadu (PJT), Wing Amerta, hingga ICU sudah disiapkan. “Untuk pasien VVIP, baik itu kasus trauma (kecelakaan) maupun penyakit medis, akan fokuskan di Wing Amerta. Untuk jantung, kita tangani di PJT. Ada tiga ruang rawat inap yang disiapkan di Wing, dan dua ruangan ICCU VVIP di PJT,” kata dr Wartawan.
Untuk evakuasi pasien, kata dia, akan dilakukan menggunakan jalur darat dan udara. Saat ini, sudah tersedia 7 unit ambulans advance yang akan didukung beberapa unit lagi dari Jakarta. Pada setiap tempat kepala negara menginap, akan disiagakan 1 unit ambulans advance. Sedangkan jalur udara akan menggunakan heliped. “Heliped kami juga sudah disiapkan. Pasien akan dirujuk sesuai dengan kebutuhannya. Kalau yang dialami terkait jantung, akan dirujuk ke PJT, sementara kalau mengalami trauma ke Wing Amerta,” imbuh dr Wartawan. *ind
Komentar