Debit Air Mekori Turun 60 Persen
Warga Desa Belimbing yang menggunakan sistem air secara bergilir sudah berlangsung sejak tiga hari lalu.
Kemarau Mulai Ancam Wilayah Tabanan
TABANAN, NusaBali
Debit air dari sumber mata air Mekori, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan, menurun antara 50 - 60 persen. Penurunan ini karena musim kemarau. Akibatnya 400 sambungan pelanggan PDAM Tabanan menggunakan air secara bergilir.
Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Kabupaten Tabanan, Ida Bagus Marjaya Wirata menjelaskan penurunan debit air hingga 60 persen sudah terjadi sejak Agustus 2018. Kondisi ini terjadi setiap tahun saat musim kemarau tiba. "Sebenarnya ini adalah kondisi yang biasa," jelasnya, Jumat (28/9).
Dengan kondisi itu, kata Marjaya, pihaknya sudah mengantisipasi. 400 sambungan rumah tangga yang menggunakan sumber mata air ini, distribusi airnya digilir setiap hari. Pemberlakuan sistem gilir sudah dilakukan dua hari. "Biasanya, saat normal, sumber mata air Mekori mengeluarkan debit air 5 liter/detik (lt/dt). Tapi karena musim kemarau menjadi 2,5 lt/dt," terangnya.
Marjaya menambahkan sejak musim kemarau terjadi, total penurunan debit air di seluruh sumber mata air di Tabanan mencapai 15 persen. Namun ini tidak memengaruhi pelayanan. Ini terjadi sebagian besar di Tabanan bagian barat. Namun Tabanan timur masih aman.
Perbekel Desa Belimbing I Made Adi Suyana membenarkan, di daerahnya memang sedang terjadi penurunan debit air di sumber mata air Mekori. Sehingga sebagian warga yang menggunakann air dengan cara bergiliran. "Dari delapan banjar di Desa Belimbing, tidak semua kena imbas. Karena ada beberapa warga punya kelompok air dengan menggunakan air dari sumber air lain secara swadaya," tegasnya.
Dirinya menambahkan, warga Desa Belimbing yang menggunakan air secara bergilir sudah berlangsung sejak tiga hari lalu. Kejadian ini sering dijumpai saat musim kemarau. "Sekarang sudah musim kemarau, tetapi warga kami tidak sampai kelimpungan karena ada sumber mata air yang bisa dimanfaatkan," tandas Suyana.*de
1
Komentar