Pengendara Diresahkan Aksi 'Begal' di Kediri
Sejak sepekan terakhir, masyarakat diresahkan oleh adanya aksi dugaan begal yang berkeliaran di jalur Tanah Lot–Kediri sekitaran Desa Pandak Bandung dan Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Meski tidak ada yang melapor secara resmi ke polisi, tetapi sudah ada korban percobaan pembegalan.
Seperti yang diungkapkan oleh I Gusti Made Bagus Damara, pemilik toko di Desa Pandak Gede. Karyawannya bernama Ni Komang Novayanti menjadi korban aksi dugaan begal pada Rabu (26/9) sekitar pukul 22.00 Wita. Aksi pembegalan terjadi ketika karyawannya pulang ke Desa Abiantuwung usai berjaga di tokonya yang ada di Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri.
Tepat di depan SPBU Desa Pandak Bandung, karyawannya itu dipepet oleh pengendara motor dan nyaris mengambil tas. Beruntung karyawannya tersebut bisa mempercepat motornya sehingga bisa berhenti di depan Polsek Kediri, lalu oknum yang mengejar ini kabur.
“Ini sudah dipegang tasnya, tetapi karyawan saya gas sepeda motor dan berhenti di depan Polsek Kediri,” ujarnya, Kamis (27/9).
Bahkan menurut karyawannya itu, dirinya sudah curiga dibuntuti dari Desa Pandak Gede oleh orang tidak dikenal. Mungkin ketika di jalur Desa Pandak Bandung dapat kesempatan maka yang diduga begal ini menjalankan aksinya.
“Atas hal ini, istri saya buat status di facebook bermaksud mengimbau pengendara lain agar hati-hati, malah dibilang hoax. Padahal ini benar adanya, karyawan saya sampai takut tidak berani shift malam, maunya mereka kerja pagi. Buat apa saya buat berita hoax,” tandas Damara yang juga ketua PHRI Tabanan, ini.
Lanjut Damara, meski Rabu malam karyawannya sudah sempat ada di depan Polsek Kediri, karyawan bersangkutan tidak berani melapor ke polisi. “Dia (Novayanti) ini sempat nangis di sana karena takut, maunya telepon saya, tetapi tidak jadi, dia memilih langsung pulang sebab sudah berada di kota,” katanya.
Damara berharap kejadian tersebut bisa diatensi oleh pihak kepolisian. Yang jelas peristiwa ini tidak hoax dan benar adanya. Sebab sebelumnya Damara juga mendengar kabar di depan kuburan Banjar Pasti, Desa Pandak Gede yang kondisi jalannya sepi sudah sempat ada hal serupa. Tetapi korbannya tidak berhasil dijambret.
Kapolsek Kediri Kompol I Nyoman Sumaraja ketika dikonfirmasi menyatakan, jajarannya sudah ke menelusuri ke lapangan tetapi nihil info kasus pembegalan. *de
Meski tidak ada yang melapor secara resmi ke polisi, tetapi sudah ada korban percobaan pembegalan.
Seperti yang diungkapkan oleh I Gusti Made Bagus Damara, pemilik toko di Desa Pandak Gede. Karyawannya bernama Ni Komang Novayanti menjadi korban aksi dugaan begal pada Rabu (26/9) sekitar pukul 22.00 Wita. Aksi pembegalan terjadi ketika karyawannya pulang ke Desa Abiantuwung usai berjaga di tokonya yang ada di Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri.
Tepat di depan SPBU Desa Pandak Bandung, karyawannya itu dipepet oleh pengendara motor dan nyaris mengambil tas. Beruntung karyawannya tersebut bisa mempercepat motornya sehingga bisa berhenti di depan Polsek Kediri, lalu oknum yang mengejar ini kabur.
“Ini sudah dipegang tasnya, tetapi karyawan saya gas sepeda motor dan berhenti di depan Polsek Kediri,” ujarnya, Kamis (27/9).
Bahkan menurut karyawannya itu, dirinya sudah curiga dibuntuti dari Desa Pandak Gede oleh orang tidak dikenal. Mungkin ketika di jalur Desa Pandak Bandung dapat kesempatan maka yang diduga begal ini menjalankan aksinya.
“Atas hal ini, istri saya buat status di facebook bermaksud mengimbau pengendara lain agar hati-hati, malah dibilang hoax. Padahal ini benar adanya, karyawan saya sampai takut tidak berani shift malam, maunya mereka kerja pagi. Buat apa saya buat berita hoax,” tandas Damara yang juga ketua PHRI Tabanan, ini.
Lanjut Damara, meski Rabu malam karyawannya sudah sempat ada di depan Polsek Kediri, karyawan bersangkutan tidak berani melapor ke polisi. “Dia (Novayanti) ini sempat nangis di sana karena takut, maunya telepon saya, tetapi tidak jadi, dia memilih langsung pulang sebab sudah berada di kota,” katanya.
Damara berharap kejadian tersebut bisa diatensi oleh pihak kepolisian. Yang jelas peristiwa ini tidak hoax dan benar adanya. Sebab sebelumnya Damara juga mendengar kabar di depan kuburan Banjar Pasti, Desa Pandak Gede yang kondisi jalannya sepi sudah sempat ada hal serupa. Tetapi korbannya tidak berhasil dijambret.
Kapolsek Kediri Kompol I Nyoman Sumaraja ketika dikonfirmasi menyatakan, jajarannya sudah ke menelusuri ke lapangan tetapi nihil info kasus pembegalan. *de
Komentar