Ducati Mulai Konsisten, Marquez Wajib Waspada
Kini Marc Marquez tak lagi dapat melaju dengan leluasa di lintasan MotoGP. Hampir di setiap seri, pembalap Repsol Honda itu mendapat ancaman dari para pembalap Ducati.
ARAGON, NusaBali
Hal itu membuat Marquez mulai was-was, dan ia merasa harus waspada terhadap Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo. Di MotoGP 2018, Marquez memang masih terdepan dan paling konsisten. Tapi, performa dua pembalap Ducati juga layak diacungi jempol. Tercatat, Dovizioso dan Lorenzo sama-sama sudah meraih tiga kemenangan.
Hal itu juga menarik perhatian Marquez. Juara dunia MotoGP empat kali dan pemuncak klasemen sementara itu menilai bahwa Ducati kini bisa melaju cepat hampir di semua lintasan. The Baby Alien pun merasa dirinya harus terus memperbaiki diri untuk mengalahkan Ducati.
"Motor kami sangat kuat di tikungan sempit dan saya merasa sangat baik di lintasan seperti Aragon. Tapi Ducati berbeda dan membutuhkan gaya balap yang berbeda. Dengan ban baru, mereka sangat kuat karena mereka selalu mulai dari barisan depan. Sepanjang tahun lalu mereka juga punya kinerja sangat baik. Tahun ini, mereka selalu cepat di semua lintasan," ujar Marquez, dikutip Tuttomotoriweb.
Sementara itu, momen kebangkitan Ducati terlihat sejak MotoGP 2016, yang diawali Andrea Iannone pada MotoGP Austria. Lalu, Dovizioso merebut podium juara MotoGP Malaysia 2016. Dovizioso juga gemilang sepanjang MotoGP 2017.
Meski akhirnya hanya jadi runner-up, banyak yang memuji penampilan pembalap asal Italia tersebut. Total, ia merebut kemenangan di musim 2017, tapi tetap harus mengakui keunggulan Marc Marquez.
Marquez pun merespons tudingan Jorge Lorenzo setelah MotoGP Aragon. Dia membantah menjadi penyebab Lorenzo terjatuh sehingga gagal merampungkan balapan. Tuduhan Lorenzo ini menjadi menarik karena kedua pembalap akan menjadi rekan setim di Repsol Honda pada musim depan.
"Saya mengerem di dirty area karena saya berada di dalam dan tertahan di depan. Kami semua menggunakan ban keras," kata Marquez, dilansir Tuttomoriweb. "Saat itu saya melihat Jorge di sisi luar dan mulai menutup lintasan. Jadi, saya tak kontak dengan siapa pun. Saya berhenti mengerem dan melaju sendirian," kata rider Spanyol itu. *
Hal itu membuat Marquez mulai was-was, dan ia merasa harus waspada terhadap Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo. Di MotoGP 2018, Marquez memang masih terdepan dan paling konsisten. Tapi, performa dua pembalap Ducati juga layak diacungi jempol. Tercatat, Dovizioso dan Lorenzo sama-sama sudah meraih tiga kemenangan.
Hal itu juga menarik perhatian Marquez. Juara dunia MotoGP empat kali dan pemuncak klasemen sementara itu menilai bahwa Ducati kini bisa melaju cepat hampir di semua lintasan. The Baby Alien pun merasa dirinya harus terus memperbaiki diri untuk mengalahkan Ducati.
"Motor kami sangat kuat di tikungan sempit dan saya merasa sangat baik di lintasan seperti Aragon. Tapi Ducati berbeda dan membutuhkan gaya balap yang berbeda. Dengan ban baru, mereka sangat kuat karena mereka selalu mulai dari barisan depan. Sepanjang tahun lalu mereka juga punya kinerja sangat baik. Tahun ini, mereka selalu cepat di semua lintasan," ujar Marquez, dikutip Tuttomotoriweb.
Sementara itu, momen kebangkitan Ducati terlihat sejak MotoGP 2016, yang diawali Andrea Iannone pada MotoGP Austria. Lalu, Dovizioso merebut podium juara MotoGP Malaysia 2016. Dovizioso juga gemilang sepanjang MotoGP 2017.
Meski akhirnya hanya jadi runner-up, banyak yang memuji penampilan pembalap asal Italia tersebut. Total, ia merebut kemenangan di musim 2017, tapi tetap harus mengakui keunggulan Marc Marquez.
Marquez pun merespons tudingan Jorge Lorenzo setelah MotoGP Aragon. Dia membantah menjadi penyebab Lorenzo terjatuh sehingga gagal merampungkan balapan. Tuduhan Lorenzo ini menjadi menarik karena kedua pembalap akan menjadi rekan setim di Repsol Honda pada musim depan.
"Saya mengerem di dirty area karena saya berada di dalam dan tertahan di depan. Kami semua menggunakan ban keras," kata Marquez, dilansir Tuttomoriweb. "Saat itu saya melihat Jorge di sisi luar dan mulai menutup lintasan. Jadi, saya tak kontak dengan siapa pun. Saya berhenti mengerem dan melaju sendirian," kata rider Spanyol itu. *
Komentar